Jakarta –
Kesempatan meraih pendidikan tinggi saat ini bisa dirasakan oleh berbagai kalangan. Termasuk oleh mahasiswa yang mempunyai keterbatasan secara ekonomi.
Selagi berprestasi dan punya tekad kuat, maka tak akan ada yang mustahil. Moses Patibang (18) sudah berhasil membuktikannya.
Pria yang dipanggil Moses ini adalah anak bungsu dari Natan Kapitong yang merupakan seorang petani singkong. Natan sendirian membesarkan Moses dan dua anak lainnya.
Pendapatan Natan sebulannya masih kurang dari Rp 500 ribu meski ia sudah bekerja sambilan sebagai tukang ojek panggilan. Namun, ia bersyukur Moses bisa diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan mampu meraih beasiswa.
Kebahagiaan Moses dan Ayah Lolos SNBP
Saat hari pengumuman kelulusan, kebetulan Natan tengah beribadah di gereja. Tiba-tiba, Moses berlari dan berteriak keras mengabarkan bahwa ia lolos SNBP.
Sontak, kabar tersebut membuat ayahnya terharu bahagia begitupun jemaat yang sedang beribadah. Moses menjadi satu-satunya lulusan SMAN 3 Toraja yang lolos UGM.
“Puji Tuhan, saya lulus UGM…saya lulus UGM!,” ujar Moses, dikutip dari laman UGM, Selasa (16/7/2024).
Moses berhasil lolos di Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM. Selain itu, ia juga teradaftar sebagai calon penerima KIP Kuliah.
Menurut Natan, Moses adalah anak yang berprestasi di sekolahnya. Selama SMA, ia selalu masuk peringkat lima besar.
Lolosnya ia di SNBP menjadi bukti bahwa Moses sudah berhasil mempertahankan prestasinya selama sekolah.
Ingin Sukses demi Keluarga
Motivasi Moses berusaha selama ini adalah karena melihat kondisi keluarga dan ingin hidup lebih maju. Ia tak tega melihat ayahnya berjibaku mencari nafkah lewat berbagai pekerjaan mulai dari bertani hingga menjadi buruh bangunan.
Alasan lain Moses ingin sukses menurutnya ingin menunjukkan yang terbaik untuk almarhumah ibu. Ia selalu menjadikan sang ibu sebagai alasan tetap hidup meski keberadaannya sudah tiada.
“Terima kasih mama telah merawat saya dari kecil hingga saya bertumbuh menjadi pribadi yang kuat. Tanpa kehadiran mama di hidupku saya hanya sebutir debu yang tidak berarti dan ini saya persembahkan untuk mama saya,” tuturnya.
Moses pun selalu mengingat pesan dari sang ibu soal hidup yang harus selalu memegang prinsip hidup. Salah satunya harus rajin dan berusaha menggapai cita-cita.
Kamu harus belajar yang rajin dan giat hingga menggapai cita-cita yang setinggi langit,” kata Moses menirukan pesan Ibunya.
Dapat Subsidi UKT 100 Persen
Moses sangat bersyukur karena mimpinya kuliah di UGM terwujud. Ia juga jauh lebih bersyukur karena telah mendapatkan UKT 100 persen sehingga sang ayah tak akan dibebankan karena biaya.
“Saya lebih senang dan saya mengucap terima kasih kepada pemerintah yang dapat memberi subsidi untuk anak saya kuliah. Karena secara ekonomi kami tidak mampu, pendapatan kami di bawah 500 ribu setiap bulan, sehingga kalau untuk membiayai kuliah di UGM kami tidak mampu,” katanya.
Subsidi UKT UGM adalah skema pembiayaan mahasiswa dengan mengacu pada latar belakang ekonomi. Sehingga, UGM menjamin Moses dan mahasiswa lain dengan ekonomi terbatas bisa tetap berkuliah.
(cyu/nwy)