Jakarta –
Tampaknya slogan ‘SMK Bisa!’ memang nggak salah. Selain lulusannya yang siap bekerja di berbagai bidang, tak sedikit pula yang sukses berwirausaha. Bahkan mereka bisa menghasilkan omzet ratusan juta rupiah dalam sebulan.
Di bawah ini akan kita ulas kisah-kisah sukses para pemuda lulusan SMK yang sukses menjadi pengusaha. Mereka adalah Muhammad Azka Farhan dari SMKN 9 Bandung, Wahib Kazib dari SMKN 2 Yogyakarta, dan Aziz Trio Saputra dari SMKN 1 Nawangan.
1. Kisah Azka Berbisnis OneD Lemon
Muhammad Azka Farhan adalah lulusan SMKN 9 Bandung yang membuat usaha OneD Lemon, yaitu sari lemon yang dikemas dalam botol. Kisah ini dikutip detikEdu dari laman Vokasi Kemdikbud RI.
Azka memang sudah memulai bisnis sejak duduk di bangku SMK. Kurikulum SMK mendukung dirinya untuk mengembangkan diri dalam berwirausaha, antara lain melalui pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL).
“Kita jadi lebih kreatif menemukan ide-ide untuk menyelesaikan permasalahan. Apalagi saat praktik kerja lapangan (PKL), wawasan serta mental kita diasah. Kita bisa saling bertukar pikiran satu sama lain dan itu yang melatih mental saya dan sangat amat membantu saat menekuni kewirausahaan ini,” kata Azka, dalam laman Vokasi Kemdikbud RI.
Awal Mula Bisnis Lemon
Awal mula ide bisnis OneD Lemon ini adalah saat terjadi Pandemi COVID-19. Saat itu orang-orang membutuhkan vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh. Keluarga Azka pun rutin meminum perasan lemon yang merupakan sumber vitamin C alami.
“Saat Covid-19 saya sendiri merasakan manfaat sari lemon untuk tubuh. Dari situ muncul ide kenapa nggak jualan online sari lemon saja,” ungkapnya.
Ide tersebut didukung pelatihan kurikulum bisnis digital yang ada di sekolah. Ditambah lagi sekolahnya juga bekerja sama dengan salah satu platform bisnis digital terkemuka di Indonesia yang membantunya membuka toko online hingga menganalisis pasar ketika sudah berjualan.
Selain itu, pihak sekolah turut mendukung dengan membawa produk OneD Lemon ke berbagai event kewirausahaan seperti pameran-pameran. Azka juga memanfaatkan momen itu untuk membuka relasi seluas-luasnya.
Omzet Mencapai Rp 100 Juta per Bulan
Pemuda yang melanjutkan pendidikan di Jurusan Creativepreneurship Bina Nusantara (Binus) Bandung tersebut mengaku mendapatkan omzet hingga Rp 100 juta pada 2022.
“Untuk omzet per bulan tahun ini sedang menurun dibanding tahun lalu, yaitu sekitar Rp 80-100 juta per bulannya,” kata Azka.
Tak hanya OneD Lemon, dia juga mengembangkan produk lain, seperti OneD Garlic Juice dan OneD extra olive oil. Minuman sari lemonnya sudah dikenal ke berbagai wilayah di Indonesia, bahkan sudah masuk ke sejumlah rumah sakit.
Azka juga bercita-cita memiliki usaha lain selain kuliner, salah satunya adalah di bidang otomotif.
“Rencananya pengen buka showroom moge, bengkel motor moge, usaha lemon dikembangkan menjadi go internasional dan mau buka usaha usaha lain seperti bidang fesyen, food and beverage, dan punya kafe sendiri,” ucap Azka.
2. Kisah Wahib Berbisnis Photostory
Wahib Kazib adalah lulusan SMKN 2 Yogyakarta yang mendirikan bisnis photostory atau personal photobook dan album di Yogyakarta. Tak menghasilkan keuntungan besar untuk diri sendiri, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi 60 orang.
Dia memasarkan jasanya menggunakan sistem online. Hal ini membuat pasarnya semakin luas, hingga dia mendapatkan pelanggan yang berasal dari luar negeri, seperti Malaysia dan Thailand.
Berkat kegigihannya, bisnis tersebut dapat meraup omzet hingga lebih dari Rp100 juta per bulan.
