Jakarta –
Musim Haji tiba, jemaah haji asal Indonesia dijadwalkan terbang ke Arab Saudi mulai 2 Mei 2025. Hotel di Makkah dilarang menerima jemaah yang tak memiliki visa haji, izin masuk resmi kerja, atau izin tinggal di kota tersebut selama musim haji, terhitung mulai 29 April 2025.
Memasuki musim haji, Prodi Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merilis aplikasi MeccaBot AI untuk mendukung ibadah. Aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) ini berisi layanan panduan ibadah haji dan umrah dalam bentuk teks, audio, dan video.
MeccaBot AI juga memiliki fitur tanya-jawab mengenai ibadah, petunjuk lokasi hotel dan tempat ziarah, Al-Qur’an digital, doa-doa, dan layanan belanja oleh-oleh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Seluruh layanan ini disediakan secara gratis tanpa iklan dan dalam berbagai bahasa yang disesuaikan dengan pengguna, agar jamaah dapat fokus penuh pada ibadahnya,” tutur Erika Cahyaningtyas, salah satu mahasiswa anggota tim perancang MeccaBot AI, dikutip dari laman kampus.
Aplikasi MeccaBot AI kini bisa diunduh di Google Playstore secara gratis. Jemaah haji bisa mengaksesnya di ponsel atau HP. Berdasarkan data tim pengembang, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 7.000 orang dengan reputasi bintang 4.9.
MeccaBot sebelumnya dikembangkan berbasis WhatsApp. Pindah ke aplikasi sendiri, layanan ini kemudian diperkuat dengan tenaga artificial intelligence (AI). Pengembangannya digawangi oleh Kepala Prodi Inovasi Digital ITS dan ketua tim pengembang MeccaBot AI Ir Achmad Holil Noor Ali MKom, serta mahasiswa Umar Al-Hadad dan Erika Cahyaningtyas.
Pengembangan MeccaBot AI selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur. Dalam hal ini, infrastruktur digital dan AI dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan spiritual dan sosial secara luas,serta mendukung pertumbuhan industri digital nasional inklusif dan berkelanjutan.
(twu/nwk)