Jakarta –
Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) Universitas Indonesia (UI) kembali menyelenggarakan Festival Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) pada tahun ini. Festival ini berlangsung selama 2-4 Oktober 2024 di Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Festival PPM resmi dibuka pada 2 Oktober 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional ke-15.
Dengan tema “Sosial Saintika: Kelindan Asa dalam Karya Anak Bangsa,” festival ini menampilkan berbagai pertunjukan budaya, seperti tari dan wayang, serta perlombaan tari kreasi tradisional nusantara dan lomba menggambar serta mewarnai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ketua Pelaksana PPM, Widhyasmaramurti, MA, di hari kedua ini acara lebih difokuskan pada talkshow budaya dan hutan kota, serta penampilan wayang oleh tiga dalang yang akan berlangsung pada sore hari.
“Selain itu, ada pemeriksaan kesehatan umum dan gigi gratis yang disediakan oleh Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG),” ujar Widhyasmaramurti (10/3/2024).
Pemeriksaan kesehatan ini terbuka untuk masyarakat umum. Salah satu pengunjung, Popi Tri, mahasiswa Sastra Jerman UI, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Ia berharap informasi mengenai festival ini bisa tersebar lebih luas.
Festival PPM juga menggelar pameran yang menampilkan produk-produk dari setiap fakultas di UI. Pameran ini dibuka dari pukul 09.00 hingga 16.30 WIB.
Salah satu penjaga booth, Iswahyudi, alumni S1 Filsafat UI, menjelaskan pameran biasanya ramai pada waktu makan siang, sekitar pukul 12.00. Pameran ini dikunjungi oleh mahasiswa UI dan masyarakat umum.
Festival ini merupakan bagian dari komitmen UI dalam memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Diharapkan melalui festival ini, kerja sama antara para pengabdi dan komunitas binaan dapat terus terjalin dan terealisasi.
“Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) terus mendukung ide-ide kreatif dari dosen dan pengabdi, sehingga semakin banyak mitra dan kelompok masyarakat binaan yang terbantu melalui pendampingan dari dosen-dosen Universitas Indonesia,” ungkap Widhyasmaramurti.
(nah/nah)