Jakarta –
Baru-baru ini, siswa SMK Dharma Karya Reyhan Putra Ramadhan menjadi Juara 1 Yunior Kumite -55 Kg Putra pada kejuaraan karate Piala Ketua Umum PB FORKI Shokaido-Fortis National Open Karate Championship Series 1 Tahun 2024.
Prestasi siswa kelas 11 tersebut diapresiasi dengan beasiswa pendidikan selama satu tahun akademik dari Yayasan Pendidikan Dharma Karya (YPDK), yayasan yang menaungi sekolahnya.
Wakil Kepala SMK Dharma Karya Bidang Kurikulum Jaka Subagya menuturkan, beasiswa pendidikan bagi siswa berprestasi di sekolahnya juga menjadi bentuk dukungan dalam mengeksplorasi minat di akademik maupun nonakademik.
“Di samping meningkatkan (pembelajaran) di kegiatan sekolah, Reyhan juga ada pembelajaran di luar, jadi saling sinkron,” ucap Jaka usai perayaan puncak HUT ke-67 YPDK di SMA-SMK Dharma Karya, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ditulis Kamis (12/9/2024).
Pengembangan Akademik dan Nonakademik
Wakil Kepala SMK Dharma Karya Bidang Kurikulum, Jaka Subagya. Foto: Trisna Wulandari/detikEdu
|
Jaka menuturkan, sekolah mendukung penuh keikutsertaan siswa dalam berbagai kejuaraan. Sekolah juga memberikan rekomendasi agar para siswa dapat mengikuti kompetisi.
Di sekolah, para siswa juga didukung dengan program pengembangan kompetensi hingga kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) seperti badminton, voli, bola basket, futsal, bina ilmu Al-Qur’an (BIQ), hadroh, pramuka, tari ratoh jaroe, paskibraka, karawitan, hingga marching band. Pengembangan ekskul, khususnya, menjadi salah satu fokus di SMK Dharma Karya.
Untuk membentuk karakter dan budaya siswa, pembiasaan membaca Al-Quran dan salat Duha bersama dilaksanakan setiap Rabu dan Kamis. Di samping itu, tadarus Al-Qur’an juga dilakukan di kelas masing-masing.
Sementara itu di bidang akademik, siswa disiapkan untuk menjadi lulusan yang kompeten dan siap masuk dunia kerja. Jurusan SMK Dharma Karya terdiri dari Akuntansi dan Keuangan, Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB), Pemasaran/Bisnis Retail, dan Desain Komunikasi Visual (DKV).
SMK Dharma Karya sendiri memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk melaksanakan uji kompetensi keahlian sejak 2018. Tidak hanya siswa di sekolahnya, LSP Dharma Karya juga menguji kompetensi siswa SMK dari sekolah-sekolah lain di DKI Jakarta.
“Dari tahun itu kita mulai menguji siswa, bukan di DUDI (dunia usaha dan dunia industri) lagi,” ucapnya.
Mendorong Siswa Siap Kerja dan Usaha
Mendukung peningkatan kompetensi siswa agar dapat langsung diserap di dunia kerja menjadi salah satu fokus pendidikan di SMK Dharma Karya. Jaka mengatakan, pihaknya antara lain bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kecakapan siswa dalam berbahasa Inggris lewat klub mulai 2024.
Seiring dengan implementasi Kurikulum Merdeka, SMK ini juga gencar bekerja sama dengan dunia industri untuk memfasilitasi siswa menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pada kurikulum baru ini, PKL siswa SMK berlangsung selama 6 bulan.
Jaka menuturkan, upaya-upaya tersebut menjadi cara untuk mengoptimalkan bekal keterampilan siswa masuk DUDI. Upaya ini antara lain memungkinkan siswa direkrut sebelum lulus sekolah, termasuk di industri retail.
“Alhamdulillah jadi banyak yang diterima di dunia industri, setiap tahunnya ada perusahaan yang merekrut anak kita untuk bekerja. Dari tempat PKL-nya juga begitu, melihat anak yang kemampuannya bagus, langsung direkrut,” ucapnya.
Terlepas dari itu, Jaka menekankan pentingnya siswa untuk dapat menciptakan lapangan kerja baru usai lulus. Karena itu, ia mengapresiasi para siswa yang sudah aktif menekuni usaha online (daring) maupun offline.
