Generasi Prestasi
Kontak Kami
  • Home
  • Berita Terbaru
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Teknologi & Inovasi
  • Inspirasi & Motivasi
  • Berita Terkini
  • Hubungi
Reading: Pakar Ungkap Risiko Anak Dikirim ke Barak Militer: Kekerasan Fisik-Diskriminasi
Share
Search
Generasi PrestasiGenerasi Prestasi
Font ResizerAa
  • Teknologi & Inovasi
  • Pendidikan & Pengembangan Diri
  • Berita Terkini
  • Inspirasi & Motivasi
Search
  • Menu
    • Home
    • Hubungi
  • Kategori
    • Teknologi & Inovasi
    • Inspirasi & Motivasi
    • Berita Terkini
    • Pendidikan & Pengembangan Diri
Have an existing account? Sign In
Follow US
© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Generasi Prestasi > Blog > Berita Terkini > Pakar Ungkap Risiko Anak Dikirim ke Barak Militer: Kekerasan Fisik-Diskriminasi
Berita TerkiniPendidikan & Pengembangan Diri

Pakar Ungkap Risiko Anak Dikirim ke Barak Militer: Kekerasan Fisik-Diskriminasi

Generasi Prestasi
Last updated: Mei 16, 2025 9:48 am
Last updated: Mei 16, 2025 3 Min Read
Share
SHARE

Contents
Risiko Kekerasan Fisik-Diskriminasi AnakAnak Perlu Dilibatkan dalam Membuat Keputusan


Jakarta –

Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) soal pengiriman anak bermasalah untuk dididik di barak militer menuai pro dan kontra. Sebagian setuju tetapi sebagian lain sebaliknya.

Sementara itu, menurut pakar pendidikan sekaligus dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair), Zendy Wulan Ayu Prameswari SH LLM, kebijakan tersebut perlu dikaji lagi lebih mendalam.

Zendy menegaskan bahwa orang yang dikenai kebijakan adalah anak sekolah. Jika dilihat dari segi hukum perlindungan anak, kebijakan masuk barak militer dapat bertentangan dengan prinsip utama dalam Konvensi Hak Anak.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tempat ini memiliki potensi besar melanggar prinsip Hak Hidup, Kelangsungan dan Perkembangan Anak,” katanya, dilansir dari laman Unair, Jumat (16/5/2025).

Risiko Kekerasan Fisik-Diskriminasi Anak

Hal yang Zendy sorot lainnya adalah jaminan keamanan anak. Bagaimana pun juga, menurutnya barak militer bukanlah lingkungan yang sesuai dengan usia anak sekolah.

“Ketika anak tinggal di lingkungan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya, risiko kekerasan fisik maupun psikis menjadi sangat tinggi,” ujarnya.

Tak cuma itu, risiko diskriminasi bisa kapan saja terjadi. Anak-anak yang menjalani didikan di barak bisa mendapat stigma ‘nakal’ atau ‘bermasalah’ dari masyarakat.

Oleh karena itu, Zendy menyarankan harus ada kriteria yang jelas dalam memboyong anak-anak masuk barak. Jika tidak, hal tersebut tidak adil bagi anak.

“Harus jelas kriteria yang digunakan. Kalau tidak, ini bisa menimbulkan diskriminasi yang melanggar hak anak untuk diperlakukan secara adil,” ungkapnya.

Anak Perlu Dilibatkan dalam Membuat Keputusan

Meskipun masih anak-anak dan perlu benar-benar dididik, Zendy menegaskan bahwa bahwa anak di bawah umur adalah manusia. Anak berhak berpendapat dan memutuskan apakah bersedia menjalani pendidikan di barak.

“Apakah pendapat anak didengar dan dipertimbangkan secara sungguh-sungguh, atau justru keputusan diambil sepihak oleh orang tua, sekolah, atau pemerintah?” tegasnya.

Atas kemungkinan risiko-risiko di tersebut, Zendy menyarankan agar kebijakan dilakukan dengan pendekatan berbasis hak anak. Selain itu, pemerintah harus memandang anak sebagai subjek hak, bukan objek hukuman.

“Pemerintah seharusnya memberi bimbingan, pendampingan psikososial, melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, serta memperlakukan mereka sebagai subjek hak, bukan objek hukuman,” jelasnya.

Untuk menjaga psikis anak tetap baik, Zendy juga memberi saran keterlibatan profesional seperti konselor atau psikolog anak. Ia mengingatkan bahwa pendidikan karakter tidak bisa disederhanakan sebagai hukuman fisik.

