Jakarta –
Beberapa waktu lalu beredar isu kebocoran data yang menimpa Universitas Indonesia (UI) di platform X (dulu Twitter). Data-data yang bocor itu disebut dijual di BreachForums.
Mengutip detiknews data yang dikatakan bocor ini meliputi informasi pribadi, seperti nomor registrasi, nomor identifikasi, nama, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, alamat, nomor telepon, e-mail, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan lainnya.
Direktur Sistem dan Teknologi Informasi Universitas Indonesia (UI), Daru Widya Kusumo SKom MTI menyatakan pihaknya terus melakukan pemantauan dan kontrol keamanan data kampus.
Menurut pria yang akrab disapa Daru itu, hingga proses pengecekan terakhir, bisa dinyatakan UI tidak mengalami kebocoran data.
“Setelah kami cek, validasi, asesmen dan prosesnya pun masih berjalan sampai saat ini, informasi terakhir belum ada kebocoran data yang ada di UI,” katanya dalam Webinar UI Mencari Rektor yang dilakukan secara daring, Sabtu (20/7/2024).
Isu kebocoran data ini, menurut Daru memacu UI untuk terus meningkatkan keamanan dan mengawal sistem data. Pihaknya juga tengah membuat panduan khusus untuk proses akses sistem yang ada di UI.
“Untuk panduan kami sedang coba buatkan untuk seluruh civitas dan juga pihak eksternal. Terutama bila ingin mengakses sistem-sistem yang ada di UI,” tambahnya.
Langkah UI Menghindari Kebocoran Data di Pemilihan Rektor
Walaupun isu menerpa, Daru jamin proses Pemilihan Rektor UI 2024-2029 tidak akan mengalami kebocoran data. Pihaknya telah menyiapkan dua langkah pengamanan data di Pemilihan Rektor UI 2024-2029 yakni:
1. Sisi Internal
Dari sisi internal, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi terus memonitoring dan mengevaluasi seluruh data yang masuk ke dalam sistem. Pihaknya juga menggunakan alat bantu security untuk memaksimalkan penjagaan data.
2. Sisi Eksternal
Bukan dari pihak internal, Daru menyebutkan pihak eksternal menjadi yang paling rentan dalam membawa virus. Sehingga banyak malware yang menyusup dan berimbas pada pencurian username serta password pendaftar.
“Memang kalau hal ini terjadi perlu penanganan dari sisi sistemnya. Saat ini kita coba menggunakan alat bantu untuk melakukan proses enkripsi ketika username dan password di input ke halaman pendaftaran rektor,” katanya.
Dengan demikian, pendaftar tidak perlu khawatir jika pihak lain bisa mendapatkan username dan password serta data penting lainnya. Terkait malware, Daru memastikan pihaknya telah menggunakan perangkat yang asli termasuk antivirus mumpuni.
Karena malware bisa tersebar dari sisi eksternal, Daru menyarankan agar pendaftar juga perlu melakukan pembaruan software miliknya. Terutama untuk antivirus.
“Kita juga perlu mengupdate software yang ada di endpoint (perangkat pendaftar) terutama adalah antivirus. Untuk bisa mengurangi risiko malware yang terjadi,” jelasnya.
Ketua Panitia Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Rektor (P3CR) UI Prof Dr Ir Sigit Pranowo Hadiwardoyo DEA juga memastikan data pendaftar aman. Karena yang bisa mengunduh data hanya panitia khusus bahkan tim P3CR tidak bisa melakukannya.
“Data bapak/ibu para calon rektor yang sudah mendaftar akan kami jaga. Selain itu yang bisa mengunduh data dari para calon yang mendaftar hanya panitia penting. P3CR pun tidak punya akses untuk bisa mengunduh data. Jadi secara dokumen data pun kami jamin aman,” tegas Sigit.
(det/pal)