Jakarta –
Azka Haekal Quthni Albab mengaku skeptis untuk bisa lolos seleksi magang Kampus Merdeka x detikcom Batch 7. Pasalnya, mahasiswa Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) ini lintas jurusan dengan melamar pada posisi Video Editor Brand Studio Intern.
Namun pada Senin (9/9/2024), Azka resmi menjadi mahasiswa Digital Media Internship Kampus Merdeka x detikcom Batch 7. Ia terpilih bersama 147 mahasiswa lainnya dari total 22.363 pelamar.
“Sejujurnya aku kemarin agak sedikit skeptis keterima ya karena jurusan aku sama posisi yang aku daftar itu agak sedikit nggak linier. Cuma aku merasa seneng dan juga beruntung karena detikcom ngasih aku kesempatan untuk mengikuti program kegiatan magang ini,” tuturnya di sela Onboarding Internship Kampus Merdeka x Transmedia di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta Selatan.
Bagaimana kiatnya?
Pada 2021-2022 lalu, Azka aktif di Kota Bergerak, organisasi Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI yang menjadi sarana memahami, melindungi, dan memperjuangkan hak-hak masyarakat atas sebuah kota. Di sana, ia dan rekan-rekan salah satunya merilis studi ke dalam Zine P3K: Pendidikan Kota, Kelas, dan Komunitas.
Melamar sebagai mahasiswa ilmu politik, Azka mengandalkan portofolio yang menunjukkan pengalamannya di bidang media kreatif untuk melamar sebagai video editor. Termasuk di dalamnya yakni pengalaman produksi video atau film di lingkungan kampus dan luar kampus.
Pada Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI, contohnya, ia bertugas sebagai podcast editor untuk PolSci Talks UI. Karyanya juga masuk nominasi Student Short Film Category Lift-Off Global Network Session 2024 Film Festival Inggris, UK.
“Di Pusat Kajian Politik UI, di situ aku sempat ngedit sebagai podcast editor, dan juga di salah satu acara untuk aftermovie-nya. Untuk di acara-acara kampus sendiri, aku sering di-hire sebagai videografer dan video editor beberapa acara. Proyek yang terakhir kugarap untuk proyek kampus itu untuk teater,” tuturnya.
Belajar Otodidak
Azka menuturkan ia semula menggeluti fotografi saat duduk di bangku SMP pada 2017. Selang 2-3 tahun, ia mulai mempelajari videografi.
“Aku belajar dari internet, dari artikel-artikel yang ada, dari video-video YouTube. Nggak pernah ikut bootcamp atau upgrading khusus, sisanya itu belajar dari pengalamanku aja,” ucapnya.
Bersuara Lewat Video
Azka berharap proyek finalnya di rangkaian internship dapat mendorong lebih banyak orang yang punya minat sama untuk melakukan hal serupa atau lebih baik. Ia juga ingin karyanya bisa mendorong awareness masyarakat di bidang sosial politik.
Sebelumnya, ia tercatat sempat menjajal internship sebagai staf ahli anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari SH SHum LLM di awal 2024. Komisi III DPR RI sendiri membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan. Ia juga menekuni kegiatan sukarelawan di luar kampus yang membahas isu demokrasi.
“Salah satu hal yang aku sukain dan aku yang sebetulnya pengen lakukan adalah menggabungkan antara ketertarikan aku dalam isu-isu sosial dan politik dan juga kemampuan aku dalam media production creative. Aku harap itu juga bisa meng-encourage social political awareness masyarakat,” ucapnya.
Terlepas dari itu, Azka berharap mendapat teman-teman baru dengan ketertarikan sama maupun berbeda sambil belajar lebih banyak tentang video editing.
“Aku harap juga aku bisa break the barrier mungkin ya karena aku pikir untuk masuk industri media kreatif ini agak cukup sulit. Jadi semoga aku dapet koneksi yang bisa break the barrier itu dan juga semoga karya-karya aku bisa punya impact,” ucapnya.
Bagaimana kiat magang di detikcom lainnya? Pantau jawabannya di akun Instagram @anakdetik, ya!
(twu/nwk)