Jakarta –
Apakah Anda ingat saat proses belajar mengajar hanya bisa dilakukan di ruang kelas dengan tatap muka? Beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi membuka gerbang baru dalam kemajuan dunia pendidikan.
Metode pembelajaran online telah menjadi bagian penting dalam cara kita belajar dan mengajar, yang memungkinkan siapa saja untuk meningkatkan keterampilan tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Teknologi digital memungkinkan peserta pelatihan dan trainer berinteraksi dan melakukan pembelajaran melalui platform online, seperti video conference, forum diskusi, dan aplikasi pembelajaran atau Learning Management System (LMS).
Pembelajaran online telah membuka peluang bagi banyak orang untuk mengembangkan keterampilan dan skill tanpa terbatas oleh lokasi geografis atau kendala waktu. Namun bukan berarti metode pembelajaran tatap muka secara langsung akan selamanya tergantikan.
Ada kelas tertentu yang tetap lebih efektif jika dilakukan secara tatap muka, seperti kelas sertifikasi ataupun kelas-kelas lainnya yang membutuhkan banyak praktik. Selain itu, kehadiran peserta di kelas juga membantu membangun keterampilan sosial, kolaborasi, dan hubungan interpersonal yang penting bagi perkembangan peserta. Dengan demikian, meski pembelajaran online menawarkan banyak manfaat, pembelajaran tatap muka tetap memiliki peran yang tak tergantikan.
Sebenarnya, lebih efektif mana antara kelas online dan offline? Mana yang lebih cocok untuk karyawan di perusahaan? Berikut ulasannya.
Fleksibilitas Waktu
Kelas offline mengharuskan jadwal yang tetap dan terstruktur, di mana trainer dan penyelenggara kelas menentukan waktu dan tempat pelaksanaan. Hal ini menuntut kehadiran dan partisipasi aktif karyawan dalam setiap sesi karena interaksi langsung antara trainer dan peserta sangat penting untuk keberhasilan pembelajaran.
Sebaliknya, kelas online menawarkan fleksibilitas yang lebih besar. Jadwal pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu, memungkinkan karyawan untuk mengakses materi pelajaran kapan saja dan dari mana saja. Kehadiran dan partisipasi langsung dalam sesi kelas online tidak selalu penting karena materi dapat diakses ulang, diputar, dan dipelajari kembali sesuai keinginan. Ini sangat menguntungkan karyawan dengan jadwal sibuk, sehingga mereka tetap dapat mengikuti pelajaran tanpa harus hadir secara fisik pada waktu tertentu.
Aksesibilitas Pembelajaran
Pembelajaran secara offline memungkinkan karyawan memanfaatkan fasilitas seperti laboratorium, pabrik, dan ruang-ruang lain yang mendukung pengalaman belajar yang interaktif. Interaksi sosial dalam pembelajaran offline juga lebih mendalam karena karyawan dapat berkomunikasi langsung dengan trainer dan teman-temannya, serta terlibat dalam diskusi dan kegiatan kelompok.
Pembelajaran praktis dalam kelas offline memberikan pengalaman langsung seperti eksperimen di laboratorium, atau proyek kolaboratif, yang sulit diadopsi dalam pembelajaran online. Namun, pembelajaran online memberikan banyak keuntungan dari sisi yang lain.
Fleksibilitas adalah salah satu kelebihan utama, memungkinkan karyawan untuk belajar sesuai dengan jadwal mereka sendiri dan dari mana saja dengan akses internet. Selain itu, platform pembelajaran online biasanya menyediakan berbagai sumber daya digital yang mudah diakses, serta kesempatan untuk belajar dari instruktur dan institusi di seluruh dunia. Ini memberikan karyawan akses yang lebih luas terhadap pengetahuan dan kesempatan untuk belajar dari para ahli yang mungkin tidak tersedia di lokasi mereka.
Teknologi Infrastruktur
Pembelajaran offline menggunakan infrastruktur teknologi sebagai penunjang, seperti proyektor, alat peraga, atau perangkat multimedia untuk meningkatkan pengalaman belajar. Namun tidak menjadikannya sebagai sarana utama dan bergantung sepenuhnya pada infrastruktur tersebut. Instruktur dalam kelas offline sering menggunakan teknologi untuk membantu menjelaskan materi dengan lebih jelas dan menarik, tetapi inti dari pembelajaran tetap berada pada interaksi langsung antara trainer dan peserta.
