Jakarta –
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah hal yang penting, tidak hanya di Indonesia, melainkan juga pada tingkat global. Kepala Pusat Riset Pendidikan (Pusrisdik) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Trina Fizzanty mengatakan dampak PAUD akan terasa nanti saat Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, anak-anak yang kini berada pada jenjang PAUD, kelak akan menjadi kelompok usia produktif yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa ini dalam berbagai hal, bukan hanya aspek ekonomi, melainkan juga dalam mendukung pengembangan masyarakat.
Dia menegaskan persoalan pendidikan tidak dapat diselesaikan tanpa memberikan perhatian pada PAUD dalam membangun karakter. Trina mengatakan PAUD juga menjadi fokus perhatian BRIN, bahkan merupakan tema utama dalam program riset ilmu pengetahuan sosial dan humaniora untuk bidang pendidikan.
Trina menuturkan pendidikan tidak hanya mengenai siswa saja, melainkan juga guru; orang tua; kepala sekolah; dan lingkungannya.
“Saat ini kita cenderung tidak memberi perhatian pada lingkungan kita sendiri, apalagi dengan perkembangan dunia teknologi digital saat ini yang membuat orang sibuk dengan dunia di luar sana. Dia lupa dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, bahkan keluarganya sendiri,” jelas Trina ketika memberikan pengantar webinar Eduresearch Sharing Session “Menavigasi Pendidikan Anak Usia Dini: Kebijakan, Tantangan, dan Inovasi Menuju Target Pembangunan Berkelanjutan” pada Senin (15/7/2024), dikutip melalui situs BRIN pada Selasa (16/7/2024).
26 Desa di Purworejo Tak Memiliki PAUD
Peneliti Pusat Riset Pendidikan BRIN, Simon Sili Sabon turut menyajikan hasil risetnya mengenai kebijakan PAUD satu tahun sekaligus implementasinya.
Dia melakukan riset ini di lima kabupaten/kota di Pulau jawa yang mempunyai kebijakan daerah tentang PAUD satu tahun sebelum SD. Wilayah-wilayah yang dimaksud yaitu Kabupaten Serang, Pekalongan, Banyumas, Batu, dan Purworejo.
Di antara kota/kabupaten yang ditelitinya, hanya Kabupaten Purworejo yang memiliki desa-desa yang belum mempunyai lembaga PAUD. Masih ada 26 desa di Kabupaten Purworejo yang tidak memiliki PAUD, dari total 494 desa yang ada di kabupaten tersebut.
Alasan ketiadaan lembaga PAUD itu adalah karena lokasi desa yang terpencil dan tidak ada guru dengan kualifikasi sesuai. Ini menunjukkan keberadaan PAUD begitu penting di Indonesia dan membutuhkan perhatian semua pihak terkait.
(nah/nwk)