Generasi Prestasi
Kontak Kami
  • Home
  • Berita Terbaru
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Teknologi & Inovasi
  • Inspirasi & Motivasi
  • Berita Terkini
  • Hubungi
Reading: Kaji Ulang Zonasi-Ajarkan Matematika Sejak TK
Share
Search
Generasi PrestasiGenerasi Prestasi
Font ResizerAa
  • Teknologi & Inovasi
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Berita Terkini
  • Inspirasi & Motivasi
Search
  • Menu
    • Home
    • Hubungi
  • Kategori
    • Teknologi & Inovasi
    • Inspirasi & Motivasi
    • Berita Terkini
    • Pendidikan & Pengembangan Diri
Have an existing account? Sign In
Follow US
© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Generasi Prestasi > Blog > Berita Terkini > Kaji Ulang Zonasi-Ajarkan Matematika Sejak TK
Berita TerkiniPendidikan & Pengembangan Diri

Kaji Ulang Zonasi-Ajarkan Matematika Sejak TK

Generasi Prestasi
Last updated: November 11, 2024 11:45 pm
Last updated: November 11, 2024 7 Min Read
Share
SHARE

Contents
1. Kaji Ulang Zonasi2. Jangan Lagi Kriminalisasi Guru3. Sekolah Khusus Korban Kekerasan4. Mengajarkan Matematika Sejak TK5. Percepat Renovasi Sekolah Rusak6. Kawal Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah


Jakarta –

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyampaikan sederet pesan dan pekerjaan rumah kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Pesannya mengkaji ulang zonasi hingga mengajarkan matematika sejak TK.

Pesan ini disampaikan Gibran kepada Mendikdasmen Abdul Mu’ti dan jajaran serta para kepala dinas pendidikan se-Indonesia saat pembukaan Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan di Sheraton Grand Jakarta, Gandaria City Hotel, Jl Sultan Iskandar Muda, Kebayoran, Jakarta, Senin (11/11/2024) kemarin.

1. Kaji Ulang Zonasi

“Kemarin pulang dari Akmil, pulang dari Akmil Magelang, kita langsung koordinasi dan kita langsung klik untuk masalah-masalah zonasi ini. Jadi Bapak-Ibu, zonasi ini program yang baik, tapi silakan nanti Bapak-Ibu selama rakor mungkin bisa memberi masukan, karena jumlah guru kita itu belum merata. Ada provinsi tempat-tempat yang kelebihan guru, ada provinsi tempat-tempat yang kekurangan guru,” tutur Gibran dalam sambutannya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gibran menambahkan, zonasi menjadi pekerjaan rumah untuk Mendikdasmen Abdul Mu’ti. Zonasi, menurutnya adalah program yang baik, tapi belum bisa diterapkan di semua wilayah. Pengalamannya menjadi Wali Kota Solo beberapa waktu lalu, Gibran menjelaskan banyak sekali keluhan-keluhan warga yang diterimanya dari tahun ke tahun terus berulang. Dia mencoba menyampaikan keluhan-keluhan warga ke Kemendikbudristek saat itu. Namun sayang belum direspons. Gibran minta kebijakan zonasi ini untuk dikaji lagi.

“Kita ikuti program ini, tapi sekali lagi Bapak-Ibu, tiap tahun permasalahannya sama, komplain yang diarahkan ke saya sama terus. Tiap tahun berulang, berulang, berulang. Dan akhirnya saya bersurat, ya tapi tidak ditanggapi. Jadi intinya Bapak-Ibu, ini mohon dikaji lagi, apakah akan diteruskan ataukah akan kembali ke sistem yang lama. Silakan nanti didiskusikan. Jadi jumlah guru yang belum merata dan fasilitas yang belum merata juga,” pesan dia.

Salah satu pola yang diamati menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah perpindahan domisili di kartu keluarga warga-warga Solo.

“Ini (zonasi) perlu dikaji lagi,” tegasnya.

2. Jangan Lagi Kriminalisasi Guru

Gibran juga menyampaikan pesan agar sekolah menjadi tempat yang aman bagi guru dan murid. Jangan ada lagi kasus kekerasan, bullying hingga kriminalisasi guru.

