Konawe Kepulauan –
Menjadi seorang guru di pedalaman yang jauh dari pusat kota tak mematahkan semangat Ansarullah Thamrin Mardhan untuk memajukan sekolahnya.
Sejak tahun 2015, Ansarullah telah menjalani profesi sebagai guru di SMP Negeri 2 Wawonii Utara. Pada bulan Mei 2024, ia diangkat sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wawonii Timur.
Selama bertahun-tahun menjadi guru, telah banyak inovasi yang Ansarullah lahirkan untuk memajukan sekolahnya mulai dari website sekolah hingga aplikasi ujian berbasis komputer. Hal ini tentu tak lepas dari ilmu coding yang dipelajarinya secara otodidak.
“Kalau di awalnya itu kan saya honor di sekolah sebelumnya di Kendari itu kan awalnya sekolah butuh media publikasi. Jadi saya coba buat website dan ini awal mulai saya belajar coding. Nah setelah buat coding ternyata makin lama makin paham dengan coding ini cara alur penarikan database-nya. Berikutnya ada pendaftaran online atau pendaftar PPDB online, saya coba buat dan ternyata diapresiasi oleh sekolah, semakin termotivasi kan,” ujar Ansarullah kepada detikcom belum lama ini.
Ansarullah mengungkapkan ada kesenangan tersendiri saat aplikasi yang dibuatnya bermanfaat bagi orang lain. Hal ini pula yang menjadi alasannya semakin gencar membuat inovasi lainnya.
Kisah Guru di Pedalaman Konkep, Punya Segudang Prestasi Berkat Jago Coding (Foto: Dok. Rafida Fauzia/detikcom)
|
Adapun salah satu aplikasi yang kini menjadi andalan sekolahnya adalah CBT Offline. Lewat aplikasi ini, para siswa dapat melaksanakan ujian berbasis komputer secara offline.
“Kemudian ada sistem database digital perpustakaan. Itu untuk pendataan buku, sirkulasi buku dan pendataan kunjungan oleh siswa. Aplikasi ini pakai barcode scanner, jadi siswa diberi kartu, ketika dia berkunjung, dia scan kartunya, nanti akan terekam semua aktivitas kunjungannya di perpustakaan,” paparnya.
“Berikutnya ada aplikasi PILOTIK, ini singkatan dari Pemilihan OSIS Berbasis TIK. Siswa itu kan sudah ada kartu pelajar yang ada barcodenya, jadi kalau dia memilih dia cukup men-scan kartunya, kemudian men-scan nomor urut kandidatnya, dan itu sudah kita lakukan beberapa waktu lalu, alhamdulillah terlaksana dengan baik,” lanjut Ansarullah.
Untuk absensi siswa, Sekolah SMP Negeri 1 Wawonii Timur pun telah menggunakan aplikasi SABAR (Sistem Absensi Barcode) di mana setiap siswa hanya perlu scan pakai kartu pelajarnya untuk absen.
“Jadi ketika dia scan itu muncul nama, foto, kemudian muncul jam berapa dia datang, berapa kali dia alpha dan hadir, presentasi hadirnya muncul dengan terakhir ada poin. Jadi semakin cepat dia datang, poin yang didapat makin tinggi,” ungkapnya.
Raih Segudang Prestasi Berkat Inovasi
Kisah Guru di Pedalaman Konkep, Punya Segudang Prestasi Berkat Jago Coding (Foto: Dok. Rafida Fauzia/detikcom)
|
Tak hanya bermanfaat bagi keberlangsungan kegiatan di sekolah, sederet inovasi Ansarullah juga mencetak segudang prestasi. Dari inovasi CBT Offline, Ansarullah meraih juara 1 tingkat provinsi.
“Dari aplikasi tadi CBT Offline, saya sudah pernah dapat Juara 1 tingkat provinsi setelah saya buat karya tulis ilmiah inovasi guru. Waktu itu di Konawe Utara pada saat perayaan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional,” katanya.
Pada tahun 2023, Sekolah SMP Negeri 1 Wawonii Timur bahkan memborong tiga penghargaan sekaligus untuk Perpustakaan Sekolah Terbaik Tingkat Kabupaten dan Juara I Pengelolaan Perpustakaan Tingkat SMP se-Kabupaten Konawe Kepulauan.
“Kalau saya sendiri diberikan penghargaan Pegiat Literasi Bidang Pengembangan Aplikasi Perpustakaan,” ucapnya.
Sementara tahun ini, aplikasi sistem data base digital perpustakaan mendapatkan Juara II Tingkat Provinsi dalam perayaan Jambore Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
“Kalau aplikasi PILOTIK tahun 2023 saya lombakan di tingkat provinsi, dapat kandidat 10 terbaik tingkat provinsi. Karena tidak dapat juara, saya coba lagi di tahun 2024 pada Lomba Festival Kurikulum Merdeka tingkat provinsi, alhamdulillah juara satu. Jadi semua aplikasi sudah ada (penghargaan),” jelasnya.
Meski telah meraih segudang prestasi, Ansarullah berkomitmen akan terus melahirkan inovasi baru. Ia juga berencana untuk mengintegrasikan semua aplikasi dan dapat diakses oleh orang tua. Terlebih saat ini sekolahnya telah dilengkapi dengan BAKTI Aksi (Akses Internet) dari BAKTI Komdigi sehingga memudahkan pengembangan aplikasi.
“Ke depan itu ada rencana menggabungkan semua aplikasi tadi. Namanya integrated management system, sistem manajemen terpadu. Jadi semua hasil, absensi siswa, hasil peminjaman bukunya di perpustakaan, kemudian mungkin nanti sistem penilaiannya itu bisa diakses oleh orang tua. Itu yang ke depan akan saya buat. Karena ini harus diakses oleh orang tua maka dia harus online karena di sini kan sudah ada jaringan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini terdapat total 119 layanan BAKTI AKSI (Akses Internet) yang telah dihadirkan BAKTI Komdigi untuk mendukung pemerataan akses informasi dan teknologi bagi masyarakat Wawonii. Layanan ini dibangun di berbagai tempat mulai dari sekolah, kantor publik hingga puskesmas.
detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(akd/akd)