Jakarta –
Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar tegaskan akan cabut KJP Plus dan bansos (bantuan sosial) bagi pelajar serta masyarakat yang terlibat dalam aksi tawuran. Aksi yang melibatkan pelajar dan kelompok masyarakat masih kerap terjadi di Jakarta Timur (Jaktim).
“Bagi pelaku tawuran, KJP dan Bansos akan dicabut serta KTP-nya di-blacklist. Ini agar efek jera,” ujar Anwar melalui keterangannya pada Rabu (17/7/2024), dikutip dari detikNews.
KJP Plus adalah bansos bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu untuk mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat SMA/SMK dengan dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 110 Tahun 2021 tentang Bantuan Sosial Biaya Pendidikan KJP Plus bansos pelajar tersebut dapat dicabut jika melakukan sejumlah pelanggaran.
Disebut dalam pasal 23, pelajar penerima KJP dilarang terlibat dalam kekerasan/perundungan, terlibat tawuran, dan membawa senjata tajam dan peralatan lain yang membahayakan.
Bagi pelajar yang melanggar salah satu atau secara kumulatif larangan tersebut dapat mendapatkan sanksi berupa penghentian bansos KJP Plus yang diterima.
Anwar mengaku amat prihatin dengan maraknya tawuran belakangan ini. Mengingat adanya pembacokan yang terjadi pada anggota Polsek Duren Sawit ketika melerai aksi tawuran di Jalan I Gusti Ngurah Rai Klender, pada Minggu (14/7) dini hari.
Anwar menyebut aksi tawuran itu selain menimbulkan korban, juga amat mengganggu keamanan dan kenyamanan warga.
“Karena itu, harus dicegah sedini mungkin,” tegas Anwar.
Dia turut meminta anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) supaya meningkatkan pencegahan dini. Misalnya apabila menemukan informasi tawuran, bisa segera menyampaikan ke Babinsa atau Bimaspol. Selanjutnya aparatur kelurahan dan kecamatan bisa segera mencegah aksi anarkis tersebut.
“Kalau sampai terjadi tawuran, maka itu berarti sistem deteksi dini FKDM lemah,” ujarnya.
Sebelumnya tawuran yang terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai (Jl Pertanian), Duren Sawit, Jakarta Timur memakan korban. Kejadian ini menyebabkan seorang polisi terluka.
Korban adalah Kanit Turjawali Iptu Rano Mardani. Dia terkena sabetan senjata tajam ketika membubarkan tawuran.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyebut peristiwa ini terjadi pada Minggu (14/7) dini hari. Iptu rano terluka di lengan akibat bacokan senjata tajam ketika sedang membubarkan aksi tawuran.
“Pada saat mereka baru mau tawuran sudah dicegah oleh Polri, itu mungkin mereka ketidakpuasan mereka tidak terlampiaskan keinginan mereka itu akhirnya mereka membalasnya kepada anggota Polri yang datang untuk membubarkan mereka,” jelas Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan pada Senin (15/7/2024).
(nah/pal)