Jakarta –
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah bagian dari pendidikan karakter bagi siswa. Utamanya penanaman spiritualitas.
“Kepada guru-guru di sekolah kami tekankan bahwa Makan Bergizi Gratis ini bukan sekadar makan ya, tetapi harus jadi bagian dari pendidikan karakter, menanamkan karakter dengan makan sebagai medianya utamanya adalah penanaman spiritualitas di kalangan anak-anak,” ujarnya di Gedung A Kemendikdasmen, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (7/1/2025).
MBG Ajarkan Adab Makan-Melatih Toleransi
Contoh penanaman karakter yang disebut Mu’ti di antaranya tata krama hingga adab dalam makan. Menurutnya, table manner menjadi pengetahuan penting yang harus diajarkan kemudian.
“Kita berdoa sebelum makan, kemudian tata krama atau adab makan. Table manner yang saya kira juga penting untuk diajarkan kemudian mengajarkan kepada mereka untuk senantiasa makan yang seperlunya,” katanya.
Mu’ti mengingatkan kepada siswa untuk tidak membuang makanan yang diterima. Ia berharap program ini bisa sekaligus melatih tanggung jawab dan toleransi siswa.
“Jangan kemudian makannya dibuang-buang, kemudian melatih tanggung jawab, melatih toleransi dan juga kemandirian berbagai karakter utama,” tuturnya.
MBG Diawasi Langsung Ahli Gizi-BPOM
Mu’ti mengatakan Kemdikdasmen dalam program ini bukan pelaksana utama melainkan mitra. Adapun pengawasan dari Makan Bergizi Gratis ini dipantau langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
“Program Makan Bergizi Gratis ini pelaksananya adalah Badan Gizi Nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah adalah salah satu mitra dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis ini,” tuturnya.
Selain itu, dilibatkan juga ahli gizi dalam menimbang kelayakan makan yang disajikan kepada siswa. Dalam memastikan dana tepat sasaran, pemerintah pun menggandeng akuntan profesional.
“Dalam pelaksanaan itu ada ahli gizi yang mendampingi untuk memastikan bahwa makan bergizi itu memang. Kedua ada juga akuntan yang dia tidak hanya memantau bagaimana transaksi atau hal yang sifatnya administrasi tapi juga akuntabilitas menyangkut misalnya pengawasan,” katanya.
Pada hari pertama pelaksanaan Makan Bergizi Gratis, Mu’ti telah melakukan pantauan langsung ke SMP Negeri 12 Semarang di Jawa Tengah. Ia menilai pelaksanaannya telah berjalan dengan baik.
“Kemarin saya ke Semarang, ke SMP di Jawa Tengah yang menjadi tempat pelaksanaan Makan Bergizi Gratis, kemarin makan siang. Saya menilai alhamdulillah pelayanannya baik,” katanya.
(cyu/nwk)