Jakarta –
Peneliti asal Universitas Airlangga (Unair) Viol Dhea Kharisma SSi MSi kembali masuk daftar World Top 2% Scientist versi Stanford University dan Elsevier. Sebelumnya, Viol juga masuk daftar yang sama pada 2023.
Viol menuturkan, pencapaiannya tak terlepas dari pendidikan di bangku kuliah. Ia sendiri menempuh S3 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unair.
Bioinformatika dan Solusi Tanpa Masalah Baru
Latar belakang pendidikan S1-S3 biologi semula mendorong Viol mengembangkan pendekatan riset dan menulis karya ilmiah terkait bioinformatika. Ia juga bergerak dalam pengembangan pemikiran sains kompleksitas.
Viol menuturkan, lewat kajian perspektif biologi, ia dan rekan-rekan coba menghasilkan solusi kembali back to nature. Dalam hal ini, solusi baru yang muncul tidak menghasilkan masalah baru lagi di masa depan.
“Kebanyakan karya ilmiah yang saya tulis bersama superteam mengarah ke kajian tersebut. Misalnya, untuk melakukan prediksi komputasi untuk eksplorasi potensi tanaman herbal, olahan fermentasi di Indonesia, dan simulasi desain kandidat vaksin potensial,” tuturnya, dikutip dari laman kampus, Minggu (6/10/2024).
Tekuni Virologi dan Kolaborasi
Menyorot rendahnya pengetahuan tentang virologi dan peneliti di bidang ini, kini Viol memilih untuk menekuni bidang riset tersebut. Ia berharap, kajian virologi ke depan bisa berkembang dan makin diminati dengan hilangnya eksklusivitas penggunaan laboratorium oleh kalangan tertentu.
Viol berpendapat, kolaborasi penelitian berperan penting agar hasilnya makin berkembang, termasuk secara global lewat kolaborasi lintas negara. Ia dan rekan-rekan kini memiliki beberapa kolaborator luar negeri dari Jepang, Thailand, Filipina, Irak, Iran, India, Rusia, dan Amerika Serikat.
Untuk itu, ia menekankan penting untuk melakukan kolaborasi riset dan mempublikasikan artikel ilmiahnya di jurnal bereputasi.
“Seperti yang pernah diungkapkan Dr Arif Nur Muhammad Ansori MSi pada saya, kolaborasi ini yang sangat penting. Karena sebagai seorang peneliti, kita bukanlah superman, melainkan superteam,” ucapnya.
Masuk Daftar Peneliti Terbaik Dunia 2 Kali Berturut-turut
Pencapaian dua tahun berturut-turut masuk daftar World Top 2% Scientist bagi Viol dapat mendukung self branding sebagai peneliti muda berkualitas. Karya ilmiah baginya jadi salah satu faktor penting penentu kualitas seorang ilmuwan.
“Oleh karena itu, kita sebagai ilmuwan atau peneliti muda harus tetap semangat dalam berkarya. Agar menemukan solusi baru terhadap permasalahan terkini melalui riset yang dapat meningkatkan kualitas hidup generasi penerus di masa mendatang,” ucapnya.
Ia berharap, capaiannya juga dapat memotivasi mahasiswa, khususnya di Unair, agar mengharumkan nama almamater lewat karya tulis ilmiah yang bermanfaat dan tembus publikasi di jurnal bereputasi.
“Puji syukur ke hadirat zat Pencipta Alam Semesta. Saya sangat bangga sekali sebagai Ksatria Airlangga dapat membawa nama Universitas Airlangga di kancah Internasional,” tutur Viol.
(twu/nwy)