Generasi Prestasi
Kontak Kami
  • Home
  • Berita Terbaru
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Teknologi & Inovasi
  • Inspirasi & Motivasi
  • Berita Terkini
  • Hubungi
Reading: Ini Tips Dafa Diterima di 12 Kampus Luar Negeri, Persiapan sejak Awal SMA
Share
Search
Generasi PrestasiGenerasi Prestasi
Font ResizerAa
  • Teknologi & Inovasi
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Berita Terkini
  • Inspirasi & Motivasi
Search
  • Menu
    • Home
    • Hubungi
  • Kategori
    • Teknologi & Inovasi
    • Inspirasi & Motivasi
    • Berita Terkini
    • Pendidikan & Pengembangan Diri
Have an existing account? Sign In
Follow US
© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Generasi Prestasi > Blog > Berita Terkini > Ini Tips Dafa Diterima di 12 Kampus Luar Negeri, Persiapan sejak Awal SMA
Berita TerkiniTeknologi & Inovasi

Ini Tips Dafa Diterima di 12 Kampus Luar Negeri, Persiapan sejak Awal SMA

Generasi Prestasi
Last updated: Maret 20, 2025 11:56 am
Last updated: Maret 20, 2025 7 Min Read
Share
SHARE

Contents
Tips Diterima di 12 Kampus Luar Negeri Versi Dafa1. Memiliki Keinginan Studi ke Luar Negeri sejak Awal Masuk SMA2. Beradaptasi dan Fokus Mengembangkan Diri3. Mendaftar Program BIM4. Push The Limit5. Memanfaatkan Sebanyak Mungkin Peluang6. Jangan Pernah Takut untuk Mencoba


Jakarta –

Lulus ke sebuah perguruan tinggi luar negeri dengan beasiswa tentu akan sangat membanggakan. Terlebih bagi Dafa Aziz, siswa SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo, Jawa Tengah, yang berhasil diterima di 12 universitas luar negeri.

Tak main-main, kampus yang menerima Dafa bukan sembarang. Beberapa kampus bahkan termasuk yang terbaik di negaranya.

Misalnya University of California, Berkeley di Amerika Serikat (AS). Kampus ini merupakan top 12 universitas terbaik dunia dan terbaik kelima di AS menurut QS World University Rankings (WUR) 2025.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dafa juga diterima di kampus terbaik kedua di Australia yakni The University of Syney. Kampus ini, bahkan termasuk top 18 universitas terbaik di dunia menurut QS WUR 2025.

Lantas, bagaimana bisa ia diterima sebanyak itu? Berikut cerita yang dibagikan Dafa.

Tips Diterima di 12 Kampus Luar Negeri Versi Dafa

1. Memiliki Keinginan Studi ke Luar Negeri sejak Awal Masuk SMA

Apa yang diraih Dafa saat ini, merupakan tekad panjang yang sudah ia punya sejak hendak masuk SMA. Kala itu, ia memiliki kakak kelas yang berhasil kuliah ke Jepang dengan beasiswa.

Kakak kelas itu ternyata merupakan alumnus SMA Unggulan CT Arsa. Maka dari itu, ia bertekad untuk masuk ke sekolah yang sama dan belajar dengan tekad penuh di sana.

“Waktu pertama kali punya interest buat study abroad itu waktu masuk ke sini. Ada kakak kelas angkatan 1 di CT Arsa yang keterima di Jepang. Saya termotivasi dengan itu. Saya cobalah daftar CT Arsa, (karena) sekolah yang bagus ini,” ceritanya kepada detikEdu, saat ditemui di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (19/3/2025).

2. Beradaptasi dan Fokus Mengembangkan Diri

Sejak awal, Dafa menyadari bahwa di SMA Unggulan CT Arsa berisi orang-orang berbakat. Maka dari itu, ia juga beradaptasi dengan situasi.

“Di tahun pertama, semester awal masih fokus adaptasi lingkungan, karena (baru merasakan) boarding school pertama,” ujarnya.

Setelah adaptasi, Dafa mengaku semangatnya mulai terbangun, terutama usahanya untuk ke perguruan tinggi luar negeri. Ia pun kemudian lebih aktif lagi di bidang akademis dan organisasi.

