Jakarta –
Tim yang terdiri dari empat mahasiswa Departemen Teknik Kimia (DTK), Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) kembali membawa kebanggaan bagi Indonesia. Mereka berhasil meraih gelar juara kedua dalam ajang 23rd PetroBowl
Global Championship.
Kompetisi tahunan yang berkaitan dengan bidang teknik perminyakan tingkat internasional ini berlangsung pada 23 September 2024 di Ernst N Morial Convention Center, New Orleans, Amerika Serikat. Keempat mahasiswa yang telah berjuang adalah Al Azhari Siregar, Deni Suryo Pratama, Marley Susilo, dan Vincent Emmanuel.
Pencapaian ini mendapat apresiasi besar dari Prof Dr Ir Heri Hermansyah ST MEng IPU, Dekan FTUI. Menurutnya keberhasilan ini adalah hasil manis dari kerja keras dan kolaborasi yang solid antar anggota tim.
Tak hanya itu, ini juga sebuah bukti bila FTUI memiliki potensi besar dalam mencetak generasi muda yang unggul. Mereka juga siap bersaing di tingkat internasional.
“Di tengah tantangan dan kompetisi yang semakin ketat, prestasi ini menjadi simbol harapan dan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan berprestasi,” tuturnya dikutip dari rilis yang diterima detikEdu, Minggu (29/9/2024).
Perjuangan TIM UI di Kompetisi Petrobowl Internasional 2024
Berada di bawah bimbingan Dr Bambang Heru Susanto ST MT yang juga Ketua Departemen Teknik Kimia FTUI, tim mempersiapkan diri secara intensif. Sebab ada berbagai kompetisi yang perlu dilalui hingga akhirnya mewakili Indonesia di tingkat global.
Sebelumnya Tim UI berhasil menjadi juara pertama di ajang PetroBowl Asia Pacific & Australia Regional Qualifier, yang berlangsung pada 25-27 Juli 2024 di Ho Chi Minh, Vietnam. Mengutip laman Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), pada tahap ini ada 4 tim dari Indonesia yang terpilih yakni Universitas Indonesia, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran”, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Keempatnya beradu gagasan dalam menjawab pertanyaan teknis dan umum terkait industri minyak, gas, dan energi.
Di tingkat ini empat kampus Indonesia melawan 16 tim yang berasal dari Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, Australia, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Hingga akhirnya UI menjadi juara pada kompetisi yang populer sejak tahun 2002 itu.
Sedangkan di tingkat global atau internasional mereka bersaing dengan 32 tim dari enam region berbeda, termasuk tim-tim terbaik dari berbagai negara. Kompetisi yang diadakan oleh Society of Petroleum Engineers (SPE) ini menguji pengetahuan mahasiswa tentang industri energi dalam format cerdas cermat.
Berbagai soal yang diberikan mencakup berbagai topik dari aspek teknis hingga isu-isu terkini di sektor migas. Selama berlatih, tim UI mendapat pemahaman mendalam tentang teknik perminyakan hingga tren terbaru di industri migas.
Proses persiapan ini menjadi salah satu kunci sukses mereka.
Al Azhari Siregar, salah satu anggota tim menyatakan melalui kompetisi ini ia mendapat wawasan mendalam tentang tantangan dan perkembangan di industri energi global. Sehingga ia bersama tiga rekannya mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan.
“Dengan demikian, pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kami, tetapi juga melatih keterampilan berpikir kritis dan kemampuan bekerja dalam tim, yang merupakan bekal penting di dunia profesional,” tutup sosok yang akrab dipanggil Azhari ini.
(det/nah)