Jakarta –
Sejumlah inovasi Herjuno Rizki Priatomo dan Giovani Ega Charisma digunakan dalam industri kereta api dan LRT di Tanah Air. Keduanya merupakan lulusan Jurusan Teknik Mesin, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM).
Salah satu inovasi Herjuno dan Giovani tersebut adalah sistem pemantauan getaran kereta api, Intelligent Rail Vibrations Monitoring System (IRV-MS) yang digunakan LRT Jakarta.
Berawal dari Proyek Semasa Kuliah
Herjuno dan inovasi Aicoustica. Foto: Dok Vokasi Kemdikbud
|
Herjuno menuturkan, inovasi mereka berawal dari tugas penelitian kuliah bersama dosen. Sistem pemantauan getaran kereta api IRV-MS tersebut dikembangkan saat ia masih jadi mahasiswa vokasi pada 2019-2020.
Klien pertama yang memakai IRV-MS adalah PT Kereta Api Indonesia. Sistem IRV-MS saat itu dipakai dalam pengukuran jalur kereta api di Sumatra.
“Pada waktu itu, kami mengembangkan IRV berdasarkan studi kasus yang terjadi di sana, yaitu bearing failure, kerusakan pada bearing di kereta api,” kata Herjuno, dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Kamis (31/10/2024).
Bearing kereta adalah elemen mesin berupa bantalan yang menumpu poros. Bearing memungkinkan putaran atau gerakan bolak-balik berlangsung halus, aman, dan tahan lama. Agar tidak cepat rusak, bearing harus dipelihara berkala.
Dipakai LRT
Pengembangan inovasi IRV-MS ini kemudian digunakan LRT Jakarta untuk mengukur dan menganalisis kerusakan kereta.
“Kami baru pasang alat ini pada awal Oktober ini di beberapa LRT. Untuk mengukur getaran, produk ini dipasang di bagian boogie atau bawah kereta api,” kata Herjuno.
Pantau Kenyamanan Penumpang Kereta
Mereka juga membuat inovasi berorientasi pengguna kereta, Natix. Alat ukur Natix memantau getaran yang muncul di kereta saat dinaiki penumpang secara real-time.
Diketahui, getaran alat transportasi kerap memicu rasa tidak nyaman hingga sakit.
“Namanya frequency sickness, kadang kan kita jadi merasa sakit punggung, kelelahan, atau pusing saat di kereta api. Produk Natix ini bisa mengetahui kenyamanan penumpang,” terangnya.
Inovasi Cek Alat Sebelum Dipasarkan
Inovasi ketiga mereka, Aicoustica, berorientasi pada bisnis. Alat Aicoustica berfungsi untuk menganalisis kerusakan suatu alat sebelum dipasarkan.
Produk inovatif ini dipayungi perusahaan rintisan (startup) mereka, Indonesia Mandiri Era Teknologi (IEMT). Herjuno menuturkan, mereka memperoleh bantuan dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan kerja sama dengan pihak swasta.
“Contohnya untuk produk Aicoustica ini merupakan request dari industri, yaitu Akebono,” ucapnya.
Ia mengaku senang mengalami perkuliahan yang dapat mengantarkannya berinovasi dan berwirausaha. Karya-karya IEMT sendiri telah dipamerkan di Hannover Messe 2023 di Jerman dan Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) Oktober 2024 Oktober 2024 ini di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten.
“Menjadi insan vokasi memberikan banyak pengalaman sehingga kami mampu berwirausaha dan berinovasi yang bermanfaat,” tuturnya.
Dosen SV UGM Agus Winarno menuturkan, pendidikan vokasi yang berfokus pada keterampilan teknis dan kolaborasi industri memungkinkan lahirnya sumber daya manusia yang inovatif dan siap kerja.
“Sebagai dosen, saya selalu mendorong mahasiswa agar mampu berdikari melalui penelitian maupun praktik. Begitu pun kini IEMT, yang sudah berdampak pada industri kereta api di Indonesia,” ucap Agus.
(twu/pal)