Jakarta –
Kesejahteraan guru ternyata memiliki andil besar terhadap kualitas pendidikan di negeri ini. Hal inilah yang menjadi latar belakang Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti untuk mendorong kualitas pendidikan di Indonesia lewat perbaikan dari sisi para pendidik.
“Guru bermutu, guru berkualitas, guru hebat itu salah satunya ditentukan oleh kesejahteraan guru,” kata Mu’ti dikutip dari detikEdu, Jum’at (1/11/2024).
Lebih dalam lagi, Mu’ti menyebut bila dirinya akan menggunakan dua pendekatan lain dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dua hal tersebut antara lain layanan konseling hingga sertifikasi.
“Komitmen kami meningkatkan kualitas guru ada tiga, yang pertama tentu adalah sertifikasi. Sertifikasi ini bagian dari upaya kami untuk memenuhi persyaratan minimal secara jenjang pendidikan sekurang-kurangnya D4 atau S1,” kata Mu’ti.
Sementara itu dalam kesempatan lain, Mu’ti juga berencana untuk menaikkan gaji guru dalam waktu dekat. Bahkan, pihaknya sudah menghitung besarnya angka kenaikan gaji yang akan diterima oleh para guru. Namun demikian, dikutip dari detikEdu, Mu’ti mengaku tidak ingin buru-buru mengumumkan besarnya angka dan pemberlakuan kenaikan gaji guru tersebut.
“Angkanya (Kenaikan) sudah ada, jumlahnya sudah ada, namun tidak akan buru-buru saya sampaikan. Nanti pada waktunya akan saya sampaikan berapa jumlahnya,” kata Mu’ti dilansir dari detikEdu, Selasa (5/11/2024).
Bicara soal anggaran pendidikan, tentu saja bukan masalah belanja pegawai saja yang perlu dikulik, seperti sarana dan prasarana pendidikan hingga tata Kelola SDM dari pusat hingga daerah. Adapun anggaran pendidikan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 mencapai Rp 722 triliun.
Sayangnya, anggaran pendidikan 2009-2024 yang dikelola kementerian pendidikan hanya 15 persen dari mandatory spending 20 persen dari APBN. Bukan hanya pada level nasional, di berbagai daerah, pemda juga belum bisa memenuhi 20 persen dari APBD untuk pendidikan. Mengutip detikEdu, permasalahan ini baru bisa diselesaikan oleh 6 dari 34 provinsi dan 2 dari 514 kabupaten/kota yang mengalokasikan 20 persen APBD untuk pendidikan di luar dana Transfer Daerah.
Lalu, apakah ini akan menjadi ganjalan bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan lewat jalur guru ‘cuan’? Ikuti ulasannya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikEdu.
Bergeser ke Jawa Timur, detikSore akan mengikuti perkembangan peristiwa misterius yang terjadi di Desa Dawuhan, Kademangan, Blitar. Belum lama ini, para warga dihebohkan dengan temuan sebuah lubang di Sungai Kaliasat. Lubang itu menyedot sungai air hingga mengering. Hingga saat ini, sejumlah pihak tengah meneliti tentang adanya peristiwa tersebut. Apa saja fakta-fakta terbarunya? temukan jawabannya dalam Indonesia Detik Ini.
Pada penghujung sore nanti, Chief Digital Officer InvestasiKu, Firman Marihot akan mengisi kelas investasi dalam Sunsetalk. Topik diskusi kali ini menyasar pada masyarakat Gen Z yang kebingungan memilih berinvestasi di bank atau saham bank. Tentu saja keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika GenZ adalah kalangan yang disebut sebagai orang-orang yang menyukai tantangan serta hal baru, apakah artinya mereka cocok untuk berinvestasi di ruang saham? Ikuti diskusinya jelang matahari terbenam nanti.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
“Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”
(far/far)