Jakarta –
Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang diajarkan di ruang-ruang kelas di Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya, para guru bahasa Inggris kerap mengalami berbagai tantangan.
Berdasarkan studi yang berjudul “Development of Continuing Professional Development (CPD) programme models for in-service primary and secondary English language teachers in Indonesia: Needs analysis – findings and recommendations” oleh British Council, ada tantangan utama yang kerap dihadapi para guru bahasa Inggris dalam pengembangan profesional mereka. Data studi ini dikumpulkan dari berbagai wilayah di Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur.
Apa hasilnya?
Tantangan Para Guru Bahasa Inggris di Indonesia
Mengacu pada studi tersebut, tantangan yang sering dihadapi para guru bahasa Inggris termasuk:
Keterbatasan akses ke program Pengembangan Profesional Berkelanjutan (CPD)
Hambatan partisipasi sosial ekonomi dan gender
Kebutuhan akan peningkatan literasi digital
Summer Xia, Country Director Indonesia and Director South East Asia, British Council, berpendapat jika temuan ini sangat penting untuk mengidentifikasi kebutuhan para guru bahasa Inggris dalam mengembangkan kemahiran bahasa Inggris mereka. Selain itu, studi tersebut juga menyoroti pentingnya mengatasi tantangan yang terkait dengan kesetaraan, keterhubungan, gender, literasi digital, sosial ekonomi, dan peluang pendidikan.
“Dengan melakukan hal ini, kami ingin mengupayakan agar semua guru di seluruh Indonesia memiliki kesempatan untuk mengikuti pengembangan profesional berkelanjutan dan memberikan pendidikan bahasa Inggris berkualitas tinggi kepada siswa mereka. Studi analisis kebutuhan ini memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan program pengembangan profesional guru bahasa Inggris di Indonesia di masa depan,” ujarnya dalam Dialog Kebijakan Memajukan Pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia: Memberikan Wawasan dan Mendorong Dialog untuk Memperkuat Pengembangan Profesionalisme Guru di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, pada Selasa (21/1/2025) dan ditulis Rabu (22/1/2025).
Studi ini kemudian digunakan oleh British Council dalam memberikan wawasan dan rekomendasi untuk perumusan kebijakan yang lebih efektif serta desain program CPD.
Adapun Program CPD adalah program pengembangan kapasitas untuk pendidik guru sekolah dasar dan menengah. Tepatnya, program ini merupakan kerja sama British Council dengan Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru.
Program pengembangan kapasitas ini berlangsung selama delapan bulan sepanjang tahun 2024 dan melibatkan 498 guru di seluruh Indonesia. Pembelajaran dilakukan secara daring mandiri melalui sistem manajemen pembelajaran.
Para guru belajar menggunakan modul English for Teaching dan Teaching for Success dari British Council dan melalui aplikasi In Class dari British Council. Selain itu, dengan sesi Community of Practice (CoP) yang difasilitasi oleh e-moderator global dari British Council.
(nir/nwy)