“Ini salah satu contoh-contoh yang ada sekarang. Sudah ada Undang-Undang Perlindungan Anak, tapi ya saya mohon maaf, jangan Undang-Undang Perlindungan Anak ini dijadikan senjata untuk menyerang para guru. Ini mungkin ke depan perlu kita dorong juga, Pak Menteri, Undang-Undang Perlindungan Guru. Jadi guru itu bisa nyaman dan juga guru mempunyai ruang untuk mendidik dengan cara-cara yang tetap disiplin, tapi harus ada Undang-Undang dan Perlindungannya,” pintanya kepada Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

“Jadi saya mohon Bapak-Ibu, jangan sampai ada lagi terjadi kasus-kasus seperti ini,” imbuhnya.

3. Sekolah Khusus Korban Kekerasan

Mantan Wali Kota Solo ini juga berpesan agar perlu dipikirkan anak-anak yang menjadi korban kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Mereka, para korba kekerasan seksual itu, butuh perhatian khusus dan jangan sampai putus sekolah karena menjadi korban.

“Kemarin sudah kami bahas dengan Pak Menteri bagaimana anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual dan lain-lain ini harus mendapatkan atensi khusus. Jangan sampai mereka malah dikeluarkan dari sekolah. Kalau bisa kita beri atensi khusus, kalau bisa dibangunkan sekolah khusus untuk mereka. Ini idenya Pak Menteri ya, bukan ide saya,” ungkap Gibran.

Dia yakin, Presiden Prabowo juga akan menyambut ide Mendikdasmen soal sekolah khusus korban kekerasan ini.

“Dan ini saya kira ide yang sangat baik dan saya kira nanti kalau dilaporkan ke Pak Presiden Prabowo, dia pasti akan menyambut baik juga. Jadi sekolah khusus untuk para-para korban-korban kekerasan. Ini saya kira sangat baik sekali. Jadi jangan sampai mereka ditinggal, mereka tuh malah harus mendapatkan atensi khusus,” jelas dia.

4. Mengajarkan Matematika Sejak TK

Tak lupa Gibran juga menyinggung kembali wacana mengajarkan matematika sejak TK. Bahkan mata pelajaran artificial intelligence (AI) dan coding akan diterapkan sejak SD hingga SMP.

“Kemarin sempat kita bahas juga, mungkin ini juga teman-teman media sudah banyak mendengar, bagaimana nanti akan diterapkan pelajaran matematika di tingkat TK. Saya kira ini sangat baik. Dan kemarin saya titip ke Pak Menteri di rapat terakhir kita, ini kalau bisa mungkin di tingkat SD atau SMP mungkin diterapkan juga sekolah pelajaran coding,” tuturnya.

Gibran mengungkapkan pemerintah mendorong hal ini lantaran agar Indoensia tidak kalah saing dengan India dan negara-negara berkembang lainnya.

“Jadi jangan sampai kita kalah dengan India. Karena sekali lagi Bapak-Ibu, ya untuk menuju Indonesia Emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” tuturnya.

5. Percepat Renovasi Sekolah Rusak

Gibran juga meminta agar renovasi sekolah rusak dipercepat. Kemendikdasmen diminta berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

“Anggarannya sudah ada. Jangan sampai ada lagi sekolah-sekolah yang roboh, bocor. Jangan sampai ada lagi sekolah-sekolah yang rusak. Ini nanti silakan Pak Menteri berkoordinasi dengan Pak Menteri PU, sekolah-sekolah mana saja yang nanti akan mendapatkan bantuan untuk negeri dan swasta. Jadi sekali lagi kita ingin kebijakan ini, anggaran ini bisa tepat sasaran sehingga langsung mengena penerima manfaatnya,” pesan dia.

6. Kawal Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah

Terakhir, Gibran menitipkan program makan siang bergizi gratis di sekolah. Gibran meminta program unggulan Presiden Prabowo ini dikawal agar berjalan dengan lancar.

“Nah, terakhir Bapak-Ibu, saya titip program makan siang gratis. Ini sudah kami uji-cobakan di beberapa sekolah, sudah berjalan dengan baik. Ya mungkin ada beberapa satu-dua masukan dan saya kira di ruangan ini semuanya setuju dengan program yang ini,” tutur Gibran.

