Jakarta –
Seni menjadi salah hal yang dianggap harus dikembangkan dalam diri seseorang dari usia dini. BPK PENABUR Jakarta menjadi salah satu lembaga pendidikan Kristen yang menyeimbangkan antara akademik dan seni untuk para muridnya.
Pengurus BPK PENABUR Jakarta sekaligus penanggung jawab PCC dan PCC Festival 2024 Thompson Hariyanto menyebut PENABUR berkomitmen untuk menerapkan pembelajaran holistik yakni pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi siswa baik akademik maupun non akademik.
Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah dibentuknya program paduan suara siswa bernama PENABUR Children Choir (PCC). Kegiatan ini merupakan program unggulan dari BPK PENABUR Jakarta di bidang vokal dengan melibatkan 80 siswa dari jenjang SD hingga SMA di seluruh BPK PENABUR Jakarta.
“Ketika kita me-launching PCC, kita ingin mengembangkan anak didik yang holistik. Jadi secara keseluruhan itu mereka bisa membangun dan salah satu bentuknya adalah olah vokal,” ucap Thompson dalam Media Gathering Album Launching Concert ‘My Prayer’ di Aula TKK PENABUR 6, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (27/7/2024).
Thompson menyebut sebagai wadah pendidikan, BPK PENABUR berfungsi untuk membentuk karakter tanpa memaksa masa depan siswanya.
“Orang tua dan guru itu seperti anak panah yang tidak tahu kemana melesat itu akan pergi. Jadi, tidak akan (memaksa masa depan siswa),” tegasnya.
Foto: detikcom/Alethea Pricila
|
PCC baru saja meluncurkan album rohani pertamanya dengan judul ‘My Prayer’. Album ini telah disiapkan selama tiga bulan.
“Kami melakukan proses pembuatan album selama tiga bulan. Mulai dari proses latihan hingga rekaman. Ini menjadi sebuah pengalaman baru dan menyenangkan bagi peserta didik,” ucap Artistic Director PCC Jessica Fedora Amadea.
Meski proses pembuatan album memakan waktu tiga bulan, seorang anggota PICC Savaya Carnie Sonia Sebayang mengaku tidak merasa kewalahan dalam membagi waktu antara sekolah dan persiapan album.
“Saya nggak merasa terganggu. Justru di PCC saya jadi bisa mengatur waktu antara latihan dan hal-hal lainnya,” ucapnya.
Savayah telah mengikuti PCC sejak awal dibentuk pada 2020 lalu atau ketika ia dibangku sekolah dasar. Kini, ia kelas 11 asal SMAK PENABUR 1 dan menjadi suara alto di PCC.
PCC juga telah mencetak berbagai prestasi seperti mendapat medali emas dan finalis Grand Prix di ajang Singapore International Choral Festival (SICF) 2023. Ia menceritakan menjadi anggota PCC memberikan banyak kegiatan pengalaman untuknya seperti lomba di Singapura dan terlibat dalam produksi mini album PCC.
“Ini adalah satu proyek terbesar bagi saya dan teman-teman. Kami mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan latihan rutin setiap minggu, bahkan di hari libur.” ungkapnya.
Album perdana PCC ini berisikan 5 lagu rohani yang diambil dari buku nyanyian Kidung Jemaat, Nyanyikanlah Nyanyian Baru, dan Pelengkap Kidung Jemaat. Melalui album ini, PCC disebut menjadi satu-satunya kegiatan sekolah di Indonesia yang meluncurkan album.
Selain itu, proses pembuatan album ini juga didukung oleh para musisi handal diantaranya Nicholas Rio, Wishnu Dewanta, Anju Simanjuntak, Dian Situmorang, Steffanie Surya serta Mery Kasiman. Beragam nuansa musik juga disajikan mulai dari sentuhan tradisional adat Batak, Jazz, Orkestra hingga meditasi menambah semarak kebinekaan.
PCC juga bekerjasama dengan Yayasan Musik Gereja (Yamuger). Album ini bisa dinikmati melalui platform digital seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, DEEZER, TikTok Music, TIDAL, amazon music, dan beatport.
(ncm/ncm)