Jakarta –
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) akan menjadikan coding dan artificial intelligence (AI) sebagai mata pelajaran (mapel) pilihan di SD dan SMP. Namun, tak semua sekolah akan memiliki mapel tersebut.
Mendikdasmen, Abdul Mu’ti menegaskan dua mapel itu akan diterapkan di sekolah yang sudah siap. Maksudnya, sekolah yang telah mempunyai sarana internet baik dan alat yang mumpuni.
“Karena itu membutuhkan alat-alat yang canggih, sarana internet yang bagus. Sementara kita ketahui, belum seluruh sekolah kita ini memiliki sarana itu,” ujarnya dikutip dari laman Puslapdik, Jumat (15/11/2024).
Mu’ti menyampaikan pihaknya saat ini belum menemukan solusi terkait fasilitas teknologi. Kemdikdasmen kini masih dalam tahap mempelajari model dan materi pembelajarannya.
“Yang siap saja yang melaksanakan,” tambah Mu’ti.
Bentuk Pembelajaran Coding-AI untuk SD dan SMP
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha kemudian menjelaskan bentuk pembelajaran coding dan AI yang akan diterapkan. Bentuknya tak selalu berupa sistem yang diakses lewat komputer tetapi bisa lewat alat peraga misalnya kartu.
“Harapannya dengan pembelajaran coding, sumber daya manusia itu terbiasa untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dan melihat masalah secara keseluruhan,” tuturnya dalam arsip detikEdu.
Mapel Coding & AI Bagian dari Misi Asta Cita
Yudhistira mengatakan mapel coding dan AI bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak. Hal ini selaras dengan salah satu 8 misi Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Tepatnya dalam poin nomor 4 yang berbunyi, “Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas”.
“Untuk menuju Indonesia Emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain sebagainya,” kata Gibran.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno menambahkan mapel coding dan AI juga menjadi bagian dari program quick win.
Menurutnya, digitalisasi ini tidak hanya menyasar siswa tetapi juga guru. Ia berharap kecekapan guru dalam menggunakan teknologi digital bisa menciptakan pembelajaran yang lebih efisien.
(cyu/nwy)