Jakarta –
Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata (Danantara) Rosan Roeslani mengumumkan susunan pengurus lengkap BPI Danantara. Termasuk lima orang Dewan Penasihat Danantara yang kini jadi sorotan masyarakat.
“Alhamdulillah kami dibantu oleh headhunter dalam maupun luar negeri dalam pemilihan nama-nama ini, harus melakukan interview satu per satu untuk memastikan bahwa tim yang ada ini bukan hanya expertise dan sesuai dengan bidangnya, tetapi memang mempunyai hati yang sama dengan kami,” kata Rosan kepada detikFinance, Senin (24/3/2025).
Rosan mengatakan Dewan Pengawas (Dewas) Danantara kini diisi oleh pejabat-pejabat ahli seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Muliaman Hadad, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan para Menteri Ekonomi dan Menteri Sekretariat Negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Dewan Pengarah dipegang oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Adapun anggota Dewan Penasihat terlihat dominan berasal dari luar negeri dan memiliki keahlian dan kepakaran dalam bisnis dan ekonomi.
Para anggota Dewan Penasihat ini pun memiliki jejak pendidikan yang menarik. Siapa saja mereka? Asal kampus mana saja?
Profil Pendidikan Anggota Dewan Penasihat Danantara
1. Ray Dalio
Ray Dalio adalah founder dari perusahaan dana lindung nilai terbesar di dunia yakni Bridgewater Associates. Perusahaan tersebut mengelola dana USD 112 miliar.
Bakat Dalio dalam bisnis dan saham muncul sejak usianya 12 tahun. Seperti dikutip dari Forbes, ia adalah lulusan dari Harvard Business School pada 1975 dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA). Sebelumnya, ia juga mengambil studi di Long Island University.
Pada 2017 ia mengundurkan diri sebagai CEO dan pensiun sebagai co-CIO pada 2022. Hingga kini, Dalio sudah menyumbang lebih dari USD 1 miliar untuk kegiatan-kegiatan filantropi. Keahlian dalam mengelola keuangan ia tuliskan dalam bukunya Principles yang laris di dunia korporasi.
2. Helman Sitohang
Helman Sitohang merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi SEO Credit Suisse Asia Pacific. Selain itu, Helman sukses membawa Alibaba ke lantai bursa lewat Initial Public Offering (IPO).
Tak banyak yang tahu bahwa Helman adalah lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Elektro. Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke University of Applied Science, Swiss dan mendapatkan gelar MBA.
3. Jeffrey Sachs
Sachs kini merupakan Direktur dari Center for Sustainable Development, Columbia University. Di kampus ini, ia juga meraih gelar profesor dalam bidang ekonomi.
Melansir laman Columbia University, Sachs juga pernah menjabat sebagai President of the UN Sustainable Development Solutions Network, Co-Chair of the Council of Engineers for the Energy Transition, Commissioner of the UN Broadband Commission for Development, academician of the Pontifical Academy of Social Sciences di Vatikan, dan Honorary Distinguished Professor di Sunway University.
Ia meraih PhD dalam ilmu ekonomi di Harvard University pada 1980. Ia juga mendapat gelar MA dan BA in Economics di kampus yang sama.
4. Chapman Taylor
Chapman Taylor kini menjabat sebagai Equity Portfolio Manager, Capital Group sejak tahun 1994. Selain itu, ia juga merangkap sebagai Research Director dan Equality Investment Analyst di perusahaan tersebut.
Konsultan ahli di bidang perencanaan dan analis ekonomi ini adalah orang Amerika Serikat. Melansir laman perusahaannya, Taylor meraih gelar MBA in Finance dari Wharton School of the University of Pennsylvania. Ia juga meraih bachelor’s degree in physics and theology dari Tulane University.
5. Thaksin Shinawatra
Melansir Forbes, Thaksin Shinawatra adalah seorang pengusaha sekaligus ahli saham. Mantan Perdana Menteri Thailand ini memiliki saham pengendali di perusahaan properti SC Asset dan lainnya.
Meski punya keahlian dalam pengembangan ekonomi, Shinawatra punya latar pendidikan di bidang politik. Ia adalah lulusan BA in Political Science di salah satu kampus di Thailand dan MA in Criminal State di Sam Houston State University.
Kemudian, ia meraih gelar PhD in Criminal Justice di kampus yang sama yakni Sam Houston State pada 1981. Selain kini menjabat sebagai Dewan Penasehat Danantara, sebelumnya Thaksin Shinawatra juga pernah menjadi penasihat pribadi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
Itulah profil dan jejak pendidikan para anggota Dewan Penasihat Danantara. Siapa sosok yang menginspirasi detikers?
(cyu/pal)