Jakarta –
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas meminta pembangunan gedung madrasah melalui pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) bisa ditambah di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Hal ini penting dilakukan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Bagi Gus Yaqut, panggilan akrabnya pendidikan adalah proses budaya yang berlangsung sepanjang hayat. Untuk bisa melaksanakan hal tersebut, diperlukan infrastruktur yang baik pula.
“Semakin bagus infrastruktur, proses budaya yang kita miliki semakin berkembang. Maka belajar seumur hidup tentang martabat dan harkat kemanusiaan itu juga akan juga semakin baik dilaksanakan,” ucapnya dikutip dari rilis di laman resmi Kementerian Agama (Kemenag RI), Sabtu (20/7/2024).
Ingin Madrasah Jadi Pilihan Sekolah
Alasan mengapa Provinsi Jawa Barat dipilih secara spesifik untuk dibangunnya banyak madrasah, menurut Yaqut lantaran pertumbuhan penduduk yang pesat di wilayah ini.
“Karena kita tahu penduduk Jawa Barat ini terbesar di Indonesia jumlahnya,” tambah Yaqut.
Sehingga ia berharap madrasah nantinya bisa menjadi pilihan anak-anak Jabar untuk bersekolah. Karena menurutnya lulusan madrasah mampu mengungguli sekolah-sekolah lainnya.
“Kita semua juga tahu bahwa madrasah hari ini menjadi pilihan bagi anak-anak kita. Karena madrasah mampu mengungguli sekolah-sekolah di luar kita. Jadi madrasah ini menjadi role model, menjadi trendsetter bagi sekolah-sekolah yang akan dipilih oleh anak-anak kita,” katanya.
Dengan harapan besar ini, Yaqut mengingatkan kepada Kepala Madrasah agar pengajaran di sekolah tidak dilakukan dengan cara-cara moderat atau cara berpikir yang ekstrim. Siswa harus ditanamkan terkait penghargaan dan penghormatan tentang perbedaan yang ada di masyarakat.
“Saya sekali lagi ingin para kepala sekolah ini memastikan bahwa pengajaran di madrasah ini bisa berbasiskan pada penghargaan dan penghormatan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat,” harapnya.
Baru-baru ini, Menag meresmikan 28 gedung madrasah dan tiga Gedung Pusat Layanan Haji Terpadu (PLHUT) di Wilayah Jawa Barat. Seluruh gedung dibangun melalui pembiayaan SBSN Tahun 2024.
“Saya ingin mengungkapkan rasa bangga kepada seluruh ASN di Jawa Barat yang sudah berhasil melaksanakan instruksi terkait proyek SBSN ini. Beberapa waktu lalu, saya memastikan SBSN ini harus selesai di triwulan ke 3. Alhamdulillah sudah selesai di Juni,” tutur Yaqut.
Jumlah Sekolah Indonesia di Bawah Kemenag
Mengutip laman Indonesia Baik Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemen Kominfo), berikut rincian sekolah di bawah Kemenag pada tahun 2023:
- Raudhatul athfal (RA): 31.049 sekolah
- Madrasah ibtidaiyah (MI): 26.503 sekolah dengan 93,54% di antaranya swasta
- Madrasah tsanawiyah (MTs): 19.150 sekolah dengan 92,03% di antaranya swasta
- Madrasah aliyah (MA): 9.827 sekolah dengan 91,75% di antaranya swasta.
(det/pal)