Sedangkan teknologi infrastruktur pada pembelajaran online merupakan komponen utama untuk keberlangsungan kelas. Platform digital, perangkat lunak konferensi video, dan berbagai aplikasi pembelajaran menjadi tulang punggung proses pendidikan online. Tanpa teknologi ini, kelas online tidak dapat berjalan karena seluruh interaksi, penyampaian materi, dan evaluasi bergantung pada infrastruktur digital.
Teknologi memungkinkan pembelajaran online fleksibel dan dapat diakses dari mana saja, tetapi juga berarti bahwa masalah teknis atau kurangnya akses internet dapat menjadi hambatan besar bagi keberlangsungan kelas.
Biaya
Biaya untuk pembelajaran offline seringkali lebih mahal daripada pembelajaran online. Hal ini karena pembelajaran offline membutuhkan akomodasi, transportasi, biaya operasional, dan penyediaan ruang kelas fisik yang memadai.
Sedangkan untuk pembelajaran online biayanya akan lebih murah karena tidak membutuhkan biaya operasional. Peserta dan instruktur tidak perlu mengeluarkan uang untuk transportasi atau akomodasi, dan penyelenggara tidak perlu menyewa atau memelihara ruang kelas fisik. Meskipun ada biaya untuk teknologi dan perangkat lunak yang digunakan dalam pembelajaran online, serta biaya internet, total pengeluaran umumnya lebih rendah dibandingkan dengan pembelajaran offline.
Efektivitas Kelas Online vs. Kelas Offline: Mana yang Lebih Cocok untuk Perusahaan?
Foto: dok. PasarTrainer & Freepik
|
Setelah mengerti kelebihan dan kekurangan baik kelas online dan offline, muncul pertanyaan, yang mana yang lebih efektif untuk perusahaan yang ingin meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawannya?
Dengan sistem pembelajaran offline yang mengharuskan interaksi secara langsung antara trainer dan peserta kelas, pembelajaran offline dinilai lebih efektif dalam membangun keterampilan praktis dan interaksi sosial. Melalui tatap muka, peserta dapat menerima bimbingan langsung, berpartisipasi dalam diskusi aktif, serta melakukan praktik langsung yang memperdalam pemahaman mereka terhadap materi. Interaksi sosial yang terjadi juga membantu dalam mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama tim.
Untuk jenis pelatihan karyawan yang bersifat praktis dan teknis, tentu saja jenis pembelajaran ini lebih efektif dan cocok karena memungkinkan demonstrasi langsung. Selain itu, jika kita menargetkan kolaborasi tim, pelatihan offline juga lebih disarankan.
Pembelajaran online tidak unggul dalam membangun keterampilan praktis dan interaksi sosial, namun sistem pembelajaran online memungkinkan peserta lebih fleksibel untuk mempersonalisasi pembelajaran mereka. Peserta pelatihan karyawan dapat mengatur waktu belajar sesuai dengan jadwal mereka, mengulang materi yang belum dipahami, dan belajar dengan kecepatan mereka sendiri. Untuk jenis pelatihan yang berbasis pengetahuan dan teoritis, serta menargetkan untuk keterampilan individu tanpa perlu banyak interaksi langsung, pelatihan online akan lebih cocok.
Berikut ulasan perbandingan antara kelas online dan kelas offline. Tidak ada jawaban spesifik mana yang lebih baik antara kelas online dan offline. Keduanya memiliki keunggulannya masing-masing. Karena setiap training memiliki penyesuaian dan kebutuhannya masing-masing. Training-training yang membutuhkan banyak praktik langsung tentu lebih cocok dengan kelas offline, sementara training yang lebih banyak teori bisa saja dilaksanakan dengan kelas online.
Foto: dok. PasarTrainer
|
PasarTrainer dapat menjawab semua kebutuhan tersebut, karena tidak hanya kelas online, PasarTrainer juga menyediakan kelas offline dengan bermacam-macam kategori, tentunya dengan mentor-mentor yang berkualitas di bidangnya. PasarTrainer juga bisa membantu kita mengelola pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan perusahaan, sehingga kita cukup fokus ke skill apa saja yang ingin ditingkatkan. Tunggu apa lagi? Segera konsultasikan kebutuhan pelatihan ke PasarTrainer!
(Content Promotion/PasarTrainer)