Generasi Prestasi
Kontak Kami
  • Home
  • Berita Terbaru
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Teknologi & Inovasi
  • Inspirasi & Motivasi
  • Berita Terkini
  • Hubungi
Reading: Kisah Mahasiswa RI Jalani Ramadan di Polandia: Lama Waktu Puasa Berganti-ganti
Share
Search
Generasi PrestasiGenerasi Prestasi
Font ResizerAa
  • Teknologi & Inovasi
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Berita Terkini
  • Inspirasi & Motivasi
Search
  • Menu
    • Home
    • Hubungi
  • Kategori
    • Teknologi & Inovasi
    • Inspirasi & Motivasi
    • Berita Terkini
    • Pendidikan & Pengembangan Diri
Have an existing account? Sign In
Follow US
© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Generasi Prestasi > Blog > Berita Terkini > Kisah Mahasiswa RI Jalani Ramadan di Polandia: Lama Waktu Puasa Berganti-ganti
Berita TerkiniTeknologi & Inovasi

Kisah Mahasiswa RI Jalani Ramadan di Polandia: Lama Waktu Puasa Berganti-ganti

Generasi Prestasi
Last updated: Maret 11, 2025 1:42 am
Last updated: Maret 11, 2025 5 Min Read
Share
SHARE


Jakarta –

Umat muslim di seluruh dunia tengah menjalani puasa Ramadan. Tak terkecuali mahasiswa Indonesia yang tengah menjalani studi di luar negeri.

Salah satu mahasiswa itu yakni Nugraha Akbar Nurrochmat, yang tengah menempuh studi S3 di Institute of Forestry, Warsaw University of Life Sciences (SGGW), Polandia.

Tahun ini, ia merasakan puasa Ramadan di kota Warsawa, Polandia. Sebagaimana yang diketahui, Polandia merupakan negara di daerah Eropa Tengah, dengan empat musim.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini membuat puasa Ramadan bisa jatuh pada musim berbeda di Polandia. Menurut Nugraha, ini yang membuat Ramadan di Warsawa berbeda dengan di Indonesia.

“Puasa di sini cukup unik dibandingkan di negara Indonesia, karena waktu sahur dan berbukanya tergantung musim. Tahun lalu, saat puasa jatuh pada musim panas, puasa bisa mencapai 17 jam. Sedangkan untuk tahun ini, karena puasa jatuh pada musim semi, waktu berpuasa tidak jauh berbeda dengan di Indonesia yaitu 14 jam,” ucapnya kepada detikEdu, Senin (10/3/2025).

Perjalanan ke Masjid yang Jauh-Tarawih Bersama

Nugraha menceritakan, pengalaman berbeda juga dirasakan saat salat tarawih. Sebab, jumlah masjid di Polandia tidak banyak dan hanya ada di beberapa kota besar.

Jadi, perjalanan ke masjid dari satu tempat ke tempat lain cukup jauh.

“Untungnya, saya tinggal di ibu kota Warsawa, sehingga memiliki sekitar 3 masjid besar. Namun dari itu, perjalanan dari asrama saya, menuju masjid terdekat memakan waktu cukup lama, bisa mencapai 30 menit menggunakan bus,” ungkapnya.

Tak hanya dirinya, ia juga menambahkan, ada cukup banyak mahasiswa Indonesia lainnya yang tinggal di luar kota, jauh-jauh menempuh perjalanan berjam-jam hanya untuk mengikuti salat tarawih di masjid di kota Warsawa.

Para mahasiswa akan banyak melakukan kegiatan mulai dari berbuka, tarawih, hingga sahur dan salat Subuh. Setelah itu, baru akan pulang ke tempat masing-masing.

Suasana Masjid di Warsawa, PolandiaSuasana Masjid di Warsawa, Polandia Foto: Dokumen Nugraha

Karena jumlahnya yang sedikit di Polandia, mahasiswa RI kerap berkumpul bersama-sama. Termasuk untuk pergi ke masjid bersama dan buka bersama.

“Kami hanya berjumlah sekitar 200 orang yang tersebar di seluruh kota di Polandia. Namun karena jumlahnya sedikit, ikatan kami jadi lebih kuat dan kami cukup mengenal satu sama lainnya,” ceritanya, yang sudah tinggal di Polandia selama dua tahun.

“Biasanya kami, teman-teman mahasiswa Indonesia, pergi bersama-sama ke masjid untuk buka puasa bersama sampai tarawih. Namun terkadang, kami juga melakukan kegiatan buka bersama di asrama tempat kami tinggal bersama mahasiswa muslim lainnya dari negara lainnya seperti Pakistan, Turki, dll.,” imbuh Nugraha.

Di sisi lain, PPI Polandia juga bekerja sama dengan KBRI di Polandia untuk mengadakan buka puasa bersama di pertengahan bulan puasa.

“Lalu KBRI dan PPI juga biasa menyiapkan sholat Idul Fitri di wisma KBRI nantinya,” ujarnya.

