Jakarta –
Kepemilikan gelar profesor di seluruh dunia dapat berbeda-beda aturannya. Bahkan di Inggris dan sebagian besar Eropa, Australasia, dan Afrika Selatan, penyebutan profesor dan keprofesoran merujuk pada hal yang berbeda dengan di Amerika Utara.
Di Amerika Utara, gelar profesor dan keprofesoran merupakan label yang umum digunakan untuk semua akademisi yang bekerja untuk penelitian maupun mengajar di universitas.
Lalu seperti apa perbedaan profesor di Indonesia dengan negara-negara lain?
Perbedaan Gelar Profesor di Indonesia dan Negara Lain
Di Inggris, Eropa, dan Negara Lain
Di Inggris, sebagian besar negara Eropa, sebagian besar Australasia, serta Afrika Selatan, seorang profesor adalah seseorang yang telah dipromosikan ke tingkat akademik tertinggi, biasanya berdasarkan prestasi ilmiah. Hal ini setara dengan jabatan profesor penuh atau full professorship di Amerika Utara.
Dikutip dari University of Leeds, gelar Dr berbeda dengan profesor. ‘Dr’ menunjukkan seseorang yang telah belajar dan dianugerahi gelar PhD, sehingga menunjukkan kualifikasi akademik, pemegang gelar universitas tertinggi. Hal ini sama halnya dengan menuliskan PhD di belakang nama seseorang.
Sebagian besar profesor akan bergelar PhD, tetapi demikian juga dengan banyak akademisi lain yang bekerja sebagai pengajar dan peneliti di universitas. Profesor tidak menunjukkan kualifikasi, tetapi tingkat staf akademik yang paling senior.
Di Inggris, akademisi yang bergelar Dr adalah seseorang yang sudah mempunyai gelar PhD, tetapi belum naik ke tingkat akademik tertinggi. Sedangkan akademisi yang bergelar profesor adalah seseorang yang mungkin (tetapi belum tentu) memiliki gelar PhD, tetapi telah dipromosikan ke tingkat tertinggi pada skala gaji universitas. Oleh karena itu, jabatan profesor menunjukkan senioritas dan status.
Di beberapa negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan yang lebih terbaru Italia, seorang akademisi yang ingin dipromosikan menjadi profesor harus terlebih dahulu menulis dokumen akademik panjang yang menunjukkan kontribusi apa yang telah ia berikan terhadap pengetahuan melalui riset. Dokumen ini memiliki panjang dan sifat yang mirip dengan tesis PhD. Lalu kualitasnya dinilai oleh panel profesor yang ahli di bidang penelitian pelamar.
Proses mencari persetujuan dari komunitas akademis atas kredensial akademis seseorang untuk jabatan profesor di sana disebut habilitasi. Jika panel menilai akademisi tersebut layak untuk diangkat menjadi guru besar, maka ia berhak melamar untuk jabatan guru besar yang kosong, tetapi tidak ada jaminan untuk diangkat menjadi guru besar.
Di Inggris, promosi jabatan profesor tidak bergantung pada habilitasi. Setiap universitas mempunyai kebijakan sendiri mengenai promosi di tingkat mana pun, dan memutuskan siapa yang dipromosikan atau diangkat menjadi profesor, berdasarkan kriterianya sendiri.
Akademisi yang ingin dipertimbangkan untuk promosi harus mengajukan permohonan yang menunjukkan bagaimana mereka memenuhi kriteria universitas. Cara lain untuk mendapatkan jabatan profesor di Inggris adalah dengan melibatkan akademisi yang hanya melamar jabatan profesor kosong yang diiklankan dan menjalani proses seleksi.
Keunikan jabatan profesor di Amerika Serikat >>>>
Simak Video “Profesor Kedokteran Korsel Ajukan Pengunduran Diri Buntut Protes ke Pemerintah“
[Gambas:Video 20detik]