Jakarta –
Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an yang jatuh pada 17 Ramadan. Apa makna Nuzulul Qur’an terkait pendidikan?
“Setidaknya, peristiwa Nuzulul Quran memiliki lima makna dalam keterkaitannya dengan pendidikan,” tutur Mendikdasmen Mu’ti saat menjadi pembicara Siraman Pelita Hati (SIMPATI) di Universitas Muhammadiyah Magelang dalam rilis yang diterima Sabtu (15/3/2025), ditulis Minggu (16/3/2025).
Pertama, mengajarkan manusia untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Secara tidak langsung makna ini juga membuktikan bahwa pendidikan telah dimulai sejak manusia masih berada di dalam kandungan seorang ibu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, Nuzulul Quran menjadi momentum perubahan tradisi lisan menjadi tulisan.
“Di mana pada masa itu memperlihatkan bahwa tradisi tulisan menjadi wadah dalam dakwah ajaran keislaman,” paparnya.
Ketiga, Nuzulul Quran melalui wahyu pertama mengajarkan manusia untuk mampu membuka diri, berusaha, dan berubah dengan cara belajar.
Keempat, imbuh Mu’ti, diungkap bahwa Nuzulul Quran menjadi proses belajar yang terus berkembang seiring dengan turunnya Al Qur’an.
“Oleh karena itu, makna terakhir sekaligus menjadi muara peristiwa Nuzulul Quran adalah bagaimana empat makna sebelumnya menjadi pondasi dan strategi membangun peradaban melalui pendidikan,” tutup Menteri Mu’ti.
Dikutip dari detikHikmah, sejarah Nuzulul Quran bermula dari peristiwa Rasulullah SAW menerima wahyu pertama di Gua Hira, Jabal Nur pada 17 Ramadan 610 Masehi.
Wahyu pertama yang diterima itu adalah Surah Al Alaq ayat 1 hingga 5, demikian dikutip dari buku Sejarah Agama & Kepercayaan Dunia yang disusun Siti Fauziyah.
Tahun ini, 17 Ramadan 1446 H bertepatan dengan Senin, 17 Maret 2025. Mengacu pada kalender Hijriah, pergantian hari dimulai sejak matahari terbenam atau waktu Maghrib. Artinya, peringatan Nuzulul Quran sudah berlangsung sejak Minggu, 16 Maret 2025.
(nah/nah)