Jakarta –
Redea Institute mengadakan konferensi tahunan internasional yang ke-14 di bidang pendidikan. Konferensi ini mengusung tema ‘Pemimpin Etis, Masa Depan Inovatif: Menjembatani Komunitas untuk Masa Depan’ yang bertujuan menjawab tantangan global yang semakin kompleks.
Diketahui, Redea Institute sebelumnya bernama HighScope Indonesia Institute. Perubahan nama ini menegaskan visi Redea Institure untuk membawa pendidikan yang lebih luas dengan menjaga komitmen terhadap kualitas pendidikan yang telah dikenal hampir dua dekade.
Pendiri dan CEO Redea Institute Antarina S.F. Amir mengungkapkan konferensi ini terdiri dari rangkaian seminar dan lokakarya untuk guru, kepala sekolah, dan praktisi pendidikan lainnya. Konferensi yang digelar pihaknya menjadi wadah bagi para pendidik di Indonesia dan seluruh dunia, dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan Sekolah Menengah Atas untuk bertukar ide dan terlibat dalam pembelajaran berkelanjutan.
“Tema konferensi tahun ini adalah seruan untuk bertindak. Hal ini mengingatkan kita bahwa kepemimpinan etis melampaui jabatan dan posisi; ini adalah cara hidup-komitmen terhadap integritas, pemberdayaan, dan mendorong perubahan positif. Pemimpin yang beretika adalah mereka yang menginspirasi orang lain, menantang status quo, dan mencari solusi inovatif terhadap permasalahan paling kompleks di dunia,” jelas Antarina dalam keterangan tertulis, Selasa (8/10/2024).
Pendiri dan CEO Redea Institute Antarina S.F. Amir Foto: Dok. Redea Institute
|
Dengan tema tahun ini, katanya, Redea Institute menyoroti salah satu hasil pembelajaran kunci, yaitu kepemimpinan etis. Menurutnya, konsep ini tidak hanya sebatas mengikuti aturan, namun mengarah kepada bagaimana seorang pemimpin dapat mengintegrasikan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, saling menghormati, dan keunggulan dalam setiap keputusan yang diambil.
Dalam era disrupsi teknologi, pemimpin etis dituntut mampu menavigasi masalah kompleks dengan mendengarkan suara komunitas dan mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat. Melalui konferensi ini, Antarina pun mendorong seluruh peserta melakukan refleksi selama konferensi berlangsung.
Ia juga mengajak peserta merenungkan bagaimana pendidik dapat membekali siswa dengan alat yang mereka perlukan. Dengan begitu, mereka dapat menjadi warga global yang bertanggung jawab dan pemecah masalah yang visioner.
Pembicara Ternama Bagikan Ilmu dan Pengalaman
Lebih lanjut, Redea Institute menghadirkan berbagai pakar pendidikan global sebagai pembicara untuk berbagi wawasan dan pengalaman, membuka dialog, dan menjawab pertanyaan dari para guru kami yang antusias.
Hari pertama dibuka dengan keynote dari Scott Barry Kaufman (penulis buku Transcend: The New Science of Self Actualization, Wired to Create). Ia merupakan seorang peneliti terkemuka di bidang kecerdasan dan kreativitas, diakui di antara 1% ilmuwan teratas yang dikutip secara global. Di sesi yang dibawakan secara daring, Kaufman berbicara tentang cara guru bisa membina kreativitas, makna, dan aktualisasi diri para siswa di sekolah.
Selain itu, hari pertama juga dipenuhi dengan sesi oleh Julie Wigton (Spesialis Kurikulum Internasional) dan Ken Shelton (Pakar Pendidikan Teknologi, Apple Distinguished Educator) yang membawakan sesi secara daring yg berjudul ‘Understanding, Examining, and Analyzing: The Transformative Power of Artificial Intelligence in Education.’
Aaron Eisberg, Koordinator Pembelajaran Center of Excellence at New Tech High School, Napa, California Foto: Dok. Redea Institute
|
Ada juga Mike Anderson, seorang pendidik dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di Amerika Serikat, dan Aaron Eisberg, Koordinator Pembelajaran Center of Excellence at New Tech High School, Napa, California.
Hari kedua ditambah dengan kehadiran Sean Layne, pelatih seni dan pendiri dari Focus 5 Inc. Para ahli ini berbagi wawasan dan pengalaman mereka dalam mengembangkan pemimpin masa depan yang tangguh, inovatif, dan berorientasi pada nilai-nilai etis.
Konferensi internasional ini juga menampilkan Learning Heroes, sesi berbagi dari para guru sekolah sekolah jaringan Redea Institute. Guru-guru terpilih dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA menjadi pembicara sesi masing-masing. Mereka dapat berbagi pengalaman dalam strategi mengajar dan wawasan kepada sesama pendidik.
Sebagai lembaga pendidikan yang terus beradaptasi dengan dunia yang terus berkembang, Redea Institute juga konsisten meningkatkan kompetensi para guru sehingga mereka dapat menyediakan pengalaman belajar yang bermakna dan terkini untuk semua pembelajar yang akan memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.
Antarina menegaskan pentingnya mempersiapkan pendidik untuk menghadapi berbagai tantangan baru dan terus menginspirasi generasi siswa dan generasi berikutnya untuk menjadi ethical leaders dan lifelong innovators.
(akn/ega)