Generasi Prestasi
Kontak Kami
  • Home
  • Berita Terbaru
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Teknologi & Inovasi
  • Inspirasi & Motivasi
  • Berita Terkini
  • Hubungi
Reading: Kata Pakar, Ini Kelemahan Sebagian Besar Pelajar di Indonesia
Share
Search
Generasi PrestasiGenerasi Prestasi
Font ResizerAa
  • Teknologi & Inovasi
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Berita Terkini
  • Inspirasi & Motivasi
Search
  • Menu
    • Home
    • Hubungi
  • Kategori
    • Teknologi & Inovasi
    • Inspirasi & Motivasi
    • Berita Terkini
    • Pendidikan & Pengembangan Diri
Have an existing account? Sign In
Follow US
© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Generasi Prestasi > Blog > Berita Terkini > Kata Pakar, Ini Kelemahan Sebagian Besar Pelajar di Indonesia
Berita TerkiniPendidikan & Pengembangan Diri

Kata Pakar, Ini Kelemahan Sebagian Besar Pelajar di Indonesia

Generasi Prestasi
Last updated: Agustus 10, 2024 3:54 am
Last updated: Agustus 10, 2024 4 Min Read
Share
SHARE

Contents
Kelemahan Mayoritas Pelajar IndonesiaPenyebab Literasi Sains yang RendahFaktor Peserta DidikFaktor Peran GuruFaktor SekolahDampak Literasi Sains yang Rendah


Jakarta –

Pendidikan penting untuk mencetak para pelajar yang menjadi generasi bangsa unggul ke depannya. Namun sayangnya, pakar mengungkap terdapat kelemahan yang dimiliki mayoritas peserta didik di Tanah Air.

Kelemahan ini mampu berdampak pada kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, hingga pemanfaatan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, apa kelemahan sebagian besar peserta didik itu?

Kelemahan Mayoritas Pelajar Indonesia

Doktor di bidang Pendidikan Biologi sekaligus dosen Fakultas Matematika dan IPA (MIPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dr Sifak Indana, MPd, membeberkan kelemahan kebanyakan pelajar di Tanah Air yaitu kurangnya kemampuan dalam berpikir saintifik untuk memverifikasi informasi secara logis dengan dasar ilmiah. Hal ini terjadi karena literasi sains yang rendah di kalangan peserta didik.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan tersebut didukung oleh Dosen FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Dr Ariyadi Wijaya. Menurutnya, kelemahan ini karena peserta didik di Indonesia hanya memahami suatu rumus berkaitan dengan IPA tetapi belum dapat memahami kegunaan dan maknanya.

Rendahnya literasi sains terbukti dari hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2022. Ditunjukkan skor literasi sains Indonesia turun sekitar 13 poin, meski peringkatnya naik dibanding tahun 2018.

Literasi sains mengacu pada kemampuan siswa menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan permasalahan sehari-sehari berdasarkan pemahaman ilmiah.

Mengutip buku Pembelajaran Literasi Sains oleh Fajri Basam, seorang pelajar dikatakan berkemampuan literasi sains yang baik bila mempunyai pemahaman sains yang bermanfaat dalam pengembangan pengetahuan, bisa menemukan pengetahuan yang penting dan berguna, serta menggunakan pemahamannya untuk keberlangsungan alam dan kehidupan sosial.

“Literasi sains punya peran penting agar seseorang mampu memahami dunia di sekitarnya dan mengambil keputusan menurut informasi yang dapat dipercaya,” kata Dr Sifak, dikutip dari catatan detikEdu.

Penyebab Literasi Sains yang Rendah

Mengutip publikasi Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA, penyebab rendahnya literasi sains di kalangan pelajar Indonesia didasarkan pada beberapa faktor, meliputi:

Faktor Peserta Didik

  • Siswa belum memahami konsep dasar sains yang diajarkan oleh guru, tetapi enggan bertanya
  • Pembelajaran IPA di sekolah masih diselenggarakan secara konvensional
  • Kurangnya kemampuan siswa dalam menginterpretasikan tabel atau grafik
  • Pengabaian pentingnya kemampuan membaca dan menulis sebagai kompetensi yang wajib dimiliki siswa
  • Kurangnya minat siswa untuk membaca serta mengulang materi pembelajaran.

