Jakarta –
SMA Unggulan Garuda hanya akan berfokus pada materi Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) bukan ilmu sosial. Apa alasannya?
Menurut Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, hal ini karena Indonesia tidak memiliki industri dan lemahnya STEM di Indonesia.
“Kita gak punya industri sama sekali. Kita lemah STEM sekarang,” ujarnya saat wawancara khusus dengan detikcom di kantornya, Gedung Kemendiktisaintek, Jl Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Prof. Satryo menjelaskan dirinya juga memikirkan bagaimana nasib para lulusan sekolah unggulan ini. Ia berpendapat jika harus ada industri yang menampung para alumni.
“Memang saya juga harus punya konsep. Kita didik dengan STEM yang baik, didik dengan baik, terus nanti kerja dimana? Saya juga bilang sama Pak Presiden, kita mesti bangun industri juga Pak. Industri kita mesti kita bangun. Jadi industri kita ngembangin, STEM yang didik, yang baik, masuk industri ini, kita jadi maju negaranya,” jelasnya.
Mendiktisaintek kemudian berkaca kepada Korea Selatan. Negara yang merdeka 2 hari sebelum Indonesia itu dinilai sangat maju dalam bidang STEM.
“Sama-sama tahun 1945 kan? Dia cepat sekali, kenapa? Karena dia bareng jalannya. Kita kan nggak. Industri belum ada, pendidikan dorong terus, jomplang,” ujarnya.
“Nah mereka bareng. Kita harus seperti itu,” imbuhnya.
Sasaran SMA Unggulan Garuda
SMA Unggulan Garuda memiliki konsep satu tingkatkan di atas SMA rata-rata. Kategori SMA Unggulan ini tergolong sebagai pre-university atau program persiapan masuk perguruan tinggi.
“Karena kurikulum mereka itu jauh di atas kurikulum SMA yang rata-rata,” jelas Satryo.
SMA Unggulan Garuda ini akan membuka peluang bagi siswa dengan kecerdasan di atas rata-rata. Diharapkan sekolah ini dapat menyediakan pendidikan yang sesuai untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Dalam pelaksanaannya, para siswa akan belajar menggunakan kurikulum gabungan nasional dan International Baccalaureate (IB). Untuk mendukung hal ini, para guru akan diseleksi secara ketat.
“Guru kita buat dulu hebat baru nanti anaknya bisa hebat,” ujarnya.
Lulus Dapat Beasiswa LPDP
Dalam kesempatan lain, Satryo menjelaskan jika sekolah ini akan berfokus pada persiapan masuk ke perguruan tinggi kelas dunia. Setelah lulus, siswa akan mendapat beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk melanjutkan kuliah. Baik kampus luar negeri maupun dalam negeri.
“Nanti mereka dapat dari LPDP untuk melanjutkan ke luar negeri. Atau lokal juga bisa,” ujar Satryo di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Senin (30/12/2024).
(nir/pal)