Jakarta –
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin (6/1/2025) resmi dimulai di 26 provinsi. Siapa sangka, ada cerita menarik dalam pelaksanaan MBG perdana ini.
Presiden Prabowo Subianto memperoleh surat dari salah satu siswa penerima manfaat MBG. Surat ini diketahui berasal dari seorang siswa SD di Makassar, Sulawesi Selatan.
Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makassar menemukan surat ini saat membersihkan wadah makanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat Ditulis Anonim
“Makasih Pak Prabowo. Bapak adalah presiden terbaik,” demikian bunyi surat singkat tersebut, seperti disiarkan oleh Tim Media Presiden Prabowo di Jakarta (6/1/2025), dikutip dari Antara.
Surat pendek tersebut dituliskan di atas secarik robekan kertas dan ditulis secara anonim. Pada bagian “makasih Pak Prabowo”, tulisan diapit dengan lambang hati.
Menu Ganti-ganti
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan menu untuk program makan bergizi gratis akan berganti setiap harinya. Setiap SPPG sudah menentukan jadwal menu setiap pekan.
“Setiap hari (ganti), di dapur yang tadi saya kunjungi hari ini telur, besok ikan dori, besoknya lagi ayam,” jelas Hasan kepada wartawan (6/1/2025), dikutip dari detiknews.
Ia menambahkan, walaupun setiap SPPG sudah menyiapkan menu, tetap kembali lagi ke ketersediaan bahan baku makanannya. Hal ini juga bergantung pada para pemasok di daerah sekitar.
“Ada yang jadi pemasok telur, ada yang jadi pemasok ikan, daging ayam, dan segala macam. Jadi menu standarnya memang sudah ditentukan. Tapi nanti kalau misalnya bahan baku yang tersedia, misalnya besok ikan, ya dia ikan lagi,” jelas Hasan.
Hasan menegaskan menu makanan tidak akan monoton setiap harinya. DI daerah tertentu juga bisa bahan pangannya nasi, melainkan menyesuaikan.
“Tapi tidak akan monoton terus-menerus seperti itu. Dan di daerah-daerah yang khusus nanti bisa juga yang bahan pangannya itu bukan beras atau nasi, dia akan menyesuaikan dengan itu. Sementara ini sejauh ini dari titik-titik yang ada ini, kan bahan pokoknya masih nasi atau beras,” terangnya.
(nah/pal)