Jakarta –
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menghadiri acara Sidang Raya XVIII Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) 2024 se-Indonesia di Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Acara ini menjadi salah satu rangkaian kunjungan kerja Mendikdasmen ke sejumlah organisasi penyelenggara pendidikan dalam membangun kemitraan.
“Kami ingin mendapatkan dukungan dari PGI sebagai organisasi yang selama ini banyak sekali mengelola lembaga-lembaga pendidikan terutama di daerah 3T. Hal itu juga yang menjadi salah satu tantangan kami untuk memberikan layanan pendidikan di daerah 3T, maka dari itu kami datang untuk menawarkan berbagai kemungkinan di mana pemerintah bisa bermitra dengan PGI dalam mewujudkan pendidikan untuk semua,” ujar Mu’ti dalam keterangan resmi yang diterima detikEdu, Senin (11/11/2024).
Mu’ti mengungkapkan PGI bukanlah organisasi yang asing baginya, melainkan sahabat dalam membangun kerukunan beragama di Indonesia. Diperkirakan hingga saat ini ada 2.556 satuan pendidikan swasta yang dikelola oleh gereja-gereja anggota PGI.
Oleh karena itu, dukungan yang ia harapkan dari PGI serta umat kristiani adalah meningkatkan kualitas layanan pendidikan, terutama Program Wajib Belajar 13 Tahun.
“Kita perlu di masa depan anak-anak muda yang kuat dalam religiusitas dan spiritualitas, sehingga senantiasa mampu menghadapi tantangan di masa depan yang tidak semakin ringan, terutama kaitannya dengan persoalan dekadensi moral,” jelasnya.
Luncurkan Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Menghadapi persoalan ini, Kemendikdasmen pada bulan Desember 2024, akan meluncurkan sebuah alternatif dalam membangun karakter bangsa lewat Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Ketujuh kebiasaan itu adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan makanan sehat dan bergizi, bermasyarakat, serta tidur cepat.
Melalui program ini, Kemendikdasmen berusaha membangun ekosistem pendidikan sebagai institusi yang di dalamnya terjadi dua proses sosiologis dan integrasi nasional, yaitu pendidikan membentuk karakter bangsa dan integrasi generasi bangsa dengan pendidikan.
Ketua Umum PGI, Pendeta Gomar Gultom, menyampaikan apresiasi atas kedatangan Menteri Mu’ti dan program 7 Kebiasaan Anak Anak Indonesia Hebat itu akan dijadikan tujuh kebiasaan pendeta.
“Gereja-gereja juga menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah, jumlahnya tidak sedikit. Apa yang dilakukan oleh gereja itu merupakan bagian dari tugas warga negara untuk mencerdaskan bangsa, namun perlu diakui, di beberapa tempat banyak sekolah-sekolah kristen yang terancam tutup,” ungkapnya.
Kunjungi KWI dan PBNU
Tak hanya PGI, rombongan Kemendikdasmen juga mengunjungi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kunjungan itu dilakukan sejak akhir Oktober hingga awal November ini.
KetuaKWI,AntoniusSubiantoBunjamin, mengapresiasi kunjunganKemendikdaskemn. Ia juga mengatakan optimistis dengan kinerjaMendikdasmen terbaru AbdulMu’ti dalam mengubah pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.
“Kunjungan ini sangat berharga dan kami mengapresiasi bahwa dalam kunjungan ini kami dapat mencurahkan keluh kesah kami dan memberi masukan yang dapat diakomodir Kemendikdasmen dalam membangun pendidikan,” ujarnya dalam Antara pada Kamis (7/11/2024) dikutip Senin (11/11/2024).
Lebih lanjut, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya meyakini jika kerja sama dengan Mendikdasmen dapat mengembangkan kedua belah pihak. Hal itu dipertegas dengan sikap NU yaitu berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah melaksanakan berbagai agenda yang disiapkan untuk kemaslahatan rakyat.
“NU ini punya layanan pendidikan dasar yang luas sekali selama ini sudah tersambung dalam kerja sama yang erat dengan kementerian pendidikan dan dengan Pak Mu’ti dipercaya sebagai menteri, kita juga optimis bahwa ke depan kerja sama ini bisa lebih baik,” harap Gus Yahya dalam detikEdu Kamis (30/10/2024) dikutip Senin (11/11/2024).
(nir/nah)