“Jadi sekali lagi Bapak-Ibu, mohon program ini dikawal dengan baik, anak-anak kita dikawal dengan baik, dan saya titip semoga nanti di akhir Rakor ini kita bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang baik untuk anak-anak kita,” tutupnya.

(nwk/nwk)

TAGGED:abdul mu'tiajarkan matematika tkakmil magelangatensibarudidikgibran rakabuminggibran rakabuming rakaguruindiaindonesiajl sultan iskandar mudakaji ulang zonasi kemarinkaji ulang zonasi-ajarkan matematikakawalkebayorankebijakan pendidikankelebihan gurukemendikdasmenkementerian pekerjaan umumkementerian pendidikankementerian pendidikan dasar dan menengahkota sololearningmenteri pupelajaranpembukaan rapat koordinasi evaluasi kebijakan pendidikanpemerintahpendidikanpendidikan indonesiapengajaranpercepat renovasiperlindungan guruppdbprabowoprogram makan bergizirapat koordinasi evaluasi kebijakan pendidikanrenovasi sekolahsekolahsekolah korban kekerasansheraton grand jakartaulang zonasizonasizonasi kemarinzonasi pendidikan
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News & Research

Gubernur Jabar KDM soal SPMB 2025: Pokoknya Tak Ada Titipan!

Jakarta - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan tak ada siswa titipan dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Juni 1, 2025

UGM dan MIT Kolaborasi Riset Deep Tech di Indonesia, Ini Serangkaian Upayanya

Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Massachusetts Institute of Technology - Regional Entrepreneurship Acceleration Program (MIT-REAP) berkolaborasi riset deep…

Berita Terkini Inspirasi & Motivasi Juni 1, 2025

Menang Lawan Trump, Harvard Akan Tetap Terima Mahasiswa Asing

Jakarta - Harvard University menang melawan kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang melarang kampus tersebut menerima mahasiswa asing. Keputusan ini…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Juni 1, 2025

Pendaftaran Beasiswa SM ITB 2025 Masih Dibuka, Cek Syaratnya di Sini

Jakarta - Institut Teknologi Bandung (ITB) masih membuka pendaftaran beasiswa Seleksi Mandiri (SM) 2025 hingga 8 Juni mendatang. Ada tiga…

Berita Terkini Inspirasi & Motivasi Juni 1, 2025

Follow US on Socials

Selamat datang di Generasi Prestasi, sumber informasi terpercaya untuk generasi berprestasi. Kami menyajikan berita terkini, panduan praktis, dan artikel inspiratif yang membantu Anda meraih kesuksesan dan menginspirasi lingkungan sekitar.

Informasi Kontak

sanggrahan, Tegaltirto, Kec. Berbah, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55573
Tel: 0859-4380-4458

generasiprestasi.com

Berita Terkini

Gubernur Jabar KDM soal SPMB 2025: Pokoknya Tak Ada Titipan!

AI Tak Bisa Gantikan Peran Guru, Bantu Tugas Administratif Bisa

UGM dan MIT Kolaborasi Riset Deep Tech di Indonesia, Ini Serangkaian Upayanya

Inspirasi & Motivasi

UGM dan MIT Kolaborasi Riset Deep Tech di Indonesia, Ini Serangkaian Upayanya

Pendaftaran Beasiswa SM ITB 2025 Masih Dibuka, Cek Syaratnya di Sini

Sejarah Baru di FEB UI, Yulianti Jadi Perempuan Pertama Duduki Kursi Dekan

Teknologi & Inovasi

AI Tak Bisa Gantikan Peran Guru, Bantu Tugas Administratif Bisa

Universitas Terbuka Buka Lowongan Kerja Non PNS, Ada Posisi Dosen-Tendik

Presiden Macron Sempat Ada Insiden Mic di UNJ: It’s Okay For You?

Pendidikan & Pengembangan Diri

Gubernur Jabar KDM soal SPMB 2025: Pokoknya Tak Ada Titipan!

Menang Lawan Trump, Harvard Akan Tetap Terima Mahasiswa Asing

Pandangan Pakar soal Putusan MK SD-SMP Gratis, Sekolah Swasta Bisa Bebas Biaya?

© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?