Jakarta –
Banyak harapan dalam setiap diri guru honorer agar mereka dapat diangkat sebagai pegawai pemerintah. Dengan begitu, kesejahteraan sebagai guru bisa lebih terjamin.
Harapan tersebut berhasil diwujudkan oleh salah satu guru asal Padang yakni Rizky Sakinah Purba. Dari ribuan pelamar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun ini, namanya masuk ke dalam daftar peserta yang lolos.
Perempuan yang akrab disapa Rizky ini telah bersabar selama 7 tahun mengajar sebagai guru honorer. Ia adalah guru di MTsN 1 Padang Lawas sejak 2017.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat ini. Bukan hanya tentang status PPPK, tetapi juga pengakuan atas perjuangan selama bertahun-tahun,” tuturnya dilansir dari laman Kemenag, Selasa (14/1/2025).
Kerja Sampingan Jadi Guru Les-Pengrajin
Selama 7 tahun sebagai guru honorer bukan hal yang mudah bagi Rizky. Pasalnya, gaji yang ia dapatkan kurang dari cukup.
Oleh karena itu, Rizky harus bekerja sampingan sebagai guru les privat matematika dan mengaji. Bahkan, ia tak punya waktu banyak untuk istirahat karena harus terus mengajar dari satu tempat ke tempat lain.
“Kadang saya harus berpindah dari madrasah ke tempat les tanpa jeda waktu. Capek, tapi senang karena saya bisa membantu siswa lebih memahami pelajaran,” ungkap Rizky.
Dikarenakan biaya hidup semakin naik, Rizky pun harus memutar balik otak untuk menghasilkan uang tambahan. Beruntungnya ia punya hobi membuat prakarya dari barang bekas.
Dari bakat seninya, Rizky menghasilkan kerajinan berupa pot bunga dari ban bekas. Sehingga Rizky dikenal sebagai sosok yang kreatif karena bisa mengubah sisa limbah menjadi produk bernilai ekonomi.
“Saya ingin memberikan contoh kepada siswa bahwa barang bekas pun bisa menjadi sesuatu yang berguna jika kita kreatif. Selain itu, ini juga salah satu cara untuk menjaga lingkungan,” jelasnya.
Pot bunga Rizky kemudian banyak dilirik masyarakat sekitar. Bahkan produknya sampai dipesan sekolah untuk hiasan taman.
Ingin Terus Mengabdi & Jadi Teladan
Rizky mengaku jika bukan karena panggilan hati, bisa saja dirinya menyerah. Namun selama 7 tahun ini terbukti dirinya sudah berdedikasi dengan baik.
“Saya tahu menjadi honorer penuh tantangan. Tapi melihat senyum dan semangat siswa-siswa saya, semua itu terbayar,” tuturnya.
Setelah dirinya lulus sebagai guru PPPK pada 1 Januari 2025 lalu, Rizky bertekad untuk terus mengabdi dengan sepenuh hati. Ia juga berencana akan mengembangkan bakat dalam membuat kerajinan supaya bisa menginspirasi siswa.
“Saya ingin mengajarkan kepada siswa bahwa kesuksesan bukan hanya soal akademik, tetapi juga soal kreativitas dan semangat pantang menyerah,” tuturnya.
Rasa bangga kepada Rizky disampaikan langsung oleh Kepala Madrasah Mahyarni Junida Nasution. Ia mengatakan Rizky adalah contoh guru yang berkontribusi besar di sekolah.
“Beliau adalah contoh nyata bagaimana seorang guru dapat berkontribusi besar, baik di dalam maupun di luar madrasah. Semoga kesuksesannya ini menjadi inspirasi bagi banyak orang,” kata Mahyarni.
(cyu/cyu)