Jakarta –
Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Dr Arif Nur Muhammad Ansori, terpilih sebagai anggota penuh American Society for Virology (ASV). Organisasi itu mewadahi para ilmuwan virologi seluruh dunia dan fokus pada pengembangan riset dengan bukti.
Arif mengenal ASV melalui literatur ilmiah dan forum ilmiah internasional yang membahas biologi molekuler dan bioinformatika virus. Ketertarikannya terhadap virologi mendorongnya untuk mengajukan diri sebagai anggota penuh. Arif juga didukung rekam jejak akademik dan riset yang telah ia jalankan di Indonesia maupun Jepang.
“Proses seleksinya ketat dan berbasis kontribusi ilmiah. Saya sangat bersyukur saat dinyatakan lolos karena ini menjadi bentuk apresiasi atas kerja keras saya dan tim riset,” ujar peneliti dari Sekolah Pascasarjana Unair dikutip dari situs resmi kampusnya, Jumat (11/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menjadi anggota ASV, Arif berkesempatan untuk berkontribusi sebagai editor atau reviewer dalam jurnal mitra ASV. Arif juga dapat membuka akses terhadap jurnal ilmiah terkemuka, peluang pendanaan untuk simposium, serta jejaring kolaboratif dengan ilmuwan virologi dari berbagai negara.
ASV disebutnya sebagai ruang strategis untuk memperluas kerja sama riset lintas negara dan memperkenalkan topik-topik penting dari Asia Tenggara. Isu seperti zoonosis, penyakit tropis, dan patogen baru perlu mendapat perhatian serius di forum global.
Arif juga menyambut antusias Annual Meeting ASV nantinya. Forum tahunan tersebut menghadirkan perkembangan terkini di bidang virologi. Forum ini menghadirkan perspektif dari akademisi, industri, dan lembaga pemerintah dari berbagai negara.
Selain mengikuti agenda ilmiah, ia juga ingin mendorong kolaborasi antara ASV dan peneliti muda Asia Tenggara. Ia berkomitmen untuk aktif dalam program mentoring dan pengembangan karier ilmuwan pemula di kawasan ini.
Dalam kesempatan tersebut, Arif berpesan agar mahasiswa dan peneliti muda di Indonesia tidak ragu memulai dari langkah kecil. Ikut riset, baca literatur, dan bangun jejaring. ASV terbuka untuk siapa pun yang konsisten, kolaboratif, dan mau belajar.
“Indonesia punya banyak potensi. Tinggal bagaimana kita menunjukkan kesiapan untuk terlibat,” pesan Arif.
(nwy/nwk)