Memulai Bisnis Jasa Sejak SMK
Sebelumnya, alumni jurusan teknik komputer jaringan (TKJ) ini pernah memulai usaha dengan membuka kursus komputer bersama rekannya semasa masih duduk di bangku SMK. Meski hanya coba-coba, ternyata ada saja murid yang mengikuti les di tempatnya.
“Karena baru coba-coba, jadi asal jalan saja usahanya,” kata Wahib yang dikutip dari laman resmi Vokasi Kemdikbud.
Selama menempuh pendidikan SMK, Wahib memang dilatih untuk menjadi problem solver. Siswa SMK didorong untuk mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam dunia kerja.
“Di SMK itu kan kita lebih banyak praktiknya, lebih banyak ketemu masalah. Jadi, kita dituntut harus bisa mencari solusi, menyelesaikan masalah yang kita temukan di setiap praktik. Jadi, harus cepat beradaptasi,” ungkap dia.
Pernah Ikut Bisnis Orang Lain
Wahib juga pernah bergabung dengan Inspira, yaitu perusahaan yang memiliki beberapa bidang usaha, mulai dari laundry, kerajinan tas, hingga mangrove. Dari situ, dia justru belajar banyak mengenai bisnis.
“Saya benar-benar belajar banyak tentang bisnis dari sana (Inspira). Mulai dari karakter, mental, hingga yang lainnya,” katanya.
Dia bercerita saat bergabung dengan Inspira pada 2014, perusahaan itu baru memiliki usaha di bidang laundry. Bisnis tersebut lalu semakin berkembang ke bidang lainnya.
Setelah menganalisis berbagai kebutuhan pasar, dia akhirnya menemukan kebutuhan orang tentang foto album, sehingga membuat usaha photostory.
3. Kisah Aziz Berbisnis Home Decor
Satu lagi lulusan SMK yang sukses menjadi pebisnis. Dia adalah Aziz Trio Saputra dari SMKN 1 Nawangan, Pacitan, Jawa Timur. Dia sukses dengan usaha home interior decor di daerah Batam, Kepulauan Riau.
“Saya lulus di SMKN 1 Nawangan pada tahun 2014 Jurusan Kriya Kreatif Kayu dan Rotan (KKKR), tapi mulai usaha ini di tahun 2019,” kata Aziz dalam situs Kemdikbud yang diunggah 16 Agustus 2023..
Dia menerima permintaan untuk pembuatan kitchen set, dipan, bedroom set, meja bar, dan sebagainya. Bahkan Aziz juga sudah menerima proyek di beberapa instansi pemerintahan dan kantor swasta di Batam.
Awali Karier dari Karyawan
Setelah lulus SMK, Aziz tak langsung menekuni usaha sendiri. Dia sempat bekerja di industri interior di Batam sebagai karyawan.
“Saya pernah bekerja dulu di industri interior juga. Berdasarkan latar belakang saya yang memiliki dasar di bidang pertukangan atau kriya ketika SMK, hal itu membuat orang-orang melihat kompetensi yang saya miliki,” ungkap Aziz.
Dia juga sempat berpindah ke perusahaan lain sebelum akhirnya memberanikan diri membuka usaha sendiri. Bermodal tabungan Rp 15 juta, dia membeli berbagai alat, sewa tempat, juga untuk beriklan.
“Di tahun 2019 saya mendapatkan klien pertama kali itu rasanya sangat senang. Mereka meminta dibuatkan kitchen set dan alhamdulillah klien puas,” kata Aziz.
Ditempa di Sekolah
Menurutnya, keterampilan yang diajarkan di SMK sangat berguna sebagai bekal dirinya bekerja. Usaha yang dia tekuni ini, kata Aziz, tidak akan berjalan jika ia tidak bersekolah di SMK Jurusan KKKR.
“Belajar mendesain interior memang secara otodidak dan berdasarkan pengalaman kerja. Akan tetapi, mengenai dasar-dasar ukuran, pandangan secara estetika dan fungsional interior itu saya pelajari di SMK. Keahlian saya di bidang pertukangan sangat berguna di kehidupan saya saat ini,” ungkapnya.
Setelah empat tahun menjalankan bisnis, Aziz dapat mempekerjakan 8 orang karyawan. Omzet terbanyaknya selama itu adalah senilai Rp 90 juta.
Demikian tadi kisah-kisah lulusan SMK yang sukses berwirausaha, hingga mampu meraup omzet hingga ratusan juta rupiah.
(bai/row)