“Alhamdulillah ada beberapa siswa yang walaupun kecil-kecilan tapi sudah bisa membuka usaha sendiri, seperti makanan. Juga sudah bisa membuka warung. Juga sekarang sudah mulai dengan online, banyak yang mulai melakukannya,” ucapnya.
“Itulah tujuan SMK itu menciptakan lapangan kerja anak-anak. Itulah keunikan dari SMK itu, selain dituntut untuk kompetensinya, akademiknya, juga kemampuan bekerja dan berusaha,” imbuh Jaka.
Dukungan Alumni
Ketua Ikatan Alumni SMA-SMK Dharma Karya, Nepon Sihombing. Foto: Trisna Wulandari/detikEdu
|
Ketua Ikatan Alumni SMA-SMK Dharma Karya, Nepon VT Sihombing mengatakan, pihaknya berupaya memberdayakan alumni yang telah berkarier di berbagai bidang untuk membuka peluang karier dan usaha para siswa serta lulusan.
Nepon mencontohkan, berjejaring dengan alumni yang kini menjadi politisi, pejabat publik, anggota Polri, profesional di industri, hingga dosen juga membuka peluang beasiswa hingga terserap di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
“Itu yang coba kita tawarkan ke adik-adik. Misalnya perlu staf administrasi, lulusan kita buka (kesempatan) untuk tes di kantor. Ada yang memang dia langsung bekerja dulu untuk menabung, jika diterima, silakan (bergabung). Kesempatan itu kita buka, jika ia belum beruntung untuk lanjut ke universitas, bisa bekerja,” ucapnya.
“Dengan bekerja, tentunya dia jadi punya kesempatan untuk kuliah, dia tabung, dan sebagainya. Atau ikut membantu perekonomian keluarga. Itu yang coba kita berdayakan dan konsolidasi lintas alumni, untuk bisa berkontribusi,” imbuh pengacara dan Co-Founder Guns & Vells Partners serta Legal & General Affairs untuk Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) tersebut.
Nepon menambahkan, para alumni dapat memesan produk desain grafis para siswa DKV untuk keperluan kantor maupun komunitas.
“Ada kebutuhan di kantor, dengan kebutuhan merek tertentu, logo perusahaan. Dengan harga terjangkau, kompetitif, kenapa tidak?” ucapnya.
Berinteraksi dengan para alumni menurut Nepon turut mendukung siswa SMA-SMK Dharma Karya untuk punya semangat juang dan berproses.
“Kalian bisa seperti ini (alumni dan pencapaiannya), dan ini nggak instan. Ini yang ditekuni 5-10 tahun, atau lebih. Dan kalian juga bisa. Ada yang di sekolah kurang beruntung dalam hal prestasi pendidikan, tapi punya bakat lain. Setelah lulus, kita dengar dan lihat dia punya usaha, dan fakta terakhirnya sudah (jadi) pengusaha sukses,” ucapnya.
“Nah kalau dia seorang pengusaha sukses, butuh karyawan. Kita berdayakan lulusan SMA-SMK untuk sama-sama bekerja. Paling tidak, peluang itu yang kita buka,” ucapnya.
Nepon menuturkan, pihaknya turut bangga atas pencapaian para siswa di bangku bangku maupun setelah lulus. Sejumlah momen tersebut di antaranya saat para lulusan baru diterima di perguruan tinggi negeri dan salah satu siswa, Akmal Insan Purwanda, mendapat dua medali emas Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2024 cabor renang nomor 50 meter gaya dada SMA putra dan 200 meter gaya ganti SMA putra.
Untuk itu, menjadi penting bagi alumni sepertinya untuk dapat saling mendukung dan berjejaring dengan para siswa.
“Mungkin di zaman saya dulu nggak kepikiran, bagaimana di era ’80-an bicara kualitas. Yang penting saya sekolah. Tapi ternyata kan nggak sama (dengan sekarang),” ucapnya.
“Dan itu satu kebanggaan bagi kita bahwa SMA-SMK Dharma Karya masih eksis hingga 67 tahun dan malah berprestasi. Ya, kita sangat bangga,” pungkasnya.
(twu/faz)