Jakarta –
Keterbatasan kondisi ekonomi tak menghalangi Muhammad Rahmani Abduh untuk belajar dan mencari ilmu. Di sela-sela menjadi petugas kebersihan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Abduh menempuh kuliah S1 hingga S2. Akhirnya, ia lolos CPNS dosen di almamaternya setelah gagal dua kali.
“Kau tau, dia ini cleaning service, tiap hari menyapu-menyapu. Barusan dia lulus CPNS, berdoa kemarin di Sekumpul,” jelas Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan, dan Kepegawaian UIN Antasari Dr H Moh Junaidin, dilansir situs UIN Antasari, Senin (13/1/2025), dikutip Rabu (15/1/2025).
Junaidin bercerita, ia saat itu saat berangkat bersama Abduh menuju Haul ke-20 Abah Guru Sekumpul. Ia turut mengucapkan selamat atas kelulusan Abduh di tes CPNS.
Dari Cleaning Service Jadi Dosen
Di sela-sela menjadi tenaga kebersihan UIN Antasari, Abduh menempuh kuliah sarjana di Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada 2016 lalu, dan lulus 2020. Abduh kemudian lanjut mengejar gelar Magister Hukum di kampus yang sama, tepatnya di Prodi S2 Hukum Ekonomi Syariah 2020 lalu, dan diwisuda pada 2022.
Keterbatasan ekonomi juga sempat menghadangnya sewaktu mendaftar sidang tesis S2. Namun, dengan adanya bantuan dari Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Pegawai UIN Antasari, masalah itu dapat diatasi.
Selulusnya S2, sambil meneruskan pekerjaan menjadi tenaga kebersihan kampus, Abduh juga mengajar sebagai dosen luar biasa sejak 2022 di Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Antasari. Di luar UIN Antasari, Abduh juga menjadi asisten dosen di Prodi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari. Tantangannya, tentu saja membagi waktu.
Dua Kali Gagal Tes CPNS Dosen
Pria asal Desa Sinar Baru, Kabupaten Barito Kuala ini juga mencoba mendaftar menjadi dosen CPNS. Gagal dalam dua kali kesempatan, rezeki Abduh ada di kesempatan ketiga.
Motivasi utama Abduh adalah kedua orang tuanya yang selama ini selalu mendukung dan mendoakan di balik layar. Selain itu, Abduh juga mencoba mengetes sejauh mana batasan yang ada dalam dirinya.
Terima kasihnya ia persembahkan kepada orang tua yang tak henti mendoakannya, juga para dosen yang membimbingnya di kampus seperti Dr Mahmud Yusuf, MSI, Dr Parman Komarudin, MHI, Dr Ilham Akbar, MKn, dan Fajrul Ilmi, MSy, yang selalu mendukung saat tes CPNS dari segi peralatan. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Dr Munisah, MHI selaku atasannya, dan kepada rekan-rekannya sesama petugas kebersihan.
Tak hanya syukur dan bahagia yang diungkapkannya, pria kelahiran 1999 ini juga berterima kasih kepada dirinya sendiri yang telah berjuang dan berusaha keras atas segala upaya, ikhtiar, dan doa yang dikerahkan selama ini.
“Ada satu kalimat yang bagus, ‘Teruslah berjuang, terbentur, terbentur, dan terbentuk’,” pesan Abduh mengutip pernyataan terkenal dari Tan Malaka.
(nwk/twu)