Jakarta –
Kesenian tradisional saat ini mulai ditinggalkan oleh anak muda karena pengaruh globalisasi. Namun, pemuda satu ini tak goyah mengukir bakat dan prestasinya di bidang tersebut.
Ia adalah Fonda Adiwendro. Usianya memang masih 22 tahun, tetapi pengalamannya dalam berseni tak bisa diremehkan.
Alumni SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo ini bahkan dikenal sebagai Aksara Jawa. Sebutan tersebut banyak tertuju padanya lantaran punya segudang prestasi di bidang seni.
Dilatih Kuat dan Berani Selama SMA
Keputusan Fonda memilih bersekolah di SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo adalah hal yang ia syukuri hingga sekarang. Ia berterima kasih kepada guru bimbingan konseling (BK)-nya selama di sekolah yang telah menyarankan untuk memilih SMA Unggulan CT Arsa.
Setelah melewati berbagai seleksi tes tertulis, wawancara, hingga survei rumah, akhirnya diterima di sekolah tersebut. Selain mendapatkan beasiswa, ia juga dibimbing menjadi sosok yang kuat, terlatih dan berani.
Juarai Banyak Lomba Kesenian
Bakat dan kemampuan seni Fonda memang menonjol dalam tari. Saat SMA ia berhasil mewakili sekolah dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) cabang lomba seni tari berpasangan tingkat Kabupaten Sukoharjo.
Tak cuma itu, Fonda juga selalu menjadi perwakilan sekolah dalam ajang lomba seni lainnya. Sadar dengan bakat seninya lebih dominan dibandingkan akademis, ia memilih Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta sebagai tujuan kuliahnya.
Fonda mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau saat ini bernama Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Akhirnya ia lolos ke ISI Surakarta lewat jalur tersebut.
Selama di kampus, Fonda aktif dalam kegiatan kesenian. Buktinya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Tari ISI Surakarta (Himaswariska) periode 2022/2023.
Pada tahun ini, ia mewakili ISI Sukarta dalam program KKN Kebangsaan ke-XII tahun 2024 di Maluku. Prestasi Fonda semakin gemilang setelah ia dipercaya sebagai Talent Opening & Closing Ceremony 11th ASEAN PARA GAMES 2022.
Pada tahun 2023, ia juga pernah menjadi Talent Maskot Solo International Performing Arts 2022, Talent Garda the Musical 2023 dan sukses meraih Juara 2 Festival Nasional Reog Ponorogo XXVIII 2023.
Bermimpi Jadi Dosen di Kampus
Selain menjadi seniman, besar harapan Fonda dirinya bisa menjadi pengajar di perguruan tinggi. Hal tersebut ingin ia wujudkan demi sang ibu yang telah membesarkannya seorang diri.
Meski mencari nafkah dengan berjualan telur asin, Fonda melihat sang ibu selalu berusaha keras agar anak-anaknya bisa sekolah. Di balik kesuksesannya mengukir prestasi seni, Fonda juga berterima kasih kepada Anita dan Chairul Tanjung selaku pendiri CT Arsa Foundation.
“Memutus rantai kemiskinan dengan pendidikan berkualitas adalah bukti nyata yang begitu berpengaruh kepada kami, anak-anak Bunda dan Ayahanda. Terima kasih atas jasa dan inspirasi yang begitu mulia,” ungkapnya terharu.
(cyu/nwy)