Jakarta –
Bagi banyak orang menyeberangi sungai besar dengan perahu kecil mungkin tampak menakutkan dan dihindari. Namun, tidak dengan bocah kelas 2 SD di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang justru setiap hari menyeberangi sungai besar untuk pergi ke sekolah ini.
Belum lama ini, video bocah SD ini tersebar di media sosial. Terlihat dua bocah dengan seragam SD sedang mendayung perahu kecil di tengah sebuah sungai yang besar, satu duduk di depan dan satu lagi di belakang.
Setelah ditelusuri, ternyata kedua bocah SD tersebut adalah siswa di sebuah SD Kabupaten Sinjai. Orang tua siswa tersebut membenarkan bahwa kedua anak itu pergi ke sekolah dengan naik perahu.
“Anakku itu Muhammad Ammar Ramadhan, dan Muhammad Rifki, dia sekolah di SD 139 Larea-rea, Kabupaten Sinjai dan baru duduk di kelas 2. Mereka ke sekolah memang naik perahu sampan kami,” ucap Faidah selaku orang tua Siswa kepada detikSulsel, Minggu (28/7/2024), dikutip Senin (5/8/2024).
Mengutip laman Berkala Arkeologi Kemdikbud RI, sungai yang dilintasi oleh kedua anak SD tersebut yakni Sungai Tangka merupakan sungai terpanjang dan terbesar yang melewati daerah Sinjai.
Ternyata, sungai ini memiliki panjang 120 km dan lebar 1-75 meter, yang juga menghubungkan wilayah Teluk Bone.
Sekolah di Luar Desa karena Akses Lebih Dekat
Diketahui, Ammar dan Rifki merupakan siswa yang tinggal di Borong Kalukue, Dusun Lagoppo Dua, Desa Massangkae, Kecamatan Kajuara, Bone. Namun, mereka pergi ke sekolah setiap hari dengan menyeberangi sungai karena beda desa dengan tempat tinggalnya.
Mereka sekolah di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai. Ini karena sekolah di Sinjai justru lebih dekat aksesnya dibandingkan dengan di Desa Massangkae, wilayah tempat kedua anak SD itu tinggal.
“Jauh kalau di daerah Bone sekolah, dan tidak ada jalanan karena empang semua. Kalau di Sinjai dekat, naik sampan saja, dan tidak jauh jalan kaki,” terang Faidah.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Massangkae, Muhammad Asri Arsyad. Ia membenarkan bahwa beberapa warganya memang bersekolah di wilayah Sinjai karena akses ke sana sangat dekat.
“Di Borong Kalukue itu perbatasan langsung dengan ibu kota Kabupaten Sinjai atau Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara. Kalau ibu kota desa ada sekitar 2 km dan melalui empang. Mereka lebih memilih sekolah ke Sinjai karena hanya menyeberang Sungai Tangka,” jelasnya.
Demi Bisa Belajar, Anak-anak Tidak Takut untuk Menyeberangi Sungai yang Luas
Karena kebiasaan yang dilakukan sehari-hari, Faidah mengaku kedua anaknya tidak pernah takut untuk menyeberangi Sungai Tangka yang luas. Bahkan terkadang anaknya naik sampan sendiri tanpa saudaranya.
Menurutnya, hal ini dilakukan karena yang terpenting anak-anak bisa belajar.
“Kalau tinggi ombak, kencang angin, tetap pergi sekolah karena itu sudah biasa. Yang penting mereka bisa belajar, karena saya memiliki 4 anak, anak pertama sudah selesai, anak kedua sementara kuliah, dua lainnya masih duduk di SD,” tuturnya.
(faz/nwk)