Generasi Prestasi
Kontak Kami
  • Home
  • Berita Terbaru
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Teknologi & Inovasi
  • Inspirasi & Motivasi
  • Berita Terkini
  • Hubungi
Reading: Jangan Gonta-ganti Kurikulum, Sesuaikan Saja
Share
Search
Generasi PrestasiGenerasi Prestasi
Font ResizerAa
  • Teknologi & Inovasi
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Berita Terkini
  • Inspirasi & Motivasi
Search
  • Menu
    • Home
    • Hubungi
  • Kategori
    • Teknologi & Inovasi
    • Inspirasi & Motivasi
    • Berita Terkini
    • Pendidikan & Pengembangan Diri
Have an existing account? Sign In
Follow US
© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Generasi Prestasi > Blog > Berita Terkini > Jangan Gonta-ganti Kurikulum, Sesuaikan Saja
Berita TerkiniPendidikan & Pengembangan Diri

Jangan Gonta-ganti Kurikulum, Sesuaikan Saja

Generasi Prestasi
Last updated: November 8, 2024 7:33 am
Last updated: November 8, 2024 4 Min Read
Share
SHARE

Contents
Pergantian Kurikulum Berdampak pada InfrastrukturPerubahan Kurikulum Dikhawatirkan Perburuk Kesenjangan


Jakarta –

Anggota Komisi X DPR Sofyan Tan mengingatkan supaya pemerintah tidak gonta-ganti kurikulum pendidikan, mengingat ada isu akan digantinya Kurikulum Merdeka setelah pergantian pemerintahan.

Sofyan menekankan butuh banyak usaha yang harus dilakukan jika setiap ganti menteri, kurikulum sekolah juga dirombak.

“Sebenarnya isu ini hampir selalu terjadi, di mana setiap periode pemerintahan ganti, kurikulum pendidikan juga berganti. Lantas banyak sekali yang harus dilakukan untuk proses perubahan itu,” ujarnya (7/11/2024), dikutip melalui keterangan tertulis (8/11/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isu mengenai perubahan kurikulum sempat menjadi perbincangan publik. Di media sosial juga sempat muncul meme-meme serta pembahasan yang mengungkapkan kecemasan masyarakat apabila kurikulum pendidikan diganti lagi.

Sofyan mengatakan, wajar jika masyarakat resah akan hal ini.

“Karena anak-anak juga baru mulai terbiasa dengan Kurikulum Merdeka. Termasuk orangtuanya yang juga pasti ikut beradaptasi untuk berbagai kebutuhan anak,” kata dia.

Pergantian Kurikulum Berdampak pada Infrastruktur

Sofyan sempat menyinggung isu perubahan kurikulum dalam Rapat Kerja Komisi X DPR dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.

Dia meminta pemerintah mempertimbangkan berbagai faktor mengenai kurikulum pendidikan, mengingat Mendikdasmen mengatakan masih akan melakukan evaluasi pada awal masa kerjanya ini.

Menurut Sofyan, pergantian kurikulum akan berdampak terhadap berbagai infrastruktur layanan pendidikan, khususnya dari sisi SDM, utamanya bagi guru-guru di Indonesia yang jumlahnya 3.328.000 orang.

“Pergantian kurikulum akan akan mempengaruhi lebih dari 3 juta guru. Kasihan, mereka harus harus kembali belajar dan adaptasi terhadap kurikulum baru. Padahal yang kemarin aja mereka juga sudah kesulitan,” ujarnya.

Dia menyarankan untuk menyesuaikan saja. Tidak semua harus diubah total.

“Adjust aja. Hal-hal yang baik harus diteruskan atau dilanjutkan. Yang masih kurang diperbaiki. Saya percaya perubahan itu penting, tapi ya bukan berarti harus terus melakukan perubahan karena dampaknya sangat signifikan,” ungkapnya.

Perubahan Kurikulum Dikhawatirkan Perburuk Kesenjangan

Sofyan menuturkan, perubahan kurikulum juga akan mempengaruhi keadilan layanan pendidikan, Maksudnya, ini menyangkut kesiapan setiap sekolah yang berbeda-beda.

Akses kualitas dan infrastruktur pendidikan belum merata di Indonesia. Menurutnya, pada daerah yang akses pendidikannya belum memadai, maka sangat berat jika memulai suatu hal yang baru lagi.

“Indonesia punya beragam kondisi sosial-ekonomi, geografis, dan fasilitas pendidikan yang masih kurang di berbagai daerah. Siswa di daerah terpencil kerap kali memiliki keterbatasan dalam hal akses sumber belajar, infrastruktur sekolah, serta pendampingan tenaga pengajar,” lanjutnya.

