Jakarta –
CT Arsa Foundation memberangkatkan 10 orang relawan Program Pi Mengajar (Pijar) untuk mengajar di berbagai daerah pelosok di Indonesia.
Pada batch keempat ini, para guru muda disebar ke berbagai lokasi yang membutuhkan perhatian serius dalam sektor pendidikan.Sekolah tempat penempatan para pengajar ini berada di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, hingga Nusa Tenggara Timur.
Acara pelepasan dipimpin langsung Founder CT Arsa Foundation, Anita Ratnasari Tanjung dalam acara yang bertajuk ‘4 Happiness’ di Menara Bank Mega Syariah, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anita menuturkan dari perjalanannya mengunjungi sejumlah tempat di Indonesia, ia melihat masih terdapat ketimpangan pendidikan antara perkotaan dengan perdesaan.
“Saya melihat sendiri pada waktu saya pergi ke Wamena, saya pergi ke NTT. Saya menelusuri dari ujung ke ujung, dari Aceh sampai Papua. Pendidikan di remote area itu pun harus kita perhatikan,” ujarnya.
Karena itu, menurut Anita, CT Foundation berkomitmen memberikan perhatian Program Pijar. Hal ini sesuai dengan visi CT Arsa Foundation untuk memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan yang berkualitas dan kesehatan yang optimal.
“Mengapa ini saya sangat fokus kepada Pijar ini?Karena saya melihat gap pendidikan antara perkotaan dengan perdesaan masih sangat jauh sekali,” ujar Anita.
Ia melanjutkan, “Kita mempunyai pulau sebanyak 17 ribu lebih dengan provinsi 38 provinsi. Jadi tanggung jawab kita tidak hanya di perkotaan saja, tapi tanggung jawab kita adalah sampai daerah-daerah pedalaman.”
Anita menegaskan salah satu syarat dan modal sebuah negara bisa bersaing di kancah internasional adalah pendidikan. Karena itu, menurutnya sektor pendidikan harus didukung dengan sepenuh hati dan kerja keras.
“Kadang-kadang dengan air mata dan lain sebagainya,” katanya. “Pada hari ini syukur alhamdulillah kami akan memberangkatkan guru-guru muda yang berkualitas sebanyak 10 orang yang kami sebar ke seluruh pelosok Indonesia.”
Anita pun mengingatkan tanggung jawab para guru muda yang diutus ke berbagai daerah bahwa Program Pijar tidak hanya untuk memberikan dukungan pendidikan yang berkualitas.
“Lingkungan di sekitarnya yang harus kalian perhatikan dan juga sistem parenting yang juga anda harus lakukan,” katanya.
CT Arsa Foundation menurut Anita tidak hanya mengirimkan para guru muda lewat Program Pijar. Ia dan tim akan melakukan peninjauan secara berkala ke sekolah tempat penempatan para relawan. “Kami akan melihat apakah ada progress-nya, apakah ada result-nya,” ujarnya.
Dalam acara ini, CT Arsa Foundation juga menandatangani perjanjian MoU dengan Airnav, Trans 7, Bank Mega, Bank Mega Syariah, serta Allo Bank.
Sebagai informasi, 10 guru muda dipilih melalui proses seleksi yang cukup panjang. Mereka bersaing dengan ratusan pendaftar dan telah lolos tahapan tes wawancara hingga psikotes.
Mereka adalah Khintsiya Nadiatul ‘Ilmi, Ayu Astika Sari, Khansa Balqis H.M, Diko Ariyanto, Yuvensius Lana, Mira Arba’atun, Dea Amalia Salsabila, Della Ammar Efendy, Muhammad Faris Al Hakim, dan Ayuning Tyastuti.
Para guru muda ini akan ditempatkan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Nusa Tenggara Timur.
Para guru muda terpilih telah menjalani pelatihan akademis non-fisik. Mulai dari pelatihan kepemimpinan, manajemen, psikologi, pemberdayaan masyarakat, hingga kesehatan. Mereka juga akan mendapatkan materi pembekalan fisik dan mental oleh TNI AL Korps Marinir.
(pal/pal)