Jakarta –
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan gencar menyosialisasi pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning. Deep learning nantinya diharapkan bisa menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen Toni Toharudin mengatakan, regulasi deep learning akan segera terbit. Kini naskah akademik terkait hal ini sudah selesai dikaji.
“Prioritas kami adalah menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam yang memulaikan agar tercipta suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Alhamdulillah secara regulasi ini akan segera diformalkan, naskah akademiknya sudah selesai,” kata Toni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kemudian juga rancangan Kepmen (Keputusan Menteri) juga sudah tinggal ditanda tangan oleh Pak Menteri dan kita akan gulirkan untuk pembelajaran mendalam ini sesegera mungkin,” tambahnya.
Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panja Pendidikan di Daerah 3T dan Daerah Marjinal bersama Komisi X DPR RI, Selasa (4/3/2025) dikutip Rabu (5/3/2025).
Upaya Wujudkan Profil Lulusan 8 Dimensi
Toni menyinggung hadirnya misinterpretasi di publik terkait digantinya P5 menjadi P7. P5 merupakan projek penguatan profil Pelajar Pancasila yang hadir di Kurikulum Merdeka.
Melansir arsip detikEdu, P5 menjadi projek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat maupun masalah lingkungan di sekolah. Sebelumnya beredar P5 dihapuskan dan diganti menjadi P7 yang berkaitan dengan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Tetapi Toni membantah hal tersebut. Alih-alih menjadi P7, Toni memperkenalkan Profil Lulusan 8 Dimensi sebagai hasil dari metode pembelajaran deep learning.
“Misinterpretasi dari publik kita bukan mengganti 5P (P5) menjadi 7P (P7) tetapi 5P menjadi profil lulusan yang mempunyai 8 dimensi,” tambah Toni.
Profil Lulusan 8 Dimensi
Dalam dokumen yang dibagikan Kemendikdasmen dalam paparan kepada Komisi X, dijelaskan deep learning atau pembelajaran mendalam memuat tiga aspek. Yakni berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Ketiga aspek itu akan diterapkan dengan seluruh indra peserta didik, baik olah pikir, hati, rasa, dan raga. Hasilnya diharapkan dapat mewujudkan profil lulusan 8 dimensi, yakni memiliki:
1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME)
2. Kewargaan
3. Kreativitas
4. Kemandirian
5. Komunikasi
6. Kesehatan
7. Kolaborasi
8. Penalaran Kritis
Kendati demikian, Toni belum menjelaskan secara rinci per aspek profil lulusan 8 dimensi ini. Jadi, kita tunggu Keputusan Menterinya ya, detikers!
(det/nwy)