Pada semester selanjutnya, ia mengikuti Olimpiade Sains Nasional di bidang matematika untuk tingkat provinsi. Pada 2024 juga melakukan hal sama, ikut OSN matematika.

“Di samping itu saya mengikuti perlombaan karya tulis ilmiah, yang mana saya sempat menjadi juara di lomba peneliti belia, Itu riset matematika di tingkat provinsi Jawa Tengah tahun 2023. Melihat ketimpangan jauh antara akademik saya dan organisasi, di kelas XI saya mulai coba untuk aktif organisasi. Saya menjabat sebagai ketua osis 2023-2024,” ungkapnya.

3. Mendaftar Program BIM

Setelah dirasa percaya diri dengan prestasi dan kemampuannya, ia kemudian tertarik dengan program Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Ia mendaftar sejak kelas XI semester 2.

Akhirnya, Dafa lolos program BIM Afirmasi Taman Sains dan menjalani pembelajaran intensif selama 10 bulan di Jakarta. Di seluruh Jawa Tengah, hanya ada 15 siswa yang diterima dan Dafa menjadi satu-satunya dari SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo.

Di sana, ia diberi kurikulum khusus untuk belajar bahasa Inggris dan materi prakuliah, seperti matematika, fisika hingga coding.

4. Push The Limit

Meski sudah terpilih mengikuti program BIM di Jakarta, Dafa sempat merasa kurang percaya diri dengan bahasa Inggrisnya. Hal ini yang membuat dirinya belajar lebih keras.

“Waktu menyiapkan (program). Saya kebetulan dari SMP-SMA skill (bahasa) Inggris masih benar-benar kurang. Makanya waktu pembinaan (10 bulan) saya bener bener nge-push,” ujarnya.

“Saya sempat insecure karena teman saya sudah siap, bahkan 2-3 bulan pembinaan mereka sudah ada yang ambil IELTS,” katanya.

Alih-alih terpuruk, ia segera bertekad untuk mengimbangi siswa lain di program tersebut. Ia bekerja lebih keras dengan menambah waktu belajar setiap malam.

“Nambah belajar sendiri, kelas sampai jam 4 (sore), setelah jam 4 saya masih di kelas sampai jam 7 malam. Karena saya (merasa) tertinggal, biar bisa mengimbangi teman-teman,” ucap Dafa.

Pada akhirnya, usahanya membuahkan hasil. Ia berhasil melewati batas aman IELTS dengan skor 7.0 dan belajar banyak mengenai batasan pada dirinya selama belajar.

“Lega banget setelah IELTS, itu lega banget. (Karena) itu yang paling struggle,” imbuhnya.

5. Memanfaatkan Sebanyak Mungkin Peluang

Karena merasa sudah berjuang keras dan lulus untuk IELTS. Dafa berpikir untuk memanfaatkan peluang dengan mendaftar ke banyak kampus di luar negeri. Apalagi waktu itu awal-awal dapat (diterima kampus-kampus) Australia.

“Setelah passing grade IELTS lolos, langsung apply (ke univ luar negeri). Apply kurang lebih ada 15 universitas (luar negeri),” ungkapnya.

Dari 15 universitas yang ia lamar, sebanyak 12 universitas telah menerimanya. Sementara tiga lainnya masih menunggu pengumuman.

Di Australia, Dafa diterima oleh 8 universitas. Di Amerika Serikat ada 2 universitas dan Belanda juga dua universitas. Sementara tiga kampus yang masih menunggu ada satu di Singapura dan dua di Amerika Serikat.

Terkait pilihannya, ia mengaku sudah mulai menyeleksi mana universitas yang akan ia tuju.

“Sudah ada kecenderungan, saya ke statistika dan sains data. Saya mengurutkan yang rank paling tinggi, yang di Amerika, terus ke Sydney dulu, ketiga baru ke NTU (Singapura),” kata Dafa.

6. Jangan Pernah Takut untuk Mencoba

Bagi Dafa, salah satu yang penting dalam prosesnya, yakni tentang percaya dengan usaha yang dilakukan. Menurutnya, usaha tak akan menghianati hasil.

Selain itu, ia sangat bertekad bahwa memanfaatkan waktu untuk belajar, merupakan hal yang sangat penting.

