Jakarta –
Tunjangan khusus bagi guru madrasah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) tahap kedua segera dicarikan Kementerian Agama (Kemenag). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag, Thobib Al Asyhar.
“Tunjangan khusus tahap pertama sudah kami cairkan, dan saat ini sedang persiapan pencairan tahap kedua. Insya Allah bulan ini atau awal bulan depan (Oktober 2024) tunjangan khusus kami cairkan,” katanya dikutip dari rilis di laman resmi Kemenag, Jumat (13/9/2024).
Kompetensi Guru Madrasah Ditingkatkan
Tidak hanya tunjangan, Kemenag juga fokus dalam meningkatkan kompetensi guru madrasah seluruh Indonesia melalui pelatihan. Terutama guru yang berasal dari 3T.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang tahun 2024, berbagai pelatihan sudah dilakukan di wilayah 3T dari Aceh, Riau, Kepri, Sumsel, NTT, Kalbar, Maluku Utara, Sulut, dan Merauke. Melalui pelatihan ini kualitas pedagogik dan substansial guru serta kepala madrasah ditingkatkan.
“Sesuai mandat konstitusi bahwa layanan pendidikan harus mencakup seluruh aspek dan menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk peningkatan kompetensi guru dan kepala madrasah di wilayah 3T,” tutur Thobib.
Pada September ini, pelatihan di Ambon-Maluku menjadi putaran terakhir di tahun 2024. Pelatihan ini diikuti 125 guru dan kepala madrasah yang datang dari berbagai wilayah kabupaten di provinsi Maluku, seperti pulau Aru, kepulauan Tanimbar, pulau Buru, Kepulauan Seram hingga provinsi Papua Barat.
Menurut Kemenag, guru di wilayah 3T adalah penggerak pendidikan yang sangat penting. Jauh dari fasilitas hidup seperti di kota lain, para guru adalah petugas kemanusiaan yang amat mulia.
Kemenag juga memberikan bantuan kepada dua guru wilayah 3T yang berdedikasi dan berprestasi. Bantuan ini berupa laptop yang diharapkan bisa mendukung pembelajaran di kelas.
“Laptop ini kami berikan kepada dua orang guru wilayah 3T yang berdedikasi tinggi dalam mendidik dan mengajar anak-anak. Semoga menjadi motivasi dalam pengabdian di madrasah,” katanya.
Salah satu guru penerima Laptop, Romlah mengucapkan terima kasih dengan perhatian Kemenag kepada guru di wilayah 3T. Karena tidak bisa dipungkiri madrasah di tempat kerjanya cukup tidak layak.
Dengan demikian, kedepannya ia berharap Kemenag bisa membantu lebih jauh. Sehingga proses belajar mengajar di madrasah bisa lebih nyaman.
“Terima kasih bapak Kemenag yang selama ini perhatikan kami. Kami memang bekerja di madrasah yang serba kurang dan terbatas. Ruangan kami kecil, panas, dan tidak layak. Semoga ke depan Kemenag bisa bantu kami agar pembelajaran lebih nyaman,” tutup Romlah.
(det/pal)