Jakarta –
Menembus prodi kedokteran di perguruan tinggi negeri (PTN) bukanlah hal yang mudah. Namun, persaingan yang ketat tersebut berhasil ditaklukan oleh Damar Madya Prasetya.
Ia adalah mahasiswa baru Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM). Pria yang akrab disapa Damar ini lolos lewat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024.
Kisah pria asal Yogyakarta ini cukup inspiratif. Pasalnya, Damar mengaku berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
Sang ayah, Mohammad Sarif adalah tukang bengkel dengan penghasilan kurang dari Rp 1,5 juta per bulan. Ibunya, Yayuk, hanya mengurus keluarga sebagai ibu rumah tangga.
Walau demikian, Damar selalu bermimpi masuk UGM sehingga ia rajin belajar selama sekolah. Tekadnya yang besar berhasil membawa pria lulusan SMAN 1 Yogyakarta ini lolos UGM.
“Kami sangat bersyukur sekali. Sejak kecil ia sudah bercita-cita kuliah di Kedokteran UGM, akhirnya bisa tercapai,” kata Yayuk, dilansir dari laman UGM, Senin (29/7/2024).
Dapat Beasiswa Penuh dari UGM
Impian masuk Kedokteran UGM sudah tercapai. Namun, ada hal yang sempat mengusik rasa bahagia dari Damar.
Ia awalnya merasa pesimis melanjutkan kuliah karena mengingat biaya jurusan kedokteran tidak semurah yang lain. Terlebih, sang ayah berpenghasilan tak tentu karena dihitung dari jumlah motor yang berhasil diservis.
“Melihat dari kondisi ekonomi, bisa dikatakan masih menengah ke bawah banget. Jadi kayak belum sepenuhnya yang bisa menutupi segala keperluan kuliah, apalagi bayar uang kuliah tunggal (UKT) di kedokteran lagi,” ujarnya.
Perasaan tersebut pun hilang setelah Damar mendapat kabar soal biaya UKT. Ia akhirnya dapat Beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 persen dari UGM.
Artinya, Damar tak perlu membayar biaya kuliah sama sekali alias gratis. Damar merasa terharu dan bersyukur atas hal tersebut.
Saat ditanya soal motivasi masuk Kedokteran UGM, Damar bercerita bahwa dirinya sering datang ke rumah sakit mengantar sang ibu kontrol. Menurutnya, menyembuhkan orang sakit adalah pekerjaan yang sangat mulia.
“Setiap kali kontrol, saya kepikiran, kok hebat ya seorang dokter bisa membantu untuk menyembuhkan keluhan pasien-pasiennya. Dan mulai dari situ, sebenarnya sudah kepikiran untuk kayaknya kuliah di kedokteran bagus,” ungkapnya.
Anak Rajin dan Berprestasi
Sadar akan mimpinya masuk Kedokteran UGM, Damar menyiapkan semuanya semasa sekolah. Sejak SMP, Damar aktif ikut perlombaan dan aktif organisasi.
Damar pernah meraih juara di perlombaan menyanyi, lomba macapat (tembang Jawa), lomba menggambar, lomba desain poster, hingga Festival dan Lomba Keterampilan Siswa Nasional (FLS2N).
Tak cuma itu, Damar juga pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK).
Sementara itu, Yayuk mengaku sangat bangga terhadap Damar. Ia berpesan kepada Damar untuk selalu rendah hati ketika nanti sudah mulai studi di Fakultas Kedokteran UGM.
“Karena memang dasarnya kami orang gak punya. Sehingga sejadi apapun besok, kamu (Damar) harus tetap rendah hati,” katanya.
Meski Yayuk dan suami tak punya pendidikan setinggi Damar, tetapi mereka sangat memprioritaskan sekolah dan kuliah. Mereka akan mendukung cita-cita Damar sepenuhnya.
“Pendidikan anak itu harus kita dukung, apalagi dengan keadaan kami sekarang. Saya nggak mau ketika anak-anakku ini harus lebih sedih daripada keadaan saya,” kata Yayuk.
(cyu/nwy)