Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap hanya ada 10,20% penduduk berusia 15 tahun ke atas yang lulus dengan ijazah perguruan tinggi. Sementara jenjang pendidikan tertinggi yang mendominasi kelompok usia tersebut adalah SMA dengan persentase 30,85% secara nasional.
“Konsepnya adalah tingkat pendidikan tertinggi yang telah diselesaikan artinya lulus dengan mendapatkan tanda tamat ijazah,” ujar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR RI pada Selasa (4/3/2025).
“Sementara yang banyaknya adalah yang memiliki ijazah SD dan SMP. Di mana yang memiliki ijazah SD 24,72% dan SMP 22,79%,” katanya lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Amalia menekankan proporsi tersebut bervariasi di masing-masing provinsi.
DKI Jakarta Lulus Perguruan Tinggi Terbanyak
Provinsi DKI Jakarta memiliki proporsi penduduk dengan ijazah perguruan tinggi terbanyak. Sedangkan provinsi dengan proporsi terbanyak penduduk yang bahkan belum pernah sekolah ada di Papua Pegunungan.
Dalam pemaparan ini Kepala BPS turut menyampaikan tingkat penyelesaian sekolah atau completion rate mengalami peningkatan.
“Konsepnya untuk tingkat penyelesaian sekolah ini adalah persentase penduduk yang berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan sesuai dengan rentang usianya. Artinya kalau SD itu ditanyakan kepada usia 13-15 tahun, SMP ditanyakan kepada usia 16-18 tahun dan SMA ditanyakan kepada usia 19-21 tahun,” jelasnya.
Namun, ia menyebut dalam 5 tahun terakhir completion rate dari masing-masing jenjang mengalami peningkatan. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin rendah completion rate-nya.
“Kalau kita lihat SD/sederajat secara nasional completion rate-nya atau tingkat penyelesaian sekolahnya mencapai 97,84%. Namun, catatan kami adalah masih yang completion rate-nya untuk SD masih rendah yaitu di bawah 90% yaitu di Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah,” jelas perempuan yang akrab disapa Winny itu.
Kemudian pada tingkat SMP sederajat completion rate-nya pun menurun menjadi 91,15% secara nasional. Jika dirinci lagi berdasarkan provinsi, completion rate yang rendah di bawah 70% ada di Papua Pegunungan dan Papua Tengah.
“Masuk lagi kepada SMA/sederajat, itu completion rate-nya semakin menurun menjadi 67,07 persen. Artinya anak anak sma yang menyelesaikan pendidikan SMA sampai mendapatkan ijazah itu hanya 67,07%,” ujar Winny.
Tiga provinsi terbawah untuk tingkat penyelesaian sekolah jenjang SMA adalah Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
(nah/nwk)