Berburu Bahan Makanan Asia yang Cukup Sulit

Nugraha bercerita, Ramadan juga membawa rasa kangen terhadap Tanah Air. Mulai dari keluarga hingga makanan-makanannya.

“Yang paling dikangenin sudah pasti keluarga besar, walaupun Alhamdulillah saat ini saya ditemani istri, jadi perjuangan merantau bisa terasa lebih ringan. Kami hanya bisa komunikasi dengan keluarga via video call di HP. Selain itu, kami cukup kangen masakan Indonesia seperti martabak, sate, coto Makassar, dll.,” paparnya.

Walaupun bisa memasak masakan Indonesia, ia mengatakan kesulitan mencari bahan-bahan yang berasal dari Asia. Untuk mencari bahan yang dicari, harus menempuh jarak selama 1 jam.

“Kami harus pergi ke toko Asia yang cukup jauh, bisa menempuh waktu hampir 1 jam untuk mencapainya. Di toko Asia tersebut, kami dapat menemukan bahan masakan yang berasal dari Asia seperti cabai, dan kami juga bisa mendapatkan daging yang halal,” lanjut Nugraha.

Meski begitu, ia merasa lega karena hidup di Polandia bersama dengan istrinya. Tak hanya sekadar menemani, istrinya juga menempuh studi di Polandia di jurusan yang sama dengan Nugraha.

“Saya ditemani istri saya, Mudrika Qanitha, Alhamdulillah kami berdua sama-sama diterima untuk melanjutkan S3 di sini di jurusan yang sama, dan sama-sama mendapatkan beasiswa. Beasiswa kami yaitu beasiswa pemerintah Polandia,” pungkasnya.

(faz/nwk)

TAGGED:asiabeasiswa pemerintah polandiabeasiswa polandiacoto makassardetikedueropaindonesiainstitute of forestryjurusankangenkisah mahasiswa ri jalani ramadanlama waktu puasaluar negerimahasiswamahasiswa muslimmahasiswa rimartabakmudrika qanithanugraha akbar nurrochmatpakistanpemerintah polandiapolandiappippi polandiapuasapuasa ramadanramadanramadan di polandiasggwsholat idul fitriturkiumat muslimuniversitywarsaw universitywarsaw university of life scienceswarsawawisma kbri
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News & Research

Pandangan Pakar soal Putusan MK SD-SMP Gratis, Sekolah Swasta Bisa Bebas Biaya?

Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) telah memberikan penegasan soal hak pendidikan dasar bagi warga negara. Hal tersebut ditegaskan melalui Amar…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 31, 2025

Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda, Pahami Biar Tak Bingung

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memiliki berbagai gagasan baru untuk dunia pendidikan dalam masa pemerintahannya sebagai Presiden Indonesia periode 2024-2029.…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 31, 2025

Melihat Dampak Digratiskannya SD-SMP bagi Sekolah Swasta Menurut Pakar

Jakarta - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menegaskan kewajiban pemerintah menyediakan pendidikan dasar gratis termasuk di sekolah swasta menuai beragam…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 31, 2025

Mungkin atau Tidak SD-SMP Swasta Gratis? Begini Kata Pakar Kebijakan Publik

Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) meminta pemerintah menjamin pendidikan dasar di negeri dan swasta tanpa dipungut biaya. Apakah pendidikan dasar…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 30, 2025

Follow US on Socials

Selamat datang di Generasi Prestasi, sumber informasi terpercaya untuk generasi berprestasi. Kami menyajikan berita terkini, panduan praktis, dan artikel inspiratif yang membantu Anda meraih kesuksesan dan menginspirasi lingkungan sekitar.

Informasi Kontak

sanggrahan, Tegaltirto, Kec. Berbah, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55573
Tel: 0859-4380-4458

generasiprestasi.com

Berita Terkini

Pandangan Pakar soal Putusan MK SD-SMP Gratis, Sekolah Swasta Bisa Bebas Biaya?

Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda, Pahami Biar Tak Bingung

Melihat Dampak Digratiskannya SD-SMP bagi Sekolah Swasta Menurut Pakar

Inspirasi & Motivasi

Sejarah Baru di FEB UI, Yulianti Jadi Perempuan Pertama Duduki Kursi Dekan

Beasiswa ICETEX 2025 Dibuka, Kuliah S2 Gratis di Kolombia dan Dapat Uang Saku

7 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia Versi THE AUR 2025, Binus-UMY

Teknologi & Inovasi

Universitas Terbuka Buka Lowongan Kerja Non PNS, Ada Posisi Dosen-Tendik

Presiden Macron Sempat Ada Insiden Mic di UNJ: It’s Okay For You?

Peneliti Muda Ini Angkat Isu Ekonomi Sampah di Jakarta Simposium 2025

Pendidikan & Pengembangan Diri

Pandangan Pakar soal Putusan MK SD-SMP Gratis, Sekolah Swasta Bisa Bebas Biaya?

Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda, Pahami Biar Tak Bingung

Melihat Dampak Digratiskannya SD-SMP bagi Sekolah Swasta Menurut Pakar

© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?