Jakarta –
Sebanyak 55.300 lebih mahasiswa se-Indonesia melamar program magang Kampus Merdeka x Transmedia Batch 7. Adapun 22.363 mahasiswa di antaranya mendaftar ke detikcom.
Human Capital Section Head detikcom Nanang Supriyatna mengatakan, pelamar Kampus Merdeka x detikcom Batch 7 naik dari Batch 6 yang memperoleh 20.783 pelamar.
Sementara itu, kuota peserta magang tahun ini turun dari usulan 296 mahasiswa menjadi 148 mahasiswa. Nanang mengatakan, jumlah mahasiswa yang diterima di Batch 7 sesuai dengan hasil kesepakatan dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Ini adalah keputusan pemerintah dan kita taat pada mereka,” ucapnya di sela Onboarding Internship: Create, Connect Evolve di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2024).
Tips Lolos Seleksi Magang detikcom
Dengan turunnya kuota penerimaan peserta magang Kampus Merdeka x detikcom pada angkatan ke-7, Nanang menuturkan seleksi digelar lebih ketat. Sejumlah hal yang menjadi pertimbangan lolos seleksi antara lain portofolio, pengalaman kerja, pengalaman magang, organisasi, dan lain-lain.
Bangun Portofolio
Nanang mengingatkan calon pelamar magang untuk membangun portofolio di organisasi dalam kampus, luar kampus, maupun mandiri via media sosial hingga YouTube. Ia menjelaskan, portofolio mencerminkan skill yang sekiranya cocok dengan kebutuhan di industri.
“Buat kami sebagai recruiter, berpesan buat mahasiswa agar mulai sekarang bangun portofolio, berpengalaman organisasi dengan baik. Yang pasti yang diambil adalah mereka yang sebenarnya secara skill sudah memenuhi lah kriteria. Tahunya dari mana? Tahunya dari portfolio yang dia miliki, dia pernah memproduksi apa, segala macam,” ucapnya.
Bangun Skill Teknis
Mempertimbangkan waktu seleksi yang mundur dari perkiraan, Nanang mengatakan, seleksi tahun ini memprioritaskan technical skills yang dimiliki para pelamar. Setelah melihat portofolio dan hasil assignment seleksi, karakter peserta digali di tahap wawancara.
“Jadi kemarin waktunya pendek dan fokus kita adalah technical skill. Nanti aspek-aspek psikologisnya, komunikasi, kita dalami pada saat interview,” ucapnya.
“Untuk tugasnya kita minta mereka bikin, untuk melihat skill mereka,” sambung Nanang.
Kejar Pengalaman dalam 4 Bulan
Masa magang Kampus Merdeka x detikcom Batch 7 juga menjadi lebih singkat dari angkatan sebelumnya, yakni 4 bulan saja. Rangkaian magang pun dipadatkan, mulai dari onboarding, digital bootcamp, bootcamp evaluation, assignment project, assignment evaluation project, hingga graduation.
Dalam 2-3 hari ke depan, Nanang berharap para mahasiswa magang Kampus Merdeka x detikcom dapat beradaptasi dan bonding dengan baik dengan atasan, user, hingga rekan.
“Paling tidak, harapan kami mereka cepat berlari gitu ya, menyesuaikan beradaptasi dengan perusahaan, karena waktu mereka beradaptasi itu pendek, mereka harus cepat berlari bersama perusahaan,” imbuhnya.
“Kami berharap dalam seminggu ini inilah mereka bisa mengetahui pola kerjanya di detikcom seperti apa, sehingga nanti minggu depan mereka benar-benar terjun bekerja, seperti halnya seorang karyawan bekerja,” ucapnya.
Ia mencatat, sejumlah mahasiswa batch sebelumnya telah direkrut menjadi karyawan detikcom. Beberapa di antaranya bertugas di bagian Brand Communication dan Product Management.
“Jadi sangat terbuka, ini adalah kesempatan buat anak-anak magang untuk menunjukkan performa terbaiknya, sehingga nanti bisa kita ‘ijon’ lah kalau kata Pak Warnedy,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur CT Corp Warnedy sebelumnya mengatakan program Kampus Merdeka x Transmedia menjadi salah satu wadah untuk menemukan kandidat terbaik yang akan berkarier di CT Corp. Para #anakdetik berkesempatan direkrut oleh perusahaan-perusahaan di bawah payung CT Corp.
“Jadi ijon juga, untuk bisa kerja di mana mereka sesuai. Dari magang di detik misalnya, nanti kerja di CNN, atau direkrut TransTV, atau ke Bank Mega. Atau yang hobinya barista, bisa ke Coffee Bean,” ucapnya.
Yuk, pantau informasi mahasiswa magang Kampus Merdeka x detikcom terbaru di akun Instagram @anakdetik. Jangan terlewat!
(twu/nwy)