“Anak-anak harus diberdayakan dengan pendekatan yang memahami latar belakang mereka dan tidak mengorbankan hak-haknya. Satu lagi, hal yang perlu mendapatkan perhatian untuk program ini adalah pentingnya pengawasan. Siapa yang akan mendapat kewenangan untuk mengawasi pelaksanaan program ini adalah hal yang krusial,” tutup Zendy.

(cyu/cyu)

TAGGED:anakbarak militerdiskriminasi anakfakultasfisik-diskriminasi anakhak anakjawa baratkang dedi mulyadikdmkebijakan pendidikankekerasankekerasan fisik-diskriminasikonseling anakkonvensi hak anaklamanmiliterobjek hukumanpemerintahpendidikanpendidikan karakterpengambilan keputusan anakperlindungan anakrisiko anakrisiko kekerasan anakrisiko kekerasan fisik-diskriminasi anaksekolahumurunairuniversitasusiazendy wulan ayu prameswari
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News & Research

10 Jurusan yang Digaji Paling Tinggi Saat Bekerja, Mayoritas Bidang Teknik

Jakarta - Jurusan bisa menjadi penentu awal bagi seorang lulusan untuk mendapatkan upah yang layak saat berkarier. Beberapa jurusan dianggap…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 17, 2025

Beasiswa SDM Sawit 2025 Kementan D1-S1, Kuliah Gratis & Dapat Uang Saku-Buku

Jakarta - Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian membuka pendaftaran Beasiswa SDM Sawit 2025. Beasiswa ini berlaku untuk kuliah D1, D2,…

Berita Terkini Inspirasi & Motivasi Mei 17, 2025

Jalur Domisili SPMB SD Surabaya 2025 Pakai Bobot Nilai, Begini Aturannya

Jakarta - Pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB 2025 di Surabaya jenjang sekolah dasar (SD) jalur domisili dibuka pada…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 17, 2025

Aturan SPMB Sumut 2025 Tahap 1 Jalur Domisili, Pendaftaran Mulai 15 Mei 2025

Jakarta - Sistem Penerimaan Murid Baru Sumatera Utara (SPMB Sumut) 2025 dibuka untuk mendaftar SMA dan SMK negeri. Pendaftaran SPMB…

Berita Terkini Pendidikan & Pengembangan Diri Mei 17, 2025

Follow US on Socials

Selamat datang di Generasi Prestasi, sumber informasi terpercaya untuk generasi berprestasi. Kami menyajikan berita terkini, panduan praktis, dan artikel inspiratif yang membantu Anda meraih kesuksesan dan menginspirasi lingkungan sekitar.

Informasi Kontak

sanggrahan, Tegaltirto, Kec. Berbah, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55573
Tel: 0859-4380-4458

generasiprestasi.com

Berita Terkini

10 Jurusan yang Digaji Paling Tinggi Saat Bekerja, Mayoritas Bidang Teknik

Beasiswa SDM Sawit 2025 Kementan D1-S1, Kuliah Gratis & Dapat Uang Saku-Buku

Jalur Domisili SPMB SD Surabaya 2025 Pakai Bobot Nilai, Begini Aturannya

Inspirasi & Motivasi

Beasiswa SDM Sawit 2025 Kementan D1-S1, Kuliah Gratis & Dapat Uang Saku-Buku

Serba-serbi Beasiswa Unggulan, Begini Manfaat dan Syaratnya

Beasiswa Sabrina Chairunnisa Buka Pendaftaran untuk Peserta yang Lulus SNBT 2025, Cek Syaratnya!

Teknologi & Inovasi

Buat Para Ayah, Ini Saran Psikolog UGM Biar Anak Nggak Fatherless

Trump Pangkas Dana Nyaris Rp 49 T, Harvard Rogoh Kocek Rp 4,1 T

Bantuan Pegiat Sastra & Literasi 2025 Dibuka, Dana hingga Rp 100 Juta

Pendidikan & Pengembangan Diri

10 Jurusan yang Digaji Paling Tinggi Saat Bekerja, Mayoritas Bidang Teknik

Jalur Domisili SPMB SD Surabaya 2025 Pakai Bobot Nilai, Begini Aturannya

Aturan SPMB Sumut 2025 Tahap 1 Jalur Domisili, Pendaftaran Mulai 15 Mei 2025

© generasiprestasi.com. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?