Jakarta –
Lulus tepat waktu dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna tentu impian semua mahasiswa. Tetapi, hal ini akan sulit dicapai tanpa perjuangan yang luar biasa.
Seperti yang dilakukan oleh Leonard Hartanto Jososudarmo, mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) yang berhasil lulus dengan IPK sempurna yakni 4.00. Kerennya, ia berhasil menyelesaikan kuliah di program studi Kedokteran dalam waktu kurang lebih 3 tahun.
Tak berhenti disitu, Leonard panggilan akrabnya juga memperoleh predikat Pujian dan gelar wisudawan terbaik program Sarjana pada Upacara Wisuda Unpad Gelombang IV Tahun Akademik 2023/2024 di Bandung, Selasa (6/8/2024) kemarin. Lalu apa rahasianya?
Rahasia Leonard Capai IPK Sempurna
Selama kuliah, Leonard menceritakan dirinya aktif mengikuti berbagai kegiatan baik akademik maupun non-akademik. Dalam bidang akademik, ia tergabung dalam Asian Medical Students’ Association International (AMSA) dan Science and Research Center (SRC).
Berkat kedua organisasi itu, Leonard berhasil meraih prestasi di bidang kedokteran, seperti:
- Top Scorer dalam IMPhO (Indonesian Medical Physiology Olympiad) 2023
- Semifinalist dalam CMU-IMC (Chiang Mai University International Medical Challenge) 2023
- Quarterfinalist dalam SIMPIC (Siriraj International Medical Microbiology, Parasitology and Immunology Competition) 2023.
Agar seimbang, ia juga aktif di bidang non-akademik dengan bergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Basket Unpad. Bersama timnya, ia berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi METASIS 2023.
Sekali lagi, apa rahasia yang dimiliki Leonard dengan keberhasilan ini? Menurutnya ada tiga kunci penting, yakni kerja keras (terus berusaha), disiplin, dan jangan lupa berdoa.
“Saya berusaha sebenarnya. Kalau yang lain, misalkan satu, saya berusaha lebih banyak, misalkan seribu, seribu kali, dan jangan lupa juga berdoa,” kata Leonard dikutip dari rilis di laman resmi Unpad, Rabu (7/6/2024).
Sebagai mahasiswa prodi Kedokteran tentu saja kegiatannya padat. Agar bisa disiplin, ia terbiasa mengatur kegiatan sehari-harinya dengan bantuan teknologi.
“Untuk manajemen waktu menggunakan aplikasi seperti Google Calendar dan Notion,” tambahnya.
Dengan manajemen waktu yang baik, tidak ada pada kamusnya penerapan konsep “Sistem Kebut Semalam” (SKS). ia juga menyarankan agar mahasiswa tidak menerapkan SKS karena akan membuat tugas semakin menumpuk.
Untuk mengerjakan tugas, lebih baik mahasiswa bisa menyelesaikan sesuai tingkat kepentingannya dengan menggunakan skala prioritas.
“Misalkan ada kerjaan, mana yang lebih urgent itu nanti diklasifikasikan dulu. Lalu, mana dulu yang dikerjakan, jadi biar lebih tepat juga,” ungkapnya.
Kini, ia telah menyelesaikan masa studi di Unpad. Di masa depan, Leonard berharap agar almamaternya ini bisa tetap maju dan berkembang.
“Kita bersama-sama untuk memajukan Unpad,” tutupnya.
(det/nwy)