Sofyan menyebut perubahan kurikulum dikhawatirkan memperburuk kesenjangan pendidikan. Pasalnya, tidak semua sekolah mempunyai kesiapan yang sama terhadap perubahan besar.

Dia mengatakan, sekolah yang tertinggal akan tertinggal lagi dan sulit untuk mereka mengejar ketertinggalan supaya kualitasnya sama dengan yang ada di kota-kota.

Belum lagi, kata dia, perubahan kurikulum dapat berdampak psikologis pada anak didik. Oleh sebab itu, dia mendorong Pemerintah tidak melakukan perubahan Kurikulum Merdeka.

“Daripada untuk pergantian kurikulum, lebih baik anggarannya untuk peningkatan kualitas layanan pendidikan. Seperti peningkatan sarana/prasarana pendidikan di daerah-daerah yang masih jauh dari kata layak. Masih banyak kita temukan sekolah yang kursi untuk murid aja kurang, atapnya sering bocor, dan lain sebagainya,” tuturnya.

(nah/pal)

TAGGED:didikdprdpr sofyanindonesiaisu perubahanjangan gonta-ganti kurikulumkomisi x dprkurikulumkurikulum merdekakurikulum pendidikankurikulum sekolahmendikdasmenmuridpemerintahpendidikanpendidikannyapengajarperburukpergantian kurikulumperubahanperubahan kurikulumperubahan kurikulum merdekaproses perubahansekolahsofyan tan
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News & Research

Menang Lawan Trump, Harvard Akan Tetap Terima Mahasiswa Asing

Jakarta - Harvard University menang melawan kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang melarang kampus tersebut menerima mahasiswa asing. Keputusan ini…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Juni 1, 2025

Pendaftaran Beasiswa SM ITB 2025 Masih Dibuka, Cek Syaratnya di Sini

Jakarta - Institut Teknologi Bandung (ITB) masih membuka pendaftaran beasiswa Seleksi Mandiri (SM) 2025 hingga 8 Juni mendatang. Ada tiga…

Berita Terkini Inspirasi & Motivasi Juni 1, 2025

Pandangan Pakar soal Putusan MK SD-SMP Gratis, Sekolah Swasta Bisa Bebas Biaya?

Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) telah memberikan penegasan soal hak pendidikan dasar bagi warga negara. Hal tersebut ditegaskan melalui Amar…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 31, 2025

Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda, Pahami Biar Tak Bingung

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memiliki berbagai gagasan baru untuk dunia pendidikan dalam masa pemerintahannya sebagai Presiden Indonesia periode 2024-2029.…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 31, 2025

Follow US on Socials

Selamat datang di Generasi Prestasi, sumber informasi terpercaya untuk generasi berprestasi. Kami menyajikan berita terkini, panduan praktis, dan artikel inspiratif yang membantu Anda meraih kesuksesan dan menginspirasi lingkungan sekitar.

Informasi Kontak

sanggrahan, Tegaltirto, Kec. Berbah, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55573
Tel: 0859-4380-4458

generasiprestasi.com

Berita Terkini

Menang Lawan Trump, Harvard Akan Tetap Terima Mahasiswa Asing

Pendaftaran Beasiswa SM ITB 2025 Masih Dibuka, Cek Syaratnya di Sini

Pandangan Pakar soal Putusan MK SD-SMP Gratis, Sekolah Swasta Bisa Bebas Biaya?

Inspirasi & Motivasi

Pendaftaran Beasiswa SM ITB 2025 Masih Dibuka, Cek Syaratnya di Sini

Sejarah Baru di FEB UI, Yulianti Jadi Perempuan Pertama Duduki Kursi Dekan

Beasiswa ICETEX 2025 Dibuka, Kuliah S2 Gratis di Kolombia dan Dapat Uang Saku

Teknologi & Inovasi

Universitas Terbuka Buka Lowongan Kerja Non PNS, Ada Posisi Dosen-Tendik

Presiden Macron Sempat Ada Insiden Mic di UNJ: It’s Okay For You?

Peneliti Muda Ini Angkat Isu Ekonomi Sampah di Jakarta Simposium 2025

Pendidikan & Pengembangan Diri

Menang Lawan Trump, Harvard Akan Tetap Terima Mahasiswa Asing

Pandangan Pakar soal Putusan MK SD-SMP Gratis, Sekolah Swasta Bisa Bebas Biaya?

Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda, Pahami Biar Tak Bingung

© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?