Faktor Peran Guru

  • Guru kurang melatih siswa untuk mengerjakan soal atau pertanyaan literasi sains
  • sehingga peserta didik tidak terbiasa menghadapi persoalan terkait literasi sains
  • Guru berorientasi pada penguasaan materi dan jarang melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan inkuiri dan memahami konsep sains
  • Kurangnya pengetahuan guru dalam mendayagunakan atau mengefektifkan pengetahuan literasi sains di berbagai macam situasi
  • Guru dituntut memberikan materi sains sesuai target kurikulum dan siswa harus mengikuti ritme pembelajarannya sehingga terjadi miskonsepsi pada konsep-konsep IPA dan hanya sekedar dihafalkan serta mudah terlupakan.

Faktor Sekolah

  • Fasilitas penunjang pembelajaran sains di sekolah yang kurang mendukung untuk kegiatan praktikum
  • Siswa tidak memperoleh pengalaman untuk mengaitkan pengetahuan sains yang dipelajari dengan berbagai kejadian atau fenomena di kehidupan nyata.

Dampak Literasi Sains yang Rendah

Rendahnya literasi sains pelajar Tanah Air mampu berdampak pada:

  • Kurangnya kecakapan pelajar dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kreatif untuk pemanfaatan ilmu pengetahuan di kehidupan sehari-hari
  • Kesulitan dalam pemecahan masalah
  • Lambat menentukan serta mengambil keputusan
  • Kurang tanggap terhadap permasalahan dan perkembangan yang berkaitan dengan lingkungan sekitar seperti fenomena alam.

Literasi sains yang rendah termasuk salah satu permasalahan di bidang pendidikan Indonesia yang harus dicarikan solusinya. Hal ini karena literasi sains merupakan keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik di abad modern sekarang.

(azn/row)

TAGGED:literasipelajarpeserta didiksainssiswa
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News & Research

Lowongan Magang PKL Kemendikti 2025 Batch 2 Resmi Dibuka, Cek Cara Daftarnya di Sini

Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) kembali membuka lowongan magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk mahasiswa…

Berita Terkini Inspirasi & Motivasi Mei 9, 2025

Lapor Diri PPG Guru Tertentu 2025, Begini Cara, Dokumen, dan Jadwalnya

Jakarta - Pemanggilan peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu 2025 berlangsung mulai 8-17 Mei 2025. Peserta dapat lapor…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 9, 2025

Prof Didik J Rachbini Terpilih Kembali sebagai Rektor Universitas Paramadina

Jakarta - Didik J Rachbini, MSc, PhD, terpilih kembali sebagai Rektor Universitas Paramadina periode 2025 - 2029. Hasil ini setelah…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 9, 2025

Alih-alih SMA Unggulan Garuda, Pakar Usul Kelas Garuda, Apa Itu?

Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) akan membangun 40 SMA Unggulan Garuda di Indonesia. Sekolah ini akan…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 9, 2025

Follow US on Socials

Selamat datang di Generasi Prestasi, sumber informasi terpercaya untuk generasi berprestasi. Kami menyajikan berita terkini, panduan praktis, dan artikel inspiratif yang membantu Anda meraih kesuksesan dan menginspirasi lingkungan sekitar.

Informasi Kontak

sanggrahan, Tegaltirto, Kec. Berbah, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55573
Tel: 0859-4380-4458

generasiprestasi.com

Berita Terkini

Lowongan Magang PKL Kemendikti 2025 Batch 2 Resmi Dibuka, Cek Cara Daftarnya di Sini

Lapor Diri PPG Guru Tertentu 2025, Begini Cara, Dokumen, dan Jadwalnya

Prof Didik J Rachbini Terpilih Kembali sebagai Rektor Universitas Paramadina

Inspirasi & Motivasi

Lowongan Magang PKL Kemendikti 2025 Batch 2 Resmi Dibuka, Cek Cara Daftarnya di Sini

Beasiswa LPDP di Universitas Islam Internasional Indonesia, Ini Prodinya

Beasiswa LPDP di Kampus Irlandia Dibuka, Kuliah Magister 1 Tahun

Teknologi & Inovasi

Fakta Villanova University Almamater Paus Leo XIV, Didirikan sejak 1842

Pelajar SMP RI Unjuk Gigi di Ajang Internasional AYIMUN Ke-17 Thailand

Paus Leo XIV, Paus Pertama dari Amerika Ternyata Sarjana Matematika

Pendidikan & Pengembangan Diri

Lapor Diri PPG Guru Tertentu 2025, Begini Cara, Dokumen, dan Jadwalnya

Prof Didik J Rachbini Terpilih Kembali sebagai Rektor Universitas Paramadina

Alih-alih SMA Unggulan Garuda, Pakar Usul Kelas Garuda, Apa Itu?

© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?