Jakarta –
Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria SP MSi menegaskan mahasiswanya tidak boleh mendapat status drop out (DO) karena kekurangan uang atau alami masalah ekonomi untuk membayar kuliah. Sehingga pihak kampus memberikan perhatian mahasiswa kurang mampu melalui beasiswa.
“Mahasiswa tidak boleh DO hanya gara-gara tidak punya uang dan kita memberikan support penuh (melalui) beasiswa,” tuturnya kepada wartawan dalam acara Charity Concert September Selalu Ceria yang digelar oleh Yayasan Alumni Peduli IPB (YAPI), Senin (30/9/2024) di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta Pusat.
Pendidikan Tinggi Cara Paling Efektif Atasi Kemiskinan
Lebih lanjut, Arif menyebutkan cara terbaik untuk mengatasi kemiskinan adalah memberi akses anak bangsa ke pendidikan tinggi. Ketika mereka lulus, ia akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan mengeluarkan keluarganya dari jurang kemiskinan.
“Jadi cara terbaik untuk mengatasi kemiskinan adalah memberi akses menjadi mahasiswa. Karena kalau orang menjadi mahasiswa kemudian lulus, Insya Allah mendapatkan pekerjaan lebih baik dan pendapatan lebih baik (maka) keluarganya terangkat,” ungkap Arif.
“Sebenarnya perguruan tinggi adalah institusi yang paling efektif untuk mengatasi kemiskinan,” tambahnya.
Kebijakan bahwa mahasiswa tidak boleh di DO hanya karena kesulitan membayar biaya kuliah adalah keunggulan yang dimiliki IPB University menurut Arif. Mahasiswa diharapkan tidak perlu khawatir karena kampus akan memberikan dukungan penuh kepada mereka yang kesulitan ekonomi tetapi masih punya semangat untuk belajar.
Selama dua tahun terakhir, IPB University berhasil mengumpulkan dana beasiswa dari donatur termasuk para alumni melalui YAPI hingga sebesar Rp 120 miliar. Dana ini dialokasikan kepada 30% mahasiswa IPB.
“Dari 30% itu, sekitar 80% penerima beasiswa adalah mahasiswa yang tidak mampu,” ungkapnya.
Dari acara Charity Concert September Selalu Ceria yang menghadirkan Vina Panduwinata dan Addie MS bersama Twilite Orchestra, Arif menyebutkan dana yang berhasil terkumpul telah mencapai di atas Rp 2 miliar. Dari semua tiket yang terjual, 100% dana akan dialirkan untuk beasiswa mahasiswa IPB University.
Konser Amal dari Alumni untuk IPB
Selaras dengan Arif, Tjandra Wibowo selaku Ketua Pelaksana konser amal “September Selalu Ceria” menjelaskan beasiswa dari alumni YAPI hadir untuk membantu mahasiswa IPB yang mempunyai keterbatasan ekonomi. Untuk bisa menjadi penerima beasiswa, syarat utama yang harus dimiliki bukanlah IPK tinggi tetapi diukur berdasarkan tingkat kemampuan ekonomi mahasiswa tersebut.
“Kurasi yang dilakukan bukan dari IP, bukan dari akademis. Tapi justru dari kemampuan ekonomi dia (mahasiswa),” katanya.
Sehingga mahasiswa yang menerima beasiswa YAPI adalah sosok yang benar-benar ingin mengubah nasibnya. Dari merubah nasib diri sendiri, Tjandra berharap mahasiswa yang terbantu bisa mensejahterakan keluarga hingga menjadi agen perubahan yang positif.
“Kalau satu orang bisa berubah untuk kehidupannya, berubah nasibnya dia akan bergerak positif hingga merubah daerahnya. Pasti dia akan menjadi agen perubahan bagi negeri ini,” ungkap Tjandra.
“Itu kalau satu, tapi kalau banyak yang dibantu pasti akan menjadi banyak perubahan baik yang terjadi. Jadi kaya pergerakan masif,” tambah Direktur Produksi Perum Produksi Film Negara (PFN) ini.
Alasan mengapa Addie MS dan Vina Panduwinata dipilih menjadi bintang di acara konser amal ini menurut Tjandra karena keduanya, IPB University, dan YAPI memiliki visi yang sama terhadap perubahan yang lebih baik. Bukan pertama, ini kedua kalinya Vina dan Addie tampil di konser amal milik IPB.
“Konser Amal ini sudah yang ketiga kalinya digelar. Yang pertama bersama Agria Swara, kedua dengan beberapa artis (termasuk Vina Panduwinata) dan Addie MS, nah sekarang hanya Vina dan Addie MS,” tutup Tjandra.
Konser Amal “September Selalu Ceria” berjalan dengan meriah. Vina Panduwinata membawakan lebih dari 14 tembang populernya selama berkarya termasuk “Burung Camar”, “Surat Cinta”, Kumpul Bocah”, hingga “September Ceria”.
Dihadiri lebih dari 1.000 penonton termasuk para donatur, Rektor IPB juga mempersembahkan sebuah lagu. Ia membawakan lagu berjudul “Kampus Terbaik” yang diciptakannya pada 2019 sebagai doa agar IPB University benar-benar dan terus menjadi kampus terbaik.
(nah/nah)