Jakarta –
Mahasiswa yang lulus dari pendidikan vokasi pada dasarnya dibekali keahlian spesifik agar siap bekerja setelah studinya selesai. Seperti halnya pengalaman yang dirasakan oleh Marlina Yunita Siahaan.
Pasca lulus dari Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip), Marlina berhasil diterima bekerja sebagai Junior (Jr) Process Engineer di departemen Naphtha Cracker (NC) di PT Lotte Chemical Indonesia.
PT Lotte Chemical Indonesia adalah bagian dari Lotte Chemical Group, sebuah perusahaan global yang berpusat di Korea Selatan. Perusahaan ini tengah membangun pabrik etilena yang akan beroperasi pada 2025 di Indonesia.
Marlina menyampaikan persaingan untuk posisi yang telah berhasil diraihnya sangat ketat karena sangat diminati pencari kerja dari seluruh Indonesia. Kini berhasil diterima, Marlina membagikan pengalaman tentang proses seleksi yang telah dilalui.
Apa saja? Berikut pengalaman Marlina dikutip dari laman Undip, Minggu (29/12/2024).
Tahapan Seleksi di PT Lotte Chemical Indonesia
Setidaknya ada tiga tahapan seleksi yang dilalui Marlina di PT Lotte Chemical Indonesia, yaitu:
1. Screening CV
Seleksi diawali dengan screening Curriculum Vitae (CV). Pada tahap ini tim HRD akan menilai apakah pengalaman, keterampilan, dan latar belakang pendidikan kandidat sesuai dengan posisi yang dilamar.
“Pada tahap ini, penting untuk memastikan CV kita menonjol dan relevan dengan posisi yang dilamar,” pesan sosok yang lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,76 itu.
2. Tes Tulis
Setelah berhasil lolos dari screening CV peserta akan menghadapi tes tulis. Tes ini terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Soal teknis: menguji pemahaman dan kemampuan dalam bidang teknik kimia.
- Psikotes: mengukur kemampuan kognitif, logika, dan kesesuaian psikologis.
3. Focus Group Discussion (FGD)
Tahapan terakhir pada rekrutmen ini adalah focus group discussion (FGD). Di tahap ini, kandidat diuji berbagai kemampuannya.
“Kandidat diuji kemampuan kolaborasi, berpikir kritis, komunikasi, dan kerjasama dalam menyelesaikan kasus industri kimia secara tim,” imbuh Marlina.
Pengalaman Melamar Kerja Marlina
Satu kunci keberhasilan yang dipegang Marlina untuk meraih posisinya adalah persiapan matang. Namun, tanpa disadari persiapan yang dilakukannya jauh dari itu.
Sebagai fresh graduate atau lulusan baru, ia tentu tak memiliki pengalaman kerja. Sehingga bekal utamanya berasal dari berbagai aktivitas selama di kampus.
Ketika menjadi mahasiswa, Marlina aktif berorganisasi dan menjalani magang di perusahaan. Ia sempat menjalani magang di PT South Pacific Viscose yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat di bagian produksi unit Waste Sulfuric Acid 2 (WSA 2).
Selanjutnya, ia juga sempat magang di PT Kimia Farma Plant Semarang posisi produksi edible dan non-edible oil.
“Dari kedua pengalaman magang ini, saya mendapatkan wawasan nyata tentang bagaimana ilmu yang saya pelajari di kampus diterapkan dalam dunia industri,” ucap Marlina.
Profil Marlina semakin kuat lantaran ia memiliki 6 sertifikasi selama menempuh studi di Vokasi Undip, seperti:
- Sertifikasi Kompetensi dan Workshop “Pengawas Proses Produksi Bahan Kimia Cair” dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
- Pelatihan ISO 45001:2018 oleh PT. Wealthindo Putrapramesti Perkasa (PJK3 KEMNAKER).
- Career Preparation Training dari Elbarac Brata Training & Consulting.
- Pelatihan JSA (Job Safety Analysis) oleh PT. Wealthindo Putrapramesti Perkasa (PJK3 KEMNAKER).
- Pelatihan HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Control) oleh PT. Wealthindo Putrapramesti Perkasa (PJK3 KEMNAKER).
- Pelatihan ISO 22000:2018 oleh PT. Wealthindo Putrapramesti Perkasa (PJK3 KEMNAKER).
Latar belakang yang kuat dilanjutkan dengan persiapan matang untuk menghadapi rekrutmen. Persiapan ini meliputi membuat CV yang kuat hingga berlatih menghadapi soal psikotes beserta FGD.
Selain itu ia juga kerap berlatih wawancara selain mandiri. Caranya dengan ia menyusun daftar kemungkinan pertanyaan dan berlatih menjawabnya sendiri.
“Menurut saya, metode ini sangat efektif, apalagi di era teknologi seperti sekarang, di mana informasi dan sumber belajar dapat diakses dengan mudah untuk membantu persiapan,” pungkasnya.
Begitulah cerita pengalaman Marlina, semoga prestasi ini bisa memotivasi kamu ya detikers!
(det/nah)