Jakarta –
Empat mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) menyulap limbah cangkang kerang menjadi semen ramah lingkungan. Produk yang diberi nama Innocem ini bahkan sudah bisa dibeli publik.
INNOCEM atau Innovatively Efficient Instant Cement merupakan inovasi godokan tim mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K). Inovasi ini hadir dari keresahan mereka terkait keadaan lingkungan.
Bangunan Sumbang Emisi Karbon
Vidhyazputri Belva Aqila salah satu anggota tim yang merupakan mahasiswa program studi Akuntansi UGM tahun 2022 menemukan fakta bila bangunan mampu menghasilkan sekitar 37% emisi karbon. Emisi karbon ini berasal produk semen yang digunakan.
Produk semen yang beredar ada yang terbuat dari batu gamping dengan proses pengolahan yang tidak ramah lingkungan. Dengan gencarnya gerakan net zero emission, Innocem diharapkan bisa menjadi solusi bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan.
“Saat ini juga sedang gencar gerakan net zero emission dan kami berharap melalui inovasi pengembangan produk ini bisa mendukung gerakan tersebut,” tuturnya dikutip dari laman UGM, Sabtu (12/10/2024).
Innocem terbuat dari olahan limbah cangkang kerang yang belum dimanfaatkan secara optimal. Abla Salsabila mahasiswa Teknik Sipil 2022 yang anggota tim menjelaskan cangkang kerang memiliki kandungan serupa dengan batu gamping yakni kalium oksida.
Dari berbagai literatur yang mereka teliti, kalium oksida di cangkang kerang memiliki kandungan yang cukup tinggi. Namun, tidak banyak diolah dan hanya menumpuk sebagai sampah.
“Sementara itu kandungan kalium oksida dalam cangkang kerang ternyata cukup tinggi sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai pengganti batu gamping dalam pembuatan semen,” jelas Abla.
Bisa Dibeli Publik
Menjadi salah satu inovasi yang mendapat pendanaan PKM-K, Innocem sudah bisa dibeli publik. Produk ini digodok Vidhyazputri Belva Aqila (Akuntansi 2023, Abla Salsabila (Teknik Sipil 2022), Aurellia Zaitun Candraningrum (Teknik Sipil 2022), dan Maureen Arsa Sanda Cantika (Sistem Informasi Geografis 2022) dan telah dipasarkan secara daring melalui platform lokapasar.
Tim berharap kehadiran INNOCEM tidak hanya menjadi terobosan baru dalam mendukung terwujudnya konstruksi hijau ramah lingkungan. Tetapi juga menjadi solusi dalam pengurangan limbah cangkang kerang.
(det/pal)