Jakarta –
Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan Komisi X akan rapat dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) pada Rabu (22/1/2025) besok.
Hetifah mengatakan, rapat kerja tersebut akan membahas tentang evaluasi kinerja dan anggaran TA 2024, serta persiapan pelaksanaan program kerja dan anggaran TA 2025.
Komisi X diperkirakan akan membahas isu tukin dosen, wacana penyetopan pendirian fakultas kedokteran baru, hingga aksi demonstrasi ASN yang ditujukan kepada Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro di Gedung D Kemendiktisaintek, Jl Pintu I Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025) kemarin.
“Pada Raker nanti pasti akan muncul pertanyaan dari para anggota, misalnya mengenai isu-isu bidang Dikti, seperti Tukin Dosen, wacana pembatasan pembukaan Fakultas Kedokteran, dan lain-lain. Permasalahan terkait masalah internal, yaitu aksi demonstrasi para ASN yang menolak kebijakan Mendiktisaintek, bukan tidak mungkin juga akan ditanyakan pada raker nanti,” kata Hetifah, dilansir detiknews.
Hetifah mengatakan rapat kerja tersebut tidak khusus membahas satu kasus, tetapi tentang pendidikan tinggi secara umum.
“Jika pun ada permasalahan atau aspirasi dari masyarakat, sudah menjadi kewajiban DPR untuk menerima berbagai aspirasi atau pengaduan terhadap permasalahan yang dihadapi warga masyarakat, termasuk ASN,” katanya.
Aksi Demonstrasi Pegawai Dikti – Berakhir Damai
Sekitar 235 ASN Kemdiktisaintek melakukan aksi pada Senin (20/1/2025) usai pegawai bernama Neni Herlina dan Angga dikabarkan dipecat secara mendadak secara verbal.
“Saya disuruh ke Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah). Pokoknya begitu,” ujar Neni saat ditemui dalam aksi damai di depan kantor Kemdiktisaintek, dilansir Antara, Senin (20/1/2025).
Deretan karangan bunga dan spanduk dipasang di Gedung D Kemendiktisaintek, antara lain bertuliskan “Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga, #lawan #menterizalim #PaguyubanPegawaiDikti”.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendiktisaintek, Togar M Simatupang kepada detikEdu, Senin (20/1/2025) menyatakan Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro sudah bertemu dengan Neni Herlina, Angga, hingga Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno terkait masalah tersebut.
“Pertemuan terjadi di rumah dinas Pak Menteri pukul setengah 8 malam. Di situ terjadi perbincangan dari mulai aspirasi perbedaan yang ada sampai rekonsiliasi. Saling menerima, memaafkan, dan juga meluruskan hal-hal yang perlu diluruskan,” kata Togar.
Dalam pernyataannya, Satryo mengatakan bertemu Neni dan Suwitno di kediamannya, Senin (20/1/2025) pukul 20.00 WIB. Ia mengatakan tidak memecat pegawai Kemendiktisaintek tersebut.
“Untuk diklarifikasi dan tadi juga sudah sampaikan kepada yang bersangkutan, kementerian tidak pernah memecat siapa-siapa yang ada. Pemerintah itu, kementerian mengadakan mutasi atau rotasi pegawai sesuatu yang memang umum dikerjakan oleh sebuah institusi, lembaga dari pemerintah, maupun juga nonpemerintah,” ucapnya.
“Dengan pemerintahan seperti itu, mereka akhirnya minta maaf karena salah paham pagi-pagi sehingga terkesan dipecat, padahal adanya mutasi atau rotasi tetap pada Kementerian Diktisaintek dan posisinya yang diubah. Dengan permintaan maaf tersebut kami juga menyampaikan kita menghargai kebetulan mereka, kenapa sampai ada unjuk rasa tadi pagi,” imbuhnya.
Satryo mengatakan, alih-alih pemecatan, pihaknya tengah menjalankan proses birokrasi struktur kementerian dengan mengutamakan kompetensi dan kesesuaian pegawai bersangkutan.
“Dari hal tersebut memang ada beberapa staf yang merasa penempatannya itu tidak sesuai dengan keinginan mereka dan kemudian mereka mengadakan suatu unjuk rasa tadi pagi dengan ungkapan bahwasanya ada pemecatan atau ada penempatan yang tidak sesuai,” ucapnya.
Satryo mengatakan, pihaknya perlu menetapkan para pegawai pada tempat-tempat yang mungkin berbeda tetap dinilai terbaik untuk mereka.
“Saya berharap kepada mereka juga bahwa kami dari kementerian berusaha untuk sebaik mungkin melayani semua staf yang ada, mempekerjakan mereka dengan baik, sehingga ke depan harapan kami ke depan nanti kementerian ini punya satu prestasi yang cukup baik, nilai-nilai baik, dan di mana stafnya pun mempunyai kesejahteraan yang memadai,” katanya.
(twu/nwy)