“Tidak ada alasan untuk tidak belajar, sedikit apa pun waktu harus dimanfaatkan. Jangan takut juga untuk mencoba. Dafa (pernah) insecure dan pesimis, dengan bahasa Inggris yang pas-pasan, tapi berani untuk coba (ngetes kemampuan),” ucapnya.

“Coba dulu aja,” pesan Dafa.

(faz/nwy)

TAGGED:12 kampus luar negeri versi dafa 12025abroadafirmasi taman sainsalumnus sma unggulan ct arsaamerika serikatasaustraliabeasiswa indonesia majubeasiswa luar negeribidang akademisbimct arsact arsa sukoharjodafa 1dafa azizdetikedudyouthizenieltsinggrisjakartajawa tengahjepangkampuskampus internasionalkampus-kampuskisah inspiratifkurikulummateri prakuliahosisosn matematikapembelajaranperguruanpersiapan studipesan dafaqs world university rankingsqs wurschoolsekolahsingapurasmasma unggulansma unggulan ct arsa foundationtips dafatips kuliahunivuniversitasuniversityuniversity of california
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News & Research

UGM dan MIT Kolaborasi Riset Deep Tech di Indonesia, Ini Serangkaian Upayanya

Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Massachusetts Institute of Technology - Regional Entrepreneurship Acceleration Program (MIT-REAP) berkolaborasi riset deep…

Berita Terkini Inspirasi & Motivasi Juni 1, 2025

Menang Lawan Trump, Harvard Akan Tetap Terima Mahasiswa Asing

Jakarta - Harvard University menang melawan kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang melarang kampus tersebut menerima mahasiswa asing. Keputusan ini…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Juni 1, 2025

Pendaftaran Beasiswa SM ITB 2025 Masih Dibuka, Cek Syaratnya di Sini

Jakarta - Institut Teknologi Bandung (ITB) masih membuka pendaftaran beasiswa Seleksi Mandiri (SM) 2025 hingga 8 Juni mendatang. Ada tiga…

Berita Terkini Inspirasi & Motivasi Juni 1, 2025

Pandangan Pakar soal Putusan MK SD-SMP Gratis, Sekolah Swasta Bisa Bebas Biaya?

Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) telah memberikan penegasan soal hak pendidikan dasar bagi warga negara. Hal tersebut ditegaskan melalui Amar…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 31, 2025

Follow US on Socials

Selamat datang di Generasi Prestasi, sumber informasi terpercaya untuk generasi berprestasi. Kami menyajikan berita terkini, panduan praktis, dan artikel inspiratif yang membantu Anda meraih kesuksesan dan menginspirasi lingkungan sekitar.

Informasi Kontak

sanggrahan, Tegaltirto, Kec. Berbah, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55573
Tel: 0859-4380-4458

generasiprestasi.com

Berita Terkini

UGM dan MIT Kolaborasi Riset Deep Tech di Indonesia, Ini Serangkaian Upayanya

Menang Lawan Trump, Harvard Akan Tetap Terima Mahasiswa Asing

Pendaftaran Beasiswa SM ITB 2025 Masih Dibuka, Cek Syaratnya di Sini

Inspirasi & Motivasi

UGM dan MIT Kolaborasi Riset Deep Tech di Indonesia, Ini Serangkaian Upayanya

Pendaftaran Beasiswa SM ITB 2025 Masih Dibuka, Cek Syaratnya di Sini

Sejarah Baru di FEB UI, Yulianti Jadi Perempuan Pertama Duduki Kursi Dekan

Teknologi & Inovasi

Universitas Terbuka Buka Lowongan Kerja Non PNS, Ada Posisi Dosen-Tendik

Presiden Macron Sempat Ada Insiden Mic di UNJ: It’s Okay For You?

Peneliti Muda Ini Angkat Isu Ekonomi Sampah di Jakarta Simposium 2025

Pendidikan & Pengembangan Diri

Menang Lawan Trump, Harvard Akan Tetap Terima Mahasiswa Asing

Pandangan Pakar soal Putusan MK SD-SMP Gratis, Sekolah Swasta Bisa Bebas Biaya?

Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda, Pahami Biar Tak Bingung

© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?