Jakarta –
Materi pengenalan Kurikulum Merdeka biasanya akan disampaikan sekolah kepada siswa baru selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Pemahaman ini penting terlebih bagi siswa yang sebelumnya belum pernah mencicipi implementasi Kurikulum Merdeka.
Materi pengenalan Kurikulum Merdeka bisa disampaikan mulai dari definisi dari Kurikulum Merdeka itu sendiri. Mengacu pada informasi di laman Kemdikbud, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakulikuler yang beragam.
Kurikulum ini didesain untuk membuat peserta didik lebih optimal dalam mendalami konsep dan menguatkan kompetensinya. Tak hanya bagi siswa, Kurikulum Merdeka dibuat agar guru bisa memilih berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan siswa.
Sesuai namanya, kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi peserta didik dan guru agar bisa memperoleh lingkungan belajar yang berkualitas.
Untuk memperkenalkan lebih jauh lagi soal Kurikulum Merdeka, berikut beberapa informasi yang bisa disampaikan kepada siswa baru:
1. Karakteristik Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka berfokus pada pengembangan peserta didik. Baik dalam hal karakter, kognitif, dan kemampuan lain. Sehingga, karakteristik kurikulum ini dapat digambarkan sebagai:
- Pengembangan Soft Skills dan Karakter
- Fokus pada Materi Esensial
- Pembelajaran yang fleksibel
2. Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Secara Mandiri
Ada tiga pilihan tujuan dari Kurikulum Merdeka diterapkan kepada siswa di suatu sekolah, antara lain:
- Mandiri Belajar
- Mandiri Berubah
- Mandiri Berbagi
3. Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Ada tiga prinsip atau tiga tipe kegiatan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, yakni:
- Pembelajaran intrakurikuler: dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
- Pembelajaran kokurikuler: berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.
- Pembelajaran ekstrakurikuler: dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.
4. Tahapan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
- Asesmen diagnostik: guru melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan tahap pencapaian pembelajaran murid
- Perencanaan: guru menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik, serta melakukan pengelompokan murid berdasarkan tingkat kemampuan.
- Pembelajaran: guru mengadakan asesmen formatif secara berkala, untuk mengetahui progres pembelajaran murid dan melakukan penyesuaian metode pembelajaran, jika diperlukan.
5. Kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka dicetuskan bukan karena begitu saja, melainkan sebagai respons dari kondisi pendidikan Indonesia yang menurun sejak pandemi Covid-19. Saat itu, skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia tak menunjukkan peningkatan.
Oleh sebab itu, Kemendikbud memberikan pilihan sekolah untuk menerapkan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat atau Kurikulum Merdeka. Lalu, Kemendikbud pun menetapkan bahwa Kurikulum Merdeka akan menjadi kurikulum wajib di semua sekolah mulai tahun 2027.
Adapun dasar kebijakan penetapan Kurikulum Merdeka mengacu pada:
- Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022
- Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022
- Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022
- Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022
- Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022
Itulah beberapa materi pengenalan Kurikulum Merdeka yang bisa dijelaskan kepada siswa pada saat MPLS. Semoga bermanfaat